Dear Pak Polisi..

Unforgettable Memory_Melamarmu



Unforgettable Memory_Melamarmu

0Zivan pun mengejar sang photographer, Sedangkan Andre dan Alex mengejar sang pemain biola tersebut.     

"Excuse me..." ucap Zivan pada sang photographer.     

"Oh iya??" ucap sang photographer.     

"Benarkah jika anda adalah seorang photographer yang disewa oleh Arga??" ucap Zivan.     

Photographer itu pun mengangguk.     

"Iya mas benar.. saya seorang photographer yang disewa oleh pak Arga... mas ini siapanya pak Arga ya?" ucapnya.     

"Saya temannya.. acara akan segera dimulai.. anda boleh ikut dengan saya sekarang.." ucap Zivan.     

Snag photographer pun mengangguk.     

"Baik mas.." ucapnya.     

Mereka berdua pun lalu berjalan bersama menuju tempat acara.     

.     

.     

Di lain sisi....     

Andre dan Alex pun akhirnya berhasil mengejar sang pemain biola.     

"Permisi... anda seorang pemain biola yang disewa oleh Arga bukan?" ucap Alex.     

"Benar.. maaf sebelumnya, mas-mas ini siapa ya?" ucapnya.     

"Kita ini adalah temannya Arga.. acara ada di sebelah sana.. anda boleh ikut dengan kita untuk ke sana sekarang juga.." ucap Andre.     

"Oh begitu.. iya mas baik.." ucapnya.     

Alex dan Andre pun mengangguk lalu mereka beranjak dari sana menuju tempat acara.     

.     

.     

Mata Hanan mengedar pada seluruh penjuru pantai dan dirinya mendapati sebuah pentas di mana di sana sudah tersedia alat-alat musik lengkap.     

Hanan tersenyum. Dirinya pun segera berlari menuju ke sana.     

Sesampainya ia di sana, dirinya pun langsung menyampaikan maksud dan tujuannya bahwa dirinya ingin menyewa para pemain band tersebut dalam waktu beberapa jam ke depan untuk lebih mendukung acara lamarannya dengan Anin.     

Dirinya ternyata ingin menyanyikan satu buah lagu untuk Anin.     

Hanan tepat berdiri di atas panggung sambil menunggu kedatangan Anin. Sementara pada titik acara, sudah ada pemain biola di sana dan juga sang photographer beserta ketiga orang temannya.     

Hanan mengirimkan pesan dalam grup kocak mereka.     

[Nanti ketika Anin sudah sampai, gue mau menyanyi dulu.. biola jangan dimainkan dulu.. biola dimainkan ketika gue sudah berlutut di depan Anin untuk melamar Anin.. jangan lupa mengabadikan setiap momen.. sekarang gue lagi ada di atas panggung.. ntar gue tiba-tiba muncul dari belakang Anin sambil membawakan lagu spesial..] Hanan.     

Send.     

.     

.     

Tring....     

Pesan tersebut masuk dalam grup kocak mereka di WhatsApp.     

Andre, Alex dan Zivan segera membacanya lalu setelah itu mereka mengacungkan ibu jari mereka pada Hanan sebagai tanda setuju dan mantap.     

Hanan hanya tersenyum merespon.     

........     

Anin hampir tiba pada titik acara. Di mana di atas pasir tersebut dibuat bentuk Love dengan menggunakan kelopak bunga.     

Andre menyembunyikan satu tangganya di punggungnya karena memegang sebuah bouquet bunga yang akan dia berikan pada Hanan nantinya ketika akan melamar Anin.     

Dekorasinya begitu indah meskipun sederhana dan dikerjakan dalam waktu yang singkat.     

Mereka menggunakan balon dan bunga sebagai riasan dengan tiang-tiang penyanggah.     

Ketika Anin telah tiba di titik acara. Dirinya benar-benar takjub dibuat oleh pemandangan tersebut.     

Dan bertepatan dengan takjubnya dirinya atas apa yang ada di depannya, musik pun dinyalakan.     

.     

.     

Dengarkanlah....     

Wanita pujaanku...     

Senja ini akan kusampaikan....     

Janji suci.. kepadamu dewiku...     

Dengarkanlah kesungguhan hati ini...     

Hanan melangkahkan kakinya menurun panggung.     

Anin semakin dibuat terkejut tak percaya. Ia mengenali suara Hanan. Untuk pertama kalinya, dia mendengar suara Hanan dan itu benar-benar sangat indah.     

