Cinta dari Masa Depan

Yinyin, Kita Sudah Sah Menjadi Suami Dan Istri



Yinyin, Kita Sudah Sah Menjadi Suami Dan Istri

0Itu adalah sebuah kotak berlapis kain lembut berwarna hitam dan terlihat sangat indah. Meskipun tidak terlalu besar, kotak itu terlihat seperti kotak perhiasan.      

Mu Siyin berkedip dan menatap Shi Beiyu dengan curiga, "Apa di dalamnya berisi perhiasan?"      

Shi Beiyu berjalan mendekatinya dengan mengatupkan bibir, dia meletakkan kotak itu di depan Mu Siyin dan membuatnya semakin bingung, "Bagaimana mungkin perhiasan bisa dibandingkan dengan hadiah ini? Buka dan lihatlah."      

Mu Siyin menjadi lebih terkejut. Dia melihat kotak yang ada di depannya dan tiba-tiba merasa tidak berani membukanya.      

Shi Beiyu tertawa, "Kenapa?"      

Mu Siyin menatapnya dengan kebingungan, "Jika ini terlalu mahal, kamu lebih baik tidak perlu memberikannya."      

Shi Beiyu sedikit tercengang dengan kata-kata Mu Siyin. "Tidak perlu memberikannya? Bagaimana bisa?"     

"Lihatlah dulu, baru kamu bisa memutuskannya."      

Mu Siyin kembali merasa ragu, dia mengangkat tangannya lalu membuka kotak hitam itu dengan waspada-     

Sekilas dia melihat benda itu berwarna merah cerah dengan latar belakang beludru warna hitam. Mu Siyin tertegun setelah menyadarinya! Seperti ada guntur yang meledak tepat di atas kepalanya ketika dia membaca dua kata berwarna emas di sana!     

"Buku nikah? Ini… dia tiba-tiba memberikanku sebuah buku nikah?!!!"     

Mu Siyin melihat buku kecil berwarna merah tersebut dengan mata melebar, seolah-olah jiwanya meninggalkan tubuhnya saat itu juga!     

Hadiah itu sangat berarti baginya, itu bukan hanya sebuah buku berwarna merah, tapi buku itu menjadi bukti atas ketulusan perasaan Shi Beiyu, buku itu juga menjadi jawaban atas segala keraguan Mu Siyin selama beberapa hari ini. Dia bahkan hampir tidak mempercayai apa yang sedang dilihatnya saat ini! "Ini nyata!      

Shi Beiyu melengkungkan bibir sambil menatap Mu Siyin yang tertegun. Dia sedikit membungkukkan tubuhnya untuk mengusap bahu gadis itu dan berbisik padanya, "Kamu suka?"      

Akhirnya Mu Siyin kembali tersadar dan jantungnya berdegup dengan kencang. Dia masih belum percaya bahwa ini nyata. Dengan cepat dia mengulurkan tangannya untuk mengambil buku itu dan tergesa-gesa membukanya untuk melihat isinya. Dia menatap Shi Beiyu dengan dalam setelah melihat nama Mu Siyin dan Shi Beiyu dalam buku itu, "Apa ini nyata?"      

Shi Beiyu telah memikirkan berbagai macam reaksi yang mungkin akan Mu Siyin tunjukkan, dia berfikir betapa bahagia, senang dan terharunya gadis itu ketika menerima akta nikah ini. Hanya reaksi ini yang luput dari pikirannya.      

Gadis itu seperti memberi pukulan telak untuk hati Shi Beiyu! Bagaimana mungkin dia memberikan barang palsu seperti ini?!      

Mu Siyin menatap Shi Beiyu dengan wajah yang sedikit kaku, sebenarnya dalam hati dia semakin bingung. Dia menarik dasi pria itu dan berkata dengan cemas, "Cepat katakan padaku~"      

Shi Beiyu mengangkat tangannya untuk memegang tangan Mu Siyin, dia manatapnya dengan tidak berdaya, "Apa kamu ingin membunuh suamimu?"      

Mu Siyin khawatir setengah mati, dia mengerutkan kening dan berkata dengan cemas, "Jika kamu tidak memberitahuku, aku akan benar-benar membunuhmu!"      

Shi Beiyu tidak punya pilihan selain berkata lembut, "Di sana sudah tertulis dengan jelas, bagaimana mungkin itu palsu?"      

Mu Siyin menjadi semakin terkejut, dia menatap pria di hadapannya dengan wajah kusut, "Tapi kita…. tidak…"      

"Sayang, siapa yang bilang bahwa kita harus pergi ke Kantor Urusan Sipil untuk mendaftarkan pernikahan?"      

Mu Siyin terdiam.      

Shi Beiyu mengangkat tangannya untuk membelai rambut panjangnya lalu mengulurkan tangan untuk mengambil buku tersebut, "Ini asli dan legal di mata hukum."      

Mu Siyin tidak pernah menyangka bahwa dia tidak perlu datang ke Kantor Catatan Sipil untuk mendapatkan buku nikah?     

Shi Beiyu menatap Mu Siyin yang terlihat konyol, dia mencium dahinya dan berkata dengan suara rendah, "Yinyin, kita sudah sah menjadi suami dan istri."      

Kalimat ini membuat jantung Mu Siyin berdebar! "Sah menjadi suami dan istri? Ini berarti, aku dan dia… sudah menikah?"     

Saat ini hatinya sangat tidak karuan, seolah-olah dia berada di laut dan menanggung segala macam serangan keras ombak…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.