Cinta dari Masa Depan

Kamu Tenang Saja, Tidak Akan Ada Masalah



Kamu Tenang Saja, Tidak Akan Ada Masalah

0Shi Beiyu semakin mengerutkan kening-     

"Cuacanya dan tempat saat itu mendukung, orang-orang yang terlibat juga sedang berkumpul. Ketika ada kesempatan seperti itu, otomatis dia akan terbangun. Namun yang dia ingat hanyalah obsesinya semata." Kata Hu Banxia menambahkan.     

"Bagaimana cara untuk membuatnya pergi?"      

Hu Banxia menghela nafas pelan, "Jika dia bisa menghilangkan kebencian dan obsesinya, maka kita bisa membuatnya pergi dengan cepat. Tapi sekarang… jiwanya masih belum lengkap dan aku tidak bisa menanyakan kebenarannya. Kita hanya bisa menunggu."      

Kerutan di dahi Shi Beiyu semakin dalam, "Bagaimana aku bisa menunggu?"      

"Besok kamu pergi ke tempatku untuk mengambil untaian manik-manik yang bisa membantunya untuk melengkapi jiwanya. Selama dia bisa mengetahui alasan mengapa dia terbangun, ini bisa membuatnya pergi."      

"Itu akan memakan waktu berapa lama?"      

Hu Banxia menatap Shi Beiyu yang terlihat sangat cemas, "Jangan khawatir, tidak mungkin terlalu lama."      

Shi Beiyu merasa lega, "Kalau begitu dia tidak akan menyakiti…"      

"Mereka adalah saudara, dia tidak akan melukai pasanganmu. Tapi dia akan lebih lemah, jadi kamu harus lebih memperhatikannya."      

Shi Beiyu masih tidak mengerti, "Kalau begitu dia… bisa muncul kapan saja?"      

"Bisa jadi dia muncul malam atau setelah tengah malam, 'kan?"     

Hu Banxia sepertinya tahu apa yang dicemaskan oleh Shi Beiyu, dia berkata dengan senyum tipis, "Pasangkan manik-manik yang aku berikan padanya. Jika aku tidak memanggilnya, dia tidak akan muncul. Jadi dia tidak akan mengganggu kegiatan menyenangkan yang akan kamu lakukan bersama dengan pasanganmu~"      

Shi Beiyu merasa sangat malu!!     

Meskipun Hu Banxia mengatakan itu tidak masalah, tapi masih ada satu hal yang membuatnya benar-benar gelisah. "Paman, apa Anda yakin dia baru terbangun kemarin? Apa dia tidak pernah muncul sebelumnya?"      

Shi Beiyu berpikir semalaman saat bersama dengan Mu Siyin. Meskipun warna rambutnya tidak berubah, namun caranya meminta maaf sama persis seperti yang dilakukan oleh Mu Siyun!!     

Dan omong kosong itu, dia bahkan tidak berani untuk memikirkannya lagi!! Dia benar-benar takut…     

Hu Banxia melihat wajah Shi Beiyu yang kaku dan sulit dibaca, dia tersenyum lalu menepuk pundaknya sambil bergurau, "Kamu tenang saja, tidak akan ada masalah, kamu tidak tidur dengan orang yang salah! Aku, Hu Banxia tidak mungkin salah melihat!"     

Ini adalah pertama kali dalam hidup Shi Beiyu merasa malu. Meskipun begitu, perasaan cemas yang dia tahan sejak tadi mulai terasa lega. Dia kembali berkata malu-malu, "Silahkan paman tertawa."      

"Anak muda, aku mengerti~"      

"Terima kasih banyak atas bantuan Anda, Paman. Aku merasa tidak cukup hanya dengan berterimakasih, jadi apa yang paman suka? Aku akan memberikannya."      

Hu Banxia tersenyum terkekeh, lalu menepuk kembali pundak Shi Beiyu, "Ini kata-kata yang aku tunggu darimu!"      

Shi Beiyu terdiam, Hu Banxia menatapnya sambil tersenyum, "Selain bekerja untuk menjaga kuil bumi, aku hanya suka bermain catur. Jadi kamu harus menemaniku untuk bersenang-senang!"      

Shi Beiyu hanya bisa tersenyum lemah mendengar itu, "Kemampuan bermain catur paman lebih baik, sepertinya aku akan belajar dari Anda."      

Hu Banxia tidak bisa menutup mulutnya karena gembira, "Baiklah, sudah diputuskan!"      

Shi Beiyu sendiri yang mengantar Hu Banxia sampai pintu gerbang dan melihat Shi Ran membawanya pergi. Lalu dia berbalik dan masuk ke dalam rumah.      

Ketika dia kembali ke kamar, warna rambut Mu Siyin sudah kembali normal. Shi Beiyu memandang wajah Mu Siyin yang sedang tidur dan menghela nafas berat.      

Mu Siyun mengatakan ada orang yang menyakitinya, kalau begitu kejadian itu bukanlah sebuah kecelakaan. Entah ada orang yang ingin menyakitinya atau ayahnya, dia harus menyuruh orang untuk menyelidiki konspirasi ini sampai jelas!!     

Keesokan paginya, Mu Siyin terbangun dalam pelukan yang dia kenal. Dia setengah menyipitkan mata dan mengernyit, dia merasa bahwa kepalanya sedikit sakit.      

"Mana yang sakit?" Suara rendah Shi Beiyu terdengar di telinganya, tiba-tiba Mu Siyin kembali tersadar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.