Anin menutup mulutnya tak percaya dengan kedua tangannya. Matanya berkaca-kaca karena terharu.     

Tubuhnya mematung seolah tak dapat bergerak karena begitu takjub dan tak percaya jika hal ini akan terjadi hari ini padanya.     

Aku ingin....     

Mempersuntingmu...     

Tuk yang pertama....     

Dan terakhir....     

Kini Hanan telah berada di belakang tubuh Anin. Anin pun perlahan menoleh dan tatapan mereka bertemu.     

Hanan tersenyum dan ia pun kemudian mengambil satu tangan Anin lalu digenggamnya erat.     

Ia kembali melanjutkan nyanyiannya.     

Jangan kau tolak dan buatku hancur...     

Ku tak akan mengulang tuk meminta...     

Satu keyakinan hatiku ini....     

Akulah yang terbaik untukmu...     

Anin benar-benar terharu.. ia bahkan tak dapat berkata-kata.     

Ia pun langsung memeluk Hanan.     

"I can't believe that it'll be today.. thank you.. thank you so much pak.." ucap Anin terharu.     

Hanan kemudian melerai pelukan itu.     

"Ini belum selesai sayang..." ucap Hanan.     

Anin terkejut tak percaya.     

"Masih ada lagi??" ucap Anin.     

"Iya dong.. kan aku belum melamar kamu.." ucap Hanan.     

Anin tersenyum haru.     

"Oke sabar ya..." ucap Hanan.     

Hanan pun memberikan microphone tersebut pada Alex.     

Hanan memberi kode melalui matanya untuk mulai menyalakan biolanya dengan lagu romantis.     

Westlife-Beautiful in White.     

Andre memberikan sebuah bouquet bunga dan Zivan memberikan sebuah kotak berwarna merah yang mana berisi cincin lamarannya.     

Biola pun dimainkan. Hanan pun memberikan sebuah bouquet bunga tersebut pada Anin.     

"This is for you... my sweet one, my everything, my first and end love... Dear my true love.." ucap Hanan.     

Anin lagi-lagi terpukau dengan perlakuan Hanan. Anin pun tersenyum lalu menerimanya.     

Hanan pun kemudian bersimpuh di depan Anin.     

"Dear love... in this beach.. Especially in beach love.. I wanna they all know that my love is like this beach... will never end till forever... Cinta ini seperti air pantai ini yang gak akan pernah habis, meskipun ada puluhan juta orang yang menguras air yang ada di pantai ini..     

Dan cinta ini akan selalu mengalir tanpa ujung..     

Teruntuk kamu... perempuan pertama yang berhasil memikat hatiku, aku mencintaimu tanpa tapi.. Aku mencintaimu hari ini, besok, dan selamanya...     

Jadilah yang pertama dan yang terakhir dalam hidupku...     

So, Dear Anindya Putri Aisyah... Will you marry me..." ucap Hanan seraya membuka kotak cincin tersebut dan memperlihatkan cincin tersebut.     

Mata Anin berbinar-binar. Ia sungguh benar-benar terhipnotis dengan perlakuan Hanan saat ini.     

Dari semalam, hubungan antara dirinya dan Hanan sangat-sangat kurang baik. Dirinya bahkan memutuskan komunikasi dengan Hanan.     

Tetapi hari ini, di saat senja hadir, Hanan dengan romantis melamar dirinya.     

Anin tersenyum haru. Ia pun mengangguk.     

"Dear Hanan Adyatma Nugroho... In this time, I just wanna answer.. that I will marry you.. I'm gonna marry you..." ucap Anin.     

Anin pun mengulurkan tangan kanannya dan Hanan pun tersenyum bahagia. Segera Hanan menyematkan cincin tersebut pada jari manisnya. Andre pun menghampiri untuk mengambil kotaknya.     

Sedetik kemudian, Hanan bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Anin. Mengangkat tubuh Anin lalu ia putar-putar sebagai tanda bahwa dirinya begitu bahagia.     

"Thank you for accepting me to be your future.. I'll make you happy forever.. Aamiin In Syaa Allah.." ucap Hanan mengeratkan pelukannya pada Anin.     

Anin tersenyum haru.     

"Should, I thankful for you ... Saya gak pernah menyangka bahwa bapak akan melamar saya di hari ini.. terima kasih pak.. hari ini adalah hari yang paling bahagia untuk saya.. dan ini akan menjadi kabar baik untuk papa... terima kasih pak.. I love you.." ucap Anin.     

"I love you too, Anin.." ucap Hanan.     

...........     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.