Gift From Special People
Gift From Special People
"Siap pak.." ucap Devan.
"Kak Dev.. fotoin aku sendiri boleh??" ucap Anin.
Devan tersenyum dan mengangguk.
"Iya boleh dong... Bergaya ya... satu.. dua... tiga... cekrek!!" ucap Devan memotret Anin hingga beberapa kali.
Setelah selesai, Anin melihat hasil jepretan Devan melalui camera Devan.
"Ntar kirimin ke nomor aku ya kak.." ucap Anin.
Devan pun mengangguk.
"Siap nin.." udah Devan.
"Ayo nin kita pergi.." ucap Radit.
"Oh iya kalian mau pergi ke mana??" ucap Devan.
Anin mengendikkan bahunya.
"Aku gak tahu sih kak.. coba tanyain ke pak Raditnya aja langsung.." ucap Anin.
"Mau ke mana pak?" ucap Devan.
"Ke suatu tempat, Dev.." ucap Radit.
"Anindya!!!" teriak seseorang dari arah belakang Anin. Sontak Anin pun menoleh dan mendapati Evan di sana.
"Evan!!!" ucap Anin tersenyum penuh arti. Segera, Evan memeluk Anin.
"Congratulation,nin.. proud of you..." ucap Evan seraya melerai pelukan itu.
"Hahah... dari mana lo tahu kalau gue udah sidang hari ini??" ucap Anin.
"Postingan lo lah... gila apa lo gak ngabarin gue.. eh tapi gue juga udah tahu sendiri sih sebelum ngelihat postingan lo wkwk.." ucap Evan.
"Hahah.. eh emang iya gue ada posting?? gue belum ada pegang handphone lho dari tadi.. handphone gue sama dosen gue... pak, emang iya bapak posting foto saya tadi di sosmed saya?" ucap Anin.
Radit pun mengangguk.
"Yups... maaf ya nin gak bilang-bilang.. maksud saya supaya banyak yang say greeting of your graduation.." ucap Radit.
"Iya pak gak apa-apa kok.." ucap Anin.
Radit pun mengangguk.
"Gue tahu banget kalau yang kasih lo bouquet snack udah ada, bouquet coklat juga udah ada, boneka apa lagi.. jadi gue gak mau bawa yang ribet-ribet dan berat. Nih buat lo.." ucap Evan memberikan sebuah kotak kecil untuk Anin.
Anin pun menerimanya dengan kekehan kecil.
"Dasar emang lo... apaan nih??" ucap Anin.
"Buka ajalah.." ucap Evan.
"Ini bukan tikus kecil kan?? Gue trauma ya njrit waktu itu lo kasih gue kado isinya anak kucing.." ucap Anin.
Evan pun ikut tertawa.
"Hahah enggak kok nin.. kali ini enggak ... beneran.. buka aja deh.." ucap Evan.
"Awas ya lo kalau aneh-aneh.." ucap Anin.
"Iya Anin.." ucap Evan tertawa renyah.
Anin pun mulai membuka kado kecil itu yang ternyata nilai dari isi kado itu lebih besar dari besar kotak kado itu sendiri.
Sekali lagi, jangan menilai buku dari sampulnya. Kado pemberian Evan yang terlihat kecil ukurannya, ternyata besar nilai harganya.
Mata Anin berbinar-binar kala melihat apa yang ia dapatkan di dalam kado itu.
"Evan!! Ya Allah sumpah... ini tuh jam tangan impian gue!! Limited edition dan bagus banget!!! Thank you, Ev.." ucap Anin seraya memeluk Evan.
Evan pun tersenyum.
"Sama-sama nin... everything is for you.." ucap Evan.
Anin melerai pelukannya dan menatap Evan dengan terharu.
"Thank you so much, Ev.. lo baik banget deh sama gue... memangnya lo gak sayang apa beliin gue jam semahal ini??" ucap Anin.
"Hahah enggaklah nin... apa sih yang enggak untuk sahabat kecil gue ini??" ucap Evan.
"Ahhhh terharu gue sama lo... yang penting bengkel lo gak gulung tikar aja setelah lo beliin ini ke gue wkwk.." ucap Anin.
"Hahah sialan lo.. ya enggaklah... gue kan bukan cuma punya bengkel, Anin.. bisnis gue banyak... kalau cuma mengharap dari bengkel doang, ya cukup sih cukup, cuma gak akan setajir ini wkwk.." ucap Evan.
"Hahah iyaya.. once more, thank you deh, Ev.." ucap Anin.
Evan pun mengangguk.
