Dear Pak Polisi..

Sepertiga Malam Penuh Doa



Sepertiga Malam Penuh Doa

0 Anin duduk bersandar pada kepala ranjangnya. Pikirannya sedikit terganggu saat ini..     

"Kenapa tadi pak Hanan gak berniat untuk mencegah aku ketika aku mengatakan bahwa aku akan pulang ke rumah papa besok ya??" gumam Anin.     

#Flashback On...     

Anin pun mengangguk.     

"Terima kasih pak... maafin saya kalau selama ini saya sering merepotkan bapak.." ucap Anin.     

Hanan pun mengangguk.     

"Iya nin.. gak apa-apa kok..." ucap Hanan.     

'Pak Hanan terlihat berbeda dari biasanya.. biasanya dia tidak secuek ini.. Apa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya??' ucap Anin di dalam hatinya.     

"Hmm oh iya pak... tadi, Vio menghubungi saya..." ucap Anin.     

Deg!     

Hanan sedikit terkejut. Namun ia tidak begitu menunjukkan keterkejutannya pada Anin.     

"Untuk apa dia menghubungi kamu??" ucap Hanan.     

"Dia meminta maaf pada saya atas semuanya... dia ingin bertemu dengan saya besok di rumah papa.." ucap Anin.     

'Apa karena hal ini Anin mau pindah dari sini?? Tapi ya sudahlah... bagaimana pun saya tidak boleh egois.. Sebelum ada ijab qobul, saya gak berhak atas Anin..' ucap Hanan di dalam hatinya.     

Hanan pun mengangguk.     

"Hmm begitu.." ucap Hanan.     

"Bagaimana tadi pertemuan bapak dengan papanya bapak??" ucap Anin.     

"Hmm??? Ya seperti pertemuan biasa saja... ada apa??" ucap Hanan.     

Anin menggeleng.     

'Kenapa pak Hanan terlihat berbeda?? Dia biasanya selalu lebih dulu melempar pertanyaan sama aku.. tapi ini?? Dia terlihat tak acuh..' ucap Anin di dalam hati.     

"Gak apa-apa kok pak... hmm ya udah saya pamit mau istirahat di kamar... selamat malam pak.." ucap Anin bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Hanan sendirian di halaman belakang.     

'Maafkan saya.. mungkin kamu merasa bahwa saya sedikit berbeda, nin...' ucap Hanan di dalam hatinya.     

#Flashback Off..     

.     

.     

Hanan merenungkan dirinya. Terlalu banyak sekali masalah yang harus segera ia selesaikan... ini benar-benar membingungkan dirinya.     

Hanan berdiri pada balkon kamarnya, mendongakkan wajahnya untuk langsung menatap langit yang gelap dengan cahaya bulan saja sebagai penerang.     

Malam ini, bintang seolah tak terlihat. Mereka seolah bersembunyi di balik gelapnya langit.     

"Ya Allah... hari ini semuanya terasa begitu berat sekali untuk hamba lewati... beban yang hamba pikul semakin hari semakin bertambah dan semakin terasa begitu berat ya Allah... tolong hamba ya Allah..."     

"Hamba ini hanya manusia biasa ya Allah... tolong berikanlah petunjuk-Mu ya Allah... berikanlah hamba jalan keluar atas setiap permasalahan yang sedang hamba hadapi saat ini.. tolong ya Allah... " gumam Hanan dengan mata yang berkaca-kaca.     

Setelah mengatakan hal itu, Hanan kembali memasuki kamarnya. Pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Lalu ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan merapalkan doa sebelum matanya benar-benar terpejam.     

.     

.     

Anin menutup matanya untuk tidur setelah selesai berdoa.     

....     

Malam ini, di sepertiga malam tepatnya... Arga terbangun dari tidurnya.     

Ia terduduk di tempat tidurnya dan mengusap wajahnya.     

Ia menghembuskan nafasnya.     

"Astaghfirullah ya Allah... mungkin udah saatnya untuk aku berhenti berbuat jahat hanya karena ambisiku ingin memiliki Anin... mungkin ini saatnya bagi aku untuk meminta ampunan pada Allah atas semua dosa-dosa yang telah aku lakukan selama ini.. Astaghfirullah ya Allah.." gumam Arga.     

Arga lalu turun dari tempat tidurnya, melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat taubat.     

...     

Hanan terbangun dari tidurnya pada waktu sepertiga malam. Ia melirik jam yang terpajang pada dinding kamarnya.     

"Jam tiga... Sudah lama juga saya gak sholat tahajjud.. Astaghfirullah.. mungkin karena ini masalah bertubi-tubi datang menghampiri... Lebih baik aku sholat tahajjud sekarang.." gumam Hanan.     

Hanan pun lalu turun dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu sebelum melaksanakan sholat tahajjud.     

.....     

Anin mendengar suara alarm dari ponselnya yang berdering. Ia lalu bangun dari tidurnya untuk mematikan alarm yang dengan sengaja ia setting pada waktu sepertiga malam.     

"Alhamdulillah.. lebih baik aku sholat sekarang.. semoga dengan curhat sama Allah, satu-persatu masalah yang sedang aku hadapi bisa segera selesai.. aamiin ya Allah..." gumam Anin.     

Anin pun lalu turun dari tempat tidurnya, menuju kamar mandi untuk menhambil wudhu lalu melaksanakan sholat tahajjud.     

....     

Setelah melaksanakan sholat taubat, Arga memutuskan untuk melaksanakan sholat tahajjud juga.     

....     

Hanan memanjatkan doanya pada Sang Pencipta.     

"Ya Allah.. akhir-akhir ini masalah bertubi-tubi datang silih berganti dalam hidup hamba.. tolong berikan hamba petunjuk untuk bisa menyelesaikan semua masalah ini ya Allah.. hamba tidak dapat memikul beban seberat ini ya Allah ... tolong hamba.. kuatkanlah hamba untuk bisa menjalani semua ini.. Aamiin ya Allah.. aamiin ya rabbal alamin.. dan mudahkanlah niat baik hamba untuk bisa segera menghalalkan Anindya ya Allah... Aamiin.." Ucap Hanan dalam doanya.     

Setelah itu Hanan menyapukan kedua tangannya pada wajahnya dan mengakhiri sholatnya.     

....     

Arga memanjatkan doanya..     

"Ya Allah.. ampunilah semua dosa-dosa hamba... maafkan semua kesalahan hamba yang selama ini hamba lakukan ya Allah.. hamba menyesal.. hamba berjanji bahwa hamba akan memperbaiki diri hamba dