Reminder
Reminder
"Anin??" ucap Andre sedikit berteriak karena suara motor Hanan yang dikendarai oleh Andre sangatlah berisik suaranya.
"Iya pak??" ucap Anin sedikit memajukan wajahnya ke samping wajah Andre.
"Tadi itu yang menghubungi lo si Hanan??" ucap Andre.
"Iya pak.. tapi pas saya jawab, eh langsung dimatiin tiba-tiba sama pak Hanan.." ucap Anin.
"Lho kok gitu ya?? Kenapa ya??" ucap Andre.
"Gak tahu tuh pak.. Aneh.. tumbenan banget pak Hanan kayak begitu pas hubungi saya.. padahal biasanya gak pernah gitu.." ucap Anin.
'Apa jangan-jangan Hanan melihat kejadian tadi ya di rumah sakit?? Kalau memang iya.. gue harus membicarakan semua ini sama Hanan nanti.. supaya gak ada salah paham yang terjadi..' batin Andre.
"Oh iya iya nin.. kamu menginap di hotel mana nin?" ucap Andre.
"Hotel melati pak.." ucap Anin.
"Oh iya oke oke.." ucap Andre.
.....
Hanan mendudukkan dirinya di pinggir brangkar rumah sakit.
"Apa yang sebenarnya telah terjadi di antara mereka tadi ya??" gumam Hanan.
Tok Tok Tok....
Seseorang mengetuk pintu ruangan Hanan.
"Masuk!" sahut Hanan dari dalam ruangan.
Yang mengetuk pintu pun memasuki ruangan Hanan.
"Maaf pak.. saya ingin membersihkan ruangan ini.." ucap Office boy tersebut.
Hanan pun mengangguk.
"Iya silahkan.." ucap Hanan.
"Baik pak terima kasih.." ucapnya seraya membersihkan ruangan Hanan.
"Oh iya.. air di dispenser saya habis.. nanti tolong kamu ganti ya galonnya.." ucap Hanan.
"Iya baik pak.. akan saya ganti setelah ini ya pak.." ucapnya.
Hanan pun mengangguk lalu dirinya menaikkan kakinya ke atas brangkar dan duduk bersandar dengan posisi kaki yang diluruskan.
'Gak tahu kenapa ya kadang gue merasa bersalah banget atas hubungan yang gue dan Anin jalani saat ini.. karena di sini, gue dengan sangat sadar merasa bahwa gue adalah Perusak Hubungan Orang (PHO). Apa iya gue sejahat itu sampai gue tega menghancurkan hubungan Anin dan menjadi orang ketiga di dalam hubungan mereka??' batin Hanan.
"Pak.. saya sudah selesai membersihkan ruangan bapak.. sebentar lagi saya akan kembali membawa air galonnya ya pak.. permisi.." ucap Office boy tersebut.
Hanan pun mengangguk.
"Tadi, gue juga lihat kalau Anin genggam tangan Andre.. kenapa ya gue merasa cemburu banget ketika Amin genggam tangan Andre dan Andre juga gak nolak?? Apa gue salah ya karena telah berhubungan dengan Anin di belakang Arga?? Apa gue juga akan mendapat balasan atas perbuatan yang gue lakuin ke Arga karena gue telah merebut Anin dari dia dengan menjalin hubungan dengan Anin di belakang dia?? Apa gue salah??" gumam Hanan.
"Sebenarnya lo salah nan.. karena karma itu ada.." ucap Andre yang tiba-tiba memasuki ruangan Hanan.
"Maksud lo??" ucap Hanan.
"Ketika kita merebut milik orang lain dari tangan orang tersebut, maka bisa jadi sewaktu-waktu, milik lo akan direbut oleh orang lain juga.." ucap Andre.
"Karma??" ucap Hanan.
Andre pun mengangguk.
"Iya nan.. Karma itu ada.. kalau lo gak mau orang melakukan hal buruk ke lo, maka jangan lakukan keburukan sama orang lain.." ucap Andre.
Jleb!!
"Apa gue salah kalau gue ingin memperjuangkan cinta dan perempuan yang sangat-sangat gue cintai untuk bisa menjadi milik gue, ndre??" ucap Hanan.
"Lo gak salah nan.. yang salah itu cara lo dalam merebutnya.. salah banget.." ucap Andre.
