Dear Pak Polisi..

Part 15



Part 15

0Kelas Anin dan Vio baru saja selesai. Semua mahasiswa-mahasiswi di kelas sudah ke luar kecuali Vio dan Anin. Jam terakhir mereka hari ini dipegang oleh Radit. Vio dan Anin bangkit untuk ke luar kelas sebelum Radit memanggil.     

"Anin! " panggil Radit menghentikan langkah Anin dan Vio.     

Radit melangkah ke arah mereka dan berdiri sejajar.     

"Ada apa pak?" tanya Anin.     

"Saya ingin bicara sama kamu.."     

"Maaf pak gak bisa. Saya mau pulang bareng Vio." tolak Anin.     

"Saya bisa mengantar kamu.."     

"Maaf, lain waktu aja pak.. Saya buru-buru.. Saya capek hari ini." ucap Anin dan mengajak Vio pergi. Sementara Radit, ia berdiri dengan raut wajah emosi sambil mengepal tangannya.     

"Saya akan membuat kamu membenci polisi sialan itu Anin!" emosi Radit.     

........     

Vio dan Anin kini telah memasuki mobil Vio. Vio pun mengemudi mobilnya.     

"Kenapa gak mau ngobrol sama pak Radit nin?" tanya Vio.     

Anin menggeleng.     

"Gue gak suka. Kalau ngomong sama dia bakalan emosi ujungnya. Capek. Otak gue udah terlalu stress mikirin kuliah hari ini." ucap Anin jengah.     

Vio hanya manggut-manggut.     

"Iya sih... Emosian emang dia orangnya. Untung ganteng, jadi ada yang bisa dilihat." ceplos Vio.     

"Cowok ya ganteng. Kalau cantik ya cewek. Gaje lu." ketus Anin.     

"Eh ogeb! Lo tuh yang gaje. Banyak noh cowok yang kagak ganteng." Nyinyir Vio.     

"Saha??? "     

"Noh si Darto! Orang gila yang suka keliling komplek rumah gue. Ihhh sudah jelek, stress lagi!! Amit-amit babang ganteng.."     

"Dasar gemblong!"     

"Gue turunin lo ye ngatain gue lagi... Gemblong itu kue orang pesta."     

"Bodo amat Vi.. serah lo."     

.......     

"Berita di tv soal UU yang baru disahkan oleh DPR sudah menyebar luas nan... Kemungkinan besok kita akan mengamankan karena lo kan di Sabhara sekarang." ucap Jordan pada Hanan.     

Hanan hanya diam menanggapi.     

'Anin gimana ya kalau besok gue pengamanan? Dia ikutan aksi gak ya?' Batin Hanan.     

Merasa tak ditanggapi, Jordan melambaikan tangan di depan wajah Hanan.     

"Woi nan!" sentak Jordan.     

Hanan terkejut.     

"Eh?? Apa jor?" kaget Hanan.     

"Lo bisa ikut mengamankan besok kan?" tanya Jordan lagi.     

"Iyaiya In Syaa Allah bisalah kan udah tugas."     

"Yaudah gue ke teman yang lain ya... Kayaknya sejam lagi deh pemberitahuan dari atasan." ucap Jordan.     

"Iya .."     

Jordan meninggalkan Hanan.     

"Huh semoga Anin gak semakin membenci gue Karena hal ini... Aksi besok mungkin akan berlangsung anarkis, ujung-ujungnya, pihak polisi yang akan selalu disalahkan. Gue paham, mungkin ada beberapa oknum yang memancing keributan tapi itu bukan berarti semua polisi itu buruk. Tapi tetap aja, kami sudah dikenal buruk di kalangan masyarakat. Ya Allah semoga tidak ada hal-hal buruk yang terjadi pada saat aksi besok." monolog Hanan dan menyembunyikan wajahnya di meja.     

"Nan, ayo kumpul!" Jordan memanggil Hanan.     

"Iya." ucap Hanan.     

Hanan pun melangkah merapatkan barisan untuk menerima informasi dari atasan.     

.......     

Assalamualaikum!!     

Maaf banget guys karena aku baru bisa update lagi:sad_but_relieved_face:     

Aku pengen update Sering-sering tapi belum bisa untuk saat ini...     

Semoga kalian setia nungguin next part-nya ya...:red_heart:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.