Cafe Bintang
Cafe Bintang
.
.
Ketika dalam Perjalanan, Rafka tiba-tiba teringat sesuatu.
Ia menepuk keningnya.
"Astaga.. mobil gue kan gak ada rusak apa-apa.. kalau sampai pihak bengkel periksa mesin mobil gue dan tidak mendapatkan kerusakan apa pun, mati gue.. Anin bisa-bisa curiga sama gue.." gumam Rafka.
"Pak.. puter balik pak..." ucap Rafka pada sopir taksinya.
"Baik pak.." ucap sopir.
...…
"Hmm.. kita ke café aja ya pak… café Bintang aja.. baut ketemuan sama Evan.." ucap Anin.
"Oke nin.." ucap Hanan.
Anin pun lalu mencabut charger ponselnya dan menghubungi Evan.
"Halo van… Assalamuaikum Van…" ucap Anin pada Evan di seberang telepon.
"Waalaikumsalam Nin… ada apa nin??" ucap Evan.
"Van, kamu bisa ke Café Bintang sekarang?? Kita ketemuan di sana aja sekarang ya.. aku lagi di perjalanan menuju ke sana.." ucap Anin.
"Oh iya boleh nin.. aku jalan ke sana ya.." ucap Evan.
"Oke Van.. see you.." ucap Anin.
"See you too, nin.." ucap Evan.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus.
"Udah?" ucap Hanan.
"Udah pak.." Ucap Anin.
Hanan pun mengangguk.
"Hmmm oh iya pak.. bapak kok bisa tahu kalau saya ada di sana tadi??" ucap Anin.
"Oh itu.. Saya tadi awalnya coba lacak lokasi kamu dan saya dapat lokasi terakhir kamu di jalan rambutan, tapi pas saya mau lacak lagi, udah gak bisa.. ya mungkin karena handphone kamu mati.. tapi saya coba aja buat ke sana dan…"
#Flashback On…
Hanan pun akhirnya menerima panggilannya yang berasal dari Andre.
"Ya halo ndre… Assalamualaikum ndre.. kenapa?" ucap Hanan.
"Lo lagi di mana nan?" ucap Andre.
"Gue lagi cari Anin.. Anin tiba-tiba lost contact.." ucap Hanan.
"Di mana emangnya lo sekarang??" ucap Andre.
"Jalan Rambutan.." ucap Hanan.
"Itu kemungkinan karena ponselnya Anin mati.. coba aja lo jalan terus.. Anin memangnya terakhir mau pergi ke mana sewaktu dia bilang sama lo?" ucap Andre.
"Dia mau meeting di restoran Delima.. tapi ternyata kata Anin, si Rafka lewat dari jalan yang berbeda.. jadi dia cemas. Sewaktu dia kabari gue kayak gitu, gue langsung lacak lokasinya dia, eh tapi mendadak eror karena mungkin mati kali ya ponselnya Anin.." ucap Hanan.
"Iya nan.. udah lo jalanin aja mobil lo terus.. semoga aja bisa dapat petunjuk.." ucap Andre.
"Oh ya udah deh… lo kenapa telepon gue?" ucap Hanan.
"Gak apa-apa sih.. Cuma mau ngajak lo ke kantor polisi aja buat wawancarain mereka lagi.." ucap Andre.
"Ya udah lo aja deh ndre.. gak apa-apa kan?? Soalnya gue mau cari Anin dulu.. gue takut dia kenapa-kenapa soalnya.. gak tenang gue kalau Anin sama si Rafka.." ucap Hanan.
"Iya iya oke nan.. ya udah gue tutup ya.. Assalamualaikum.." ucap Rafka.
"Waalaikumsalam.." ucap Hanan.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus.
"Iya.. gue lebih baik melajukan mobil gue lagi ke depan deh.. Semoga aja gue bisa segera menemukan Anin.." gumam Hanan.
#Flashback Off
"Jadi gitu ceritanya nin.." ucap Hanan.
Anin pun mengangguk.
"Oh gitu.." ucap Anin.
Hanan pun mengangguk.
........
Setelah menerima telepon dari Anin, Evan pun langsung bersiap-siap menuju Cafe Bintang untuk bertemu dengan Anin.
"Alhamdulillah Anin bisa diajak ketemuan sekarang.. semoga gak ada kendala lagi.. supaya gue bisa kasih tahu ke Anin untuk lebih berhati-hati sama Devan.." gumam Evan.
Evan melewati karyawannya yang sedang mengerjakan mobil-mobil di bengkel.
"Boss, mau ke mana??" ucap salah satu karyawannya.
"Biasa.. nanti tutup bengkel ya.. kuncinya antar aja langsung ke rumah saya.." ucap Evan.
"Siap boss.." ucapnya.
Evan pun mengangguk. Ia lalu segera memasuki mobilnya dan meninggalkan bengkel.
........
Anin dan Hanan kini telah tiba di Cafe Bintang.
"Bang Rafka udah pulang atau belum ya pak??" ucap Anin pada Hanan ketika mereka telah duduk di kursi.
"Coba sebentar ya saya hubungi dulu pihak bengkelnya.." ucap Hanan.
Anin pun mengangguk.
"Iya pak.." ucap Anin.
Hanan pun lalu mencoba untuk menghubungi orang bengkel.
"Ya halo... gimana tadi?? Mobilnya sudah kamu bawa ke bengkel?" ucap Hanan pada seseorang di seberang telepon.
"Sudah pak.. ini mobilnya sedang diperiksa.." ucapnya.
"Rafka nya gimana?? Si pemilik mobil?" ucap Hanan.
"Beliau tadi memesan taksi dan pulang pak." ucapnya.
"Oh gitu.. jadi gimana mobilnya?? Apa kerusakannya?" ucap Hanan.
"Sebentar saya coba tanyakan pada montir saya ya pak.." ucapnya.
"Iya iya oke.." ucap Hanan.
Tak lama, pihak bengkel kembali bersuara.
"Pak.. berdasarkan hasil pemeriksaan montir saya, mereka mengatakan bahwa tidak ada kerusakan apa pun pada mobil beliau pak.." ucapnya.
"Gak ada kerusakan apapun?? Bukankah tadi itu mobilnya mogok?" ucap Hanan.
"Tadi sewaktu montir saya mencoba untuk menyalakannya, mobilnya bisa menyala pak.. tidak mogok.." ucapnya.
"Oke oke.. terima kasih atas infonya.. saya akan transfer biayanya .. kamu kirimkan saja berapa nominalnya ya.." ucap Hanan.
"Baik pak.." ucapnya.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus.
"Gimana pak??" ucap Anin.
"Semua ternyata adalah permainan Rafka.. Mobilnya sama sekali tidak ada kerusakan apa pun..." ucap Hanan kesal.
Anin terkejut atas pernyataan Hanan barusan.
"Jadi, bang Rafka bohong?? " ucap Anin.
Hanan pun mengangguk.
"Ya Allah.. apa maksud bang Rafka melakukan semua ini sih?? Tadi juga kan dia bohongi aku kalau ponsel aku kehabisan baterai, tapi ternyata enggak... dan urusan mobil juga ternyata enggak mogok.. ya Allah.. ngapain sih dia ngelakuin itu??" ucap Anin kesal.
"Ya udah.. ini menjadi pelajaran aja buat kamu.. supaya jangan lagi percaya apa pun sama dia.. kalau bisa bilangin ke papa kamu untuk tidak memberikan kepercayaan sebagai seorang pimpinan di perusahaan papa kamu." ucap Hanan.
Anin pun mengangguk.
"Iya pak.. saya akan membicarakan hal ini pada papa nanti.." ucap Anin.
"Iya nin.. harus.." ucap Hanan.
"Permisi... ini pesanannya.. selamat menikmati.." ucap pelayan ketika menghidangkan pesanan Anin dan Hanan.
Ketika tadi Hanan menghubungi pihak bengkel, Anin mengambil kesempatan untuk memesan pesanan mereka. Sehingga kini pesanan mereka telah selesai.
"Kamu kapan pesannya??" ucap Hanan.
"Tadi.. sewaktu bapak telepon orang bengkel.." Ucap Anin.
Hanan pun mengangguk.
"Oh ya udah.. kamu makan aja dulu.. kamu kan belum makan dari siang.." ucap Hanan.
Anin pun mengangguk.
"Iya pak.. kita makan sama-sama aja pak... bapak juga pasti kan belum makan siang.." ucap Anin.
Hanan tersenyum.
"Baiklah kita makan siang di waktu sore secara bersama-sama." ucap Hanan.
Anin tersenyum.
"Selamat makan pak.." ucap Anin.
"Selamat makan juga zheyeng.." ucap Hanan.
Mereka pun lalu mulai menikmati pesanan mereka.
...........