"Sama-sama.." ucap Evan.
Terdengar bisik-bisik dari para mahasiswa-mahasiswi lain yang berada di sana.
"Gila... yang dekat sama dia tajir-tajir banget njrit... kasih hadiahnya pada gak nanggung-nanggung ..."
"Hooh .. cowok gue aja cuma bisa kasih gue bouquet bunga.. lah dia?? Sahabat kecil doang ngasih barang mahal begitu..."
"How lucky she is..."
Dan blabla..
"Oh iya, lo ada buat acara syukuran gak entar di rumah??" ucap Evan.
"Besok malam deh kayaknya... lo datang ya.. entar lanjutnya gue kabarin ke lo lagi deh.." ucap Anin.
"Siap nona.." ucap Evan.
"Hahah bisa aja lo.." ucap Anin.
"Lo gak mau foto sama Anin??" ucap Devan bertanya pada Evan.
"Eh iya Ev,... kita foto dulu yuk... sekalian pamerin kado dari lo wkwk.." ucap Anin.
"Hahah iya ayo..." ucap Evan.
"Kak, fotoin ya." ucap Anin.
Devan pun mengangguk.
Mereka lalu mengambil posisi dan gaya simple namun beberapa orang mungkin menilainya romantis.
Ini antara kwu sama dosa sih awowkkwk....
Mereka pun selesai berfoto.
"Ev, maaf banget nih karena gue gak bisa lama-lama soalnya gue udah ada janji sama pak Radit dan dari tadi tuh selalu tertunda wkwk... gak apa-apa ya.. next, kita bisa lanjutin obrolan unfaedah kita oke??" ucap Anin.
"Kita foto berempat dong nin.. biar keren... Estheutic gimana gitu wkwk.." ucap Radit.
'Estheutic??? Gue jadi teringat sama mimpi gue soal pak Hanan waktu itu.. dan sampai sekarang, pak Hanan bahkan udah gak pernah kasih kabar apa pun sama gue... dia kenapa ya??' ucap Anin dalam hati.
"Ayo nin.." ucap Devan.
"Hmm siapa Yang fotoin?" ucap Anin.
Radit sedikit menimang lalu ia memanggil seorang mahasiswa.
"Tarjo kan.?? Fotoin saya dan mereka bertiga ya di sana.." ucap Radit.
Tarjo pun mengangguk.
Mereka lalu mulai mengambil foto dan berfoto berempat dengan gaya bebas.
.......
Tring... Tring... Tring...
Arga kini tengah duduk di tepi ranjangnya yang berada di apartemen miliknya.
Beberapa pesan masuk ke nomor Arga. Pikiran Arga benar-benar masih kacau memikirkan soal keluarganya, pernikahan kedua orang tuanya yang telah selesai.
Arga mengusap wajahnya gusar. Ia lalu mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.
Ia pun membuka isi pesan dari Ilona yang mana berisi sebuah gambar, lebih tepatnya screenshoot-an.
Segera, Arga pun mendownload kiriman gambar itu. Arga pun mendapati sebuah screenshot dari story Anin.
"Jadi Anin sudah berhasil menyelesaikan kuliahnya?? Dia bahkan akan segera wisuda sebentar lagi... kenapa gue gak ada dikabarin sama Anin??" gumam Arga.
Tring...
satu pesan lagi dari Ilona masuk ke nomor Arga.
"Ga, lo gak tahu kan kalau Ilona udah sidang?? Itu gue kirimin hasil screenshot dari story Anin .. jangan panas ya Ga wkwk.."-Ilona.
"Sialan si Ilona!! Tapi ini kenapa Anin gak ada kabarin gue ya??" gumam Arga.
"Jangan manasin gue, njrit!! Ke mana aja lo selama ini?!"-Arga.
Tring...
"Gue sibuk, Ga.. jadwal pemotretan gue padat banget .. maaf ya karena gue belum bisa bantuin lo.."-Ilona.
"Sok sibuk lo! Bokap nyokap gue udah resmi bercerai!"-Arga.
"What?! Kok bisa sih Ga?? Gimana ceritanya coba??"-Ilona.
"Panjang.. dah kayak novel.. kalau lo mau tahu, lo tanya langsung aja ke bokap atau nyokap gue.. gue sibuk... pekerjaan gue banyak..!!"-Arga.
"Anjrit! Sialan lo emang!"-Ilona.
............
Maafkan Typo...
Thank You for Reading....
Please vote, subscribe, beli hak istimewa and collection it..
:red_heart::red_heart::red_heart: