Dear Pak Polisi..

Gelisah



Gelisah

0Hanan dan Andre kini tengah berada di supermarket. Mereka tengah berbelanja snack, minuman dan beberapa kebutuhan yang lainnya.     

"Nan, lo banyak banget beli snacknya.. laper atau gimana lo nan?" ucap Andre ketika melihat keranjang belanjaan Hanan yang telah terisi penuh.     

"Buat stock.. gue males kalau harus bolak-balik ke supermarket cuma untuk membeli snack dan minuman.." ucap Hanan     

"Iya sih cuma itu kebanyakan.. kayak cewek aja sih lo banyak ngemil.." ucap Andre.     

"Jangan banyak bacot anjray! Lo tuh rakus! Jadi, jangan sok-sokan ngatain gue kayak gitu.. awas aja ya lo kalau lo sampai makan-makanan gue.. tempat tinggal boleh numpang, makanan dan yang lainnya tetap individu. Gue gak mau berbagi sama lo karena hati gue sudah sangat cukup dibagi-bagi oleh doi.." ucap Hanan.     

"Anjray lo! Kok jadi bucin gitu sih lo?" ucap Andre.     

"Berisik lo!" ucap Hanan lalu meninggalkan Andre di sana dan pergi ke kasir.     

"Nan, ikan kaleng enggak??" teriak Andre sesukanya.     

Serasa supermarket milik pribadi ya ndre... wkwk..     

"Ambil dua... sebentar.." ucap Hanan datar pada penjaga kasir. Penjaga kasir itu pun mengangguk dan tersenyum ramah.     

Hanan lalu meninggalkan kasir sejenak, mengambil ikan kaleng sebanyak dua kaleng, mie instan lima, chicken nugget satu bungkus, sosis satu bungkus dan beberapa makanan lainnya untuk mengisi kulkas nya.     

Setelah itu, ia pun kembali ke kasir dengan keranjang belanjaan yang telah terisi setengah keranjang.     

"Tambah ini.." ucap Hanan meletakkan keranjang belanjaan tersebut di meja kasir.     

"Baik mas.. akan saya hitung.." ucap kasir.     

"Jangan panggil saya mas.. panggilan itu cukup untuk istri saya nanti.. bukan orang lain." ucap Hanan ketus.     

"I-iya maaf mas.. eh pak.." ucap kasir tersebut gugup.     

"Nan, punya gue sekalian ya.." ucap Andre yang akan meletakkan belanjaannya di meja kasir, namun dihalangi oleh Hanan.     

"Gak! Bedain! Gue gak mau bayarin punya lo! Merugikan gue aja lo lama-lama!" ucap Hanan datar.     

"Yaelah nan.. serem banget muka lo.. biasa aja dong nan mukanya.. serem gue lihatnya.." ucap Andre.     

"Diem!" Ucap Hanan.     

"Yaelah nan.. santai elah.. gitu amat lo sama gue." ucap Andre.     

"Udah?" ucap Hanan bertanya pada kasir.     

"Be-belum mas.. eh pak.. sebentar lagi.." ucap kasir tersebut gugup.     

"Nan, jangan galak-galak begitu kenapa sih lo.. serem banget sih gue ngelihatnya.." ucap Andre.     

"Bodoh amat.. bukan urusan lo." ucap Hanan.     

"Total semua belanjaannya adalah tiga ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus." ucap kasir.     

Hanan pun memberikan credit card nya. Ia lalu mengambil plastik belanjaannya. Ia menenteng dua plastik besar yang berisi belanjaan.     

Kasir kembali memberikan credit card Hanan. Hanan lalu menerimanya. Hanan meletakkan plastik belanjaannya di lantai terlebih dahulu ketika dia ingin menyimpan kartu kreditnya di dalam dompetnya.     

Ia lalu mengambil selembar uang lima puluh ribu rupiah dan memberikannya kepada Andre.     

"Lo pulang naik taksi.. gue bawa motor sendiri.. ini buat lo.." ucap Hanan memberikan selembar uang lima puluh ribu rupiah tersebut pada Andre.     

"Lah kenapa sih nan?? Kan gue juga udah mau selesai ini perhitungannya." ucap Andre.     

"Gue ada urusan.. sekalian,lo bawain pulang ini belanjaan gue.." ucap Hanan memberikan plastik berisi belanjaannya pada Andre.     

"Lah nan.. bareng aja sama gue kenapa sih? lo mau ke mana sih?" ucap Andre..     

"Gue ada urusan! Oh iya, ini kunci apartemen gue.." ucap Hanan memberikan kunci apartemennya lalu pergi begitu saja dari hadapan Andre.     

Sepergian Hanan, Andre pun benar-benar merasa heran.     

"Hanan kenapa sih?? Dia mau ke mana coba?? Ada urusan apaan?? Kok mendadak banget sih?? Aneh deh.. apa jangan-jangan ini ada kaitannya dengan ucapan dia tadi ke gue soal kematian itu?! Ah! Yang benar aja dia mau bunuh diri gitu?! Gila! Enggak! Gak mungkin!" monolog Andre.     

"Berapa?" ucap Andre pada kasir.     

"Sembilan puluh lima ribu mas.." ucap kasir.     

"Nih.." ucap Andre memberikan selembar uang seratus ribu pada kasir. Setelah itu ia pun pergi dari sana dengan terburu-buru.     

"Duhhh gak ada taksi yang lewat lagi.. gimana dong ini??" monolog Andre.     

"Gue pesan ojek online aja deh.." gumam Andre lalu memesan ojek online. Tak lama, ojek online tersebut pun sampai di sana.     

.......     

Anin yang tengah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur pun, entah kenapa dirinya merasa begitu gelisah.     

Ia tidur tidak tenang, miring ke kanan dan ke kiri tak beraturan.     

"Duhhh gue kenapa ya?? Kenapa pikiran gue gak tenang gini ya??" gumam Anin.     

Ia pun terus merasa gelisah. Hatinya benar-benar merasa tidak tenang.     

"Duhhh kenapa sih?? Kenapa gue merasa gak tenang dan gelisah kayak gini sih?? Apa yang sebenarnya telah terjadi??" gumam Anin bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Ia benar-benar bingung atas apa yang terjadi pada dirinya saat ini.     

"Gue kenapa sih?? Pak Hanan?? Kenapa ya gue tiba-tiba kepikiran sama pak Hanan?" ucap Anin.     

Anin lalu duduk dan bersandar pada sandaran tempat tidur. Ia mengusap wajahnya kasar.     

"Ya Allah... kenapa hati hamba gak tenang seperti ini sih??" gumam Anin.     

Anin lalu melirik handphonenya yang berada di atas nakas.     

Ia lalu mengambilnya.     

"Gue gak tenang ini karena apa ya?? Apa jangan-jangan karena pak Hanan?? Tapi ada apa dengan pak Hanan ya??" gumam Anin.     

Anin lalu menyalakan ponselnya.     

"Lebih baik gue coba untuk menghubungi pak Hanan aja deh.. dari pada perasaan gue gak tenang kayak gini.." gumam Anin lalu mencari kontak Hanan dan mencoba untuk menghubunginya.     

....     

"Nah ini baru seru filmnya.. Gue suka nih zombie kayak begini... seru.." gumam Vio seraya menonton film zombie di laptopnya dan mengunyah cemilan.     

"Duhhh cepetan lari!!! Ihhhh... dikit lagi awas kena!!! Oh My God!! Huuuhh.. untung aja kan lo gercep.. gerak cepat.. kalau enggak, habis dah lo mati.." ucap Vio pada dirinya sendiri.     

"Waduhhhh... zombie nya muncul lagi dari arah sana!! Eh buruan lo tutup itu kacanya pakai koran atau apa gitu!! Cepat!!! ihhhhh awas!!!" ucap Vio berteriak heboh sendiri dengan film zombie yang ia tonton.     

Tring...     

Saat dirinya sedang asyik menonton film zombie di laptopnya, sebuah pesan masuk ke dalam handphonenya.     

"Duh siapa sih ganggu ketenangan gue aja.." gerutu Vio kesal.     

Vio pun lalu mengambil ponselnya dan melihat isi pesannya.     

Ia pun mendapati sebuah pesan yang berisi..     

"Gue mau ajak lo kerja sama dengan gue.. jika lo mau, bales Ya pada pesan ini.."-Unknown.     

Setelah membaca pesan itu, mata Vio mengernyit bingung.     

"Ini pesan dari siapa sih?? Ajak kerja sama apaan coba?? Aneh deh.. Ini nomor siapa coba? Kok dia tahu nomor gue sih?? Tahu dari mana coba??" gumam Vio heran.     

.........     

Thank You for Reading...     

Maafkan Typo...     

:red_heart::red_heart::red_heart:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.