"Kenapa?" ucap Hanan.
"Lo masih tanya lagi kenapa nan?? Gimana kalau lo yang ada di posisi Arga.. It's okay kalau sekarang Arga tuh belum tahu tentang hubungan gelap kalian.. tapi nanti kalau Arga sampai tahu itu bagaimana?? Gimana sakitnya hati dia ketika dia tahu perempuan yang sangat dia cintai ternyata mengkhianati dia karena alasan sudah tidak cinta lagi?? Gimana nan??" ucap Andre.
Hanan diam.
"Gimana kalau suatu hari nanti ternyata Anin juga melakukan hal yang sama ke lo seperti apa yang dia lakukan ke Arga?? Gimana perasaan lo nan?? Sakit gak??" ucap Andre.
'Sakit lah.. sakit banget.. gue gak pernah berpikir bahwa Anin akan melakukan hal itu..' batin Hanan.
"Lo mungkin gak mikir sampai ke sana karena apa yang ada di pikiran lo adalah kebahagiaan lo saat ini saat lo bersama dengan Anin.. lo gak mikirin gimana ke depannya nanti.." ucap Andre.
"Gue tahu kok dan gue juga mikirin itu.. tapi gue gak sudah terlanjur terjebak dengan semua ini.. gue sudah terlanjur mencintai Anin dengan sangat.. Dan gue percaya bahwa Anin gak akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dia udah lakukan ke Arga.. gue akan selalu berdoa supaya Allah memudahkan niat baik gue untuk segera menghalalkan Anin.." ucap Hanan.
"Okelah kalau gitu.. itu hak lo.. terserah lo.. intinya sekarang gue udah nasehatin lo.." ucap Andre.
"Hmm.." ucap Hanan.
"Emang benar ya ternyata.. kalau menasehati orang yang lagi jatuh cinta itu susah dan percuma.. gobloknya kebangetan.." ucap Andre.
"Sialan lo!" umpat Hanan.
Tok Tok Tok...
Seseorang mengetuk pintu ruangan Hanan.
"Masuk!" ucap Hanan dari dalam ruangan.
Orang tersebut pun memasuki ruangan Hanan.
"Permisi pak.. saya ingin mengganti galon yang kosong.." ucap office boy tersebut.
Hanan pun mengangguk. Lalu office boy tersebut pun segera mengganti galon kosong tersebut dengan galon yang telah berisi yang dibawa olehnya.
Setelah itu, office boy tersebut pun pamit untuk meninggalkan ruangan Hanan.
"Kalau begitu saya permisi pak.. mari.." ucapnya.
Hanan pun mengangguk.
"Makasih.." ucap Hanan.
"Sama-sama pak.." ucap Office boy tersebut lalu meninggalkan ruangan Hanan.
Andre mendadak tertawa.
"Oh.. jadi karena itu lo keluar ruangan tadi?? Aowkwk.. lo kehausan nan?? wkwk??" ucap Andre.
"Diem lo.. emang dasar teman laknat ya lo.. udah tahu air di galon habis, bukannya diganti, malah pergi .." ucap Hanan.
"Ya gue mana tahu sih nan kalau air di galon itu habis.. lo sih gak ngomong tadi sama gue.." ucap Andre.
"Kebanyakan bacot lo.. Ambilin gue air minum segelas." ucap Hanan kesal.
"Iya iya bos.. siap.." ucap Andre lalu mengambilkan segelas air untuk Hanan.
Andre lalu memberikan gelas yang telah berisi air minum kepada Hanan.
"Nih, minum lo.. takutnya dehidrasi lagi lo wkwk.." ucap Andre.
"Siapa lo emang.. sampai kering tenggorokan gue.." ucap Hanan.
"Ya maaf.." ucap Andre.
"Jadi, tadi lo anterin Anin pulang ke hotel? Pakai motor gue??" ucap Hanan.
Andre pun mengangguk.
"Yoi... sorry ya gue gak izin dulu sama lo.." ucap Andre.
"Dah biasa kalau lo sih.. gak heran gue.." ucap Hanan.
"Sialan lo.." umpat Andre.
..............
Maafkan typo...
Thank you for Reading...
:red_heart::red_heart::red_heart: