Keributan??
Keributan??
"Ke rumah sakit.. gue mau mencari Anindya di sana.." ucap Arga.
"Lo mau cari Anindya di sana?? Hello!! Lo mau cari di mana coba di sana?? Rumah sakit itu luas!! Gila ya lo!" ucap Ilona.
"Bodoh amat! Gue kan punya mata-mata.. ya gue tingga suruh aja mereka untuk mencari tahu.. simple.." ucap Arga.
"Sombong banget lo bambang!!" ucap Ilona.
"Kalau ngomong sama gue hati-hati ya lo.. nama gue udah bagus-bagus Dirgantara lo ganti-ganti lagi sama nama kayak begituan.." ucap Arga.
"Bodoh amat ... by the way Ga.. gue ikut lo ya.. gue takut nantinya lo gak bisa mengontrol emosi lo kalau udah ketemu Anin.." ucap Ilona..
"Iya.. tapi lo naik di bagasi.. jangan duduk di jok mobil gue.." ucap Arga.
"Anjray! Sialan lo!" ucap Ilona.
Arga pun tertawa kecil.
"Ya udah ayo buruan.." ucap Arga.
Mereka berdua pun lalu beranjak dari sana dan memasuki mobil menuju rumah sakit.
...
Andre kini sedang berjalan di koridor rumah sakit seraya membawa kantong plastik berisi snack.
Saat Andre tengah berjalan di koridor rumah sakit, handphonenya berdering, menandakan ada panggilan masuk di sana.
"Anindya...?? Ada apa ya dia telepon gue..?? Angkat aja deh.." gumam Andre lalu menerima panggilan dari Anin.
"Iya Halo Assalamualaikum Anin... ada apa??" ucap Andre pada Anin di seberang telepon.
"Waalaikumsalam pak.. pak, bapak udah di mana sekarang??" ucap Anin.
"Udah di koridor rumah sakit.. kenapa??" ucap Andre.
"Oh gak apa-apa kok pak... saya kira masih di apartemen.. soalnya saya mau balik ke hotel.." ucap Anin.
"Oh gitu.. iya iya nin.. ini saya udah mau sampai kok.. udah ya.. saya tutup dulu nin.. assalamualaikum.." ucap Andre.
"Waalaikumsalam.." ucap Anin.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus.
Andre lalu kembali menyimpan ponselnya ke dalam sakunya dan kembali melanjutkan langkah kakinya.
.
.
Radit yang tengah duduk di koridor rumah sakit pun tak sengaja mendengar Andre menyebut nama Anin pada saat menerima telepon.
"Anindya?? Apa jangan-jangan Anindya yang dimaksud oleh lelaki itu adalah Anindya yang juga gue maksud?? Kalau memang benar, ah iya gue gak boleh ketinggalan jejak laki-laki itu.. gue harus ikuti dia.." gumam Radit lalu mengikuti langkah kaki Andre.
.....
"Kamu menghubungi Andre?? Dia sudah di mana sekarang?" ucap Hanan.
Anin mengangguk.
"Di koridor.. sebentar lagi dia akan sampai dan saya akan kembali ke hotel.." ucap Anin.
"Apakah kamu tidak ingin menunggui saya terus selama kamu ada di kota ini?" ucap Hanan.
"Bapak tahu gak gimana rasanya sakit tapi tak berdarah?!" ucap Anin.
Deg!
#Flashback On..
"Kamu tahu gak gimana rasanya sakit tapi tak berdarah??" ucap Hanan.
Anin mengernyitkan keningnya bingung.
"Maksud bapak apa??" ucap Anin.
"Ketika kehadiran kita sama sekali gak dianggap sama orang yang sangat kita cintai.." ucap Hanan.
"Bapak menyindir saya?? Jadi maksud bapak saya itu tidak menganggap kehadiran bapak di dalam hidup saya?? Jika bapak berpikiran seperti itu, bapak salah! Salah besar pak! Astaghfirullah... saya gak mau ribut untuk kali ini.." ucap Anin.
"Lalu apa Anin?? Kamu mengaku pada mereka semua bahwa status kamu adalah single.. apakah itu bukan berarti bahwa kamu memang tidak menganggap saya dan hubungan ini??" ucap Hanan.
"Jika bapak tidak saya anggap di dalam hubungan ini, maka itu artinya saya juga tidak pernah menganggap Arga di dalam hubungan saya dengannya! Kita sudah sama-sama tahu bahwa pacaran itu haram.. tapi kita tetap saja melakukannya hanya karena ketakutan tak berujung.. lalu, apakah saya salah jika saya menutupi hubungan haram ini dari publik yang merupakan teman-teman pengingat agama saya??" ucap Anin.
Deg!!
Bagaikan disambar petir di siang bolong, Hanan merasa tertampar dengan ucapan Anin.
"Maafkan saya Anin.. saya sadar saya salah.. sebenarnya saya sangat ingin menikahi kamu tapi saat ini posisinya adalah Arga lebih berhak dan kamu juga masih belum menyelesaikan pendidikan kamu, kuliah kamu.. Apa saya masih salah??" ucap Hanan.
"Forget it pak... kalaupun ada yang salah di sini, kita sama-sama salah... saya males ribut pak... Saya mau menghubungi pak Andre saja karena saya harus kembali ke hotel untuk beristirahat karena sejak saya tiba di sini tadi, saya belum beristirahat sama sekali.." ucap Anin.
#Flashback Off.
"Apa maksud kamu Anin??" ucap Hanan.
"Gak ada.." ucap Anin.
"Assalamualaikum.." ucap Andre ketika memasuki ruangan Hanan.
"Waalaikumsalam.." jawab Anin dan Hanan bersamaan.
"Kebetulan sekali pak Andre sudah datang.. saya mau langsung pamit ya pak.. dan saya titip pak Hanan ke bapak... Assalamualaikum.." ucap Anin lalu pergi begitu saja dari ruangan tersebut.
"Waalaikumsalam.." ucap Andre.
Hanan??
Dirinya bungkam.
"Kenapa lagi sih lo berdua?? Dikit-dikit akur.. dikit-dikit ribut.. aneh lo.." ucap Andre.
"Diem lo.. simpen snack-snack gue.. jangan ada lo makan satu pun.. itu semua buat Anin!" ucap Hanan ketus lalu ia memposisikan tubuhnya untuk tidur.
.....
Saat Anin keluar dari ruangan Hanan, ia tak sengaja bertubrukan dengan seseorang.
"Awh... siapa sih jalan gak pakai mata?!!" gerutu Anin kesal.
"Maaf.. maaf.." ucap orang yang menabrak Anin.
Mereka pun saling mendongak untuk mengetahui satu sama lain.
"Anin?!"
"Pak Radit?!"
Ucap Radit dan Anin bersamaan.
"Anindya?!!" bentak seseorang yang tiba-tiba datang dari arah depan mereka.
Sontak, mata Anin dan Radit pun menoleh ke sumber suara.
....
"Bosen gue kalau si Hanan tidur begitu.. Lebih baik gue pergi jalan-jalan dah keliling rumah sakit atau beli makanan buat ngemil.. bosen juga gue di sini gak ada temennya.." gumam Andre.
"Nan, gue pergi ke luar sebentar ya.. jangan kangen lo sama gue.." ucap Andre pada Hanan yang belum benar-benar tertidur.
Andre lalu bangkut dari duduknya dan keluar dari ruangan Hanan.
Saat dirinya baru saja keluar dari ruangan Hanan, dirinya melihat keributan di sana.
"Ada apaan itu ribut-ribut?? Ribut kok di rumah sakit sih??" gumam Andre.
"Gue lihat aja deh.. itu rebutan cewek atau gimana sih??" gumam Andre lalu melangkahkan kakinya menuju keributan tersebut.
....
Asni kini baru saja akan pulang dari butiknya. Langkahnya mendadak terhenti kala ia menerima telepon.
Asni lalu menerima telepon tersebut.
"Iya Halo?? Assalamualaikum pa??" ucap Asni.
"Waalaikumsalam.. As.. aku hari ini gak pulang ya.. nanti malam ada jadwal operasi pasien soalnya.. jadi kamu gak perlu tungguin aku ya.. jangan lupa dikunciin pintu dan jendelanya.." ucap Wiran.
"Oh gitu.. iya iya mas.. ya udah semoga lancar ya mas operasinya.." ucap Asni.
"Iya makasih As.. aku tutup ya.. Assalamualaikum.." ucap Wiran.
"Waalaikumsalam mas.." ucap Asni.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus.
"Duhh papa gak pulang.. Anin juga lagi gak di rumah.. Rafka juga gak ada.. sepi banget dong rumah.. nanti pas di rumah aku mau coba hubungi Rafka deh.. siapa tahu dia mau temenin aku di rumah.." gumam Asni lalu melangkahkan kakinya dan memasuki mobilnya.
......
Maafkan Typo...
Thank You for Reading...
:red_heart::red_heart::red_heart: