Cinta dari Masa Depan

Waktunya Sudah Tiba….



Waktunya Sudah Tiba….

0Hu Banxia menatap kerutan di dahi Shi Ran dengan lesu, "Aku lihat bakatmu tidak terlalu buruk, kenapa kamu tidak bisa bermain catur?"      

Shi Ran mencoba untuk mengelak, "Aku tidak tertarik sama sekali dengan catur. Bukankah ini hanya permainan memindahkan batu?"      

Hu Banxia menaikkan padangan untuk menatapnya, dia tidak tertarik dengan orang yang tidak menyukai permainan catur, "Lupakan saja~ Karena kamu tidak menyukainya, aku tidak akan memaksamu untuk melakukannya."      

Shi Ran merasa senang, tiba-tiba terdengar suara Shi Beiyu sebelum dia sempat berbicara, "Paman Hu Banxia menahan kemampuannya untuk bermain denganmu, itu sangat sulit baginya."      

Hu Banxia tersenyum melihat kedatangan Shi Beiyu, "Aku pikir kalian adalah saudara. Sebenarnya permainan anak muda ini tidak terlalu buruk, tapi pikirannya berantakan, sungguh aku tidak tahan!"      

Shi Ran menghela nafas, "Paman, baguslah jika Anda mengetahuinya~ Jadi jangan katakan apapun lagi untuk menghinaku~"      

Hu Banxia tertawa sambil menatap Shi Beiyu, "Karena kamu sudah datang, bagaimana jika kita bermain satu putaran lagi? Aku belum cukup bersenang-senang denganmu hari ini~"      

Shi Ran merasa kepalanya mulai sakit, "Paman, Anda kemari untuk berbisnis. Kenapa malah kecanduan bermain catur?!"      

Hu Banxia mendengus, "Jam berapa saat ini? Kita harus menunggu hingga lewat tengah malam jika ingin melakukan hal tersebut!" Kemudian dia menatap Shi Beiyu, "Apa kamu sudah menyuruhnya minum air yang aku berikan padamu?"      

Shi Beiyu mengangguk, "Dia sudah meminumnya."      

"Baiklah, kita tunggu saja. Kemari, ini adalah malam yang panjang, jadi mari kita bermain catur untuk menghabiskan waktu."      

Shi Ran menggerakkan sudut mulutnya, "Paman, jika Anda merindukan sentuhan wanita cantik, aku tidak akan membahasnya lagi." Hu Banxia hampir saja melepaskan sepatunya untuk dilemparkan ke wajah Shi Ran!     

"Dasar bocah nakal! Siapa yang tidak tahu bahwa aku Hu Banxia adalah seorang biarawan, merindukan sentuhan wanita cantik apanya?! Kamu jangan coba-coba merusak reputasiku!"      

Shi Ran mencoba untuk menahan senyumnya dengan menundukkan kepala, "Ya, paman, apa yang Anda katakan itu benar, aku yang salah."      

Hu Banxia merasa kesal dan menatap Shi Beiyu, "Saudara domba hitammu ini membuatku kesal, kamu harus bermain catur denganku untuk menebus kesalahannya!"      

Shi Beiyu hanya bisa pasrah, "Kalau begitu paman duduk dulu."      

Tidak perlu disebut seberapa terkejutnya Shi Ran saat ini, permainan catur ini tidak akan ada habisnya. Astaga, kenapa dia begitu sengsara? Bahkan nanti dia harus mengantarkan orang tua ini kembali.      

Seiring berjalannya waktu, Shi Beiyu dan Hu Banxia tidak mengatakan sepatah katapun sejak permainan dimulai dan semua energi mereka ditumpahkan ke dalam papan catur.      

Shi Ran melihat jam, saat ini tepat pukul 11.54, lima menit sebelum pukul 12 malam. Dia berbalik untuk melihat dua orang itu yang sedang asyik bermain catur, tiba-tiba Hu Banxia meletakkan batu catur dan berbicara dengan pelan, "Waktunya sudah tiba…"      

Shi Ran merasa sangat kagum. "Kemampuan pria tua ini benar-benar nyata!"     

Shi Beiyu meletakkan batu caturnya, hatinya diremas kuat lalu dia berdiri sambil menatap Hu Banxia, "Paman, ikutlah denganku."      

Hu Banxia mengikuti Shi Beiyu masuk ke rumah utama, tiba-tiba Shi Beiyu berhenti ketika mereka sampai di depan pintu kamar utama dan menatap Hu Banxia dengan raut yang cemas, "Paman, apa Anda bisa merahasiakan kejadian hari ini?"      

Hu Banxia terkekeh, "Aku hanya orang yang sedang membantu. Ketika masalah ini selesai, aku akan segera melupakannya~"      

Shi Beiyu mengangguk dengan perasaan lega, "Terima kasih banyak, paman."      

Hu Banxia mengangkat tangannya, "Buka pintunya, dia sudah ada di sana."      

Shi Beiyu mengerutkan kening lalu mendorong pintu sampai terbuka. Dia melihat Mu Siyin duduk di tengah tempat tidur dengan rambut yang sudah berwarna merah. Gadis itu membelai dahinya dan terlihat sedikit linglung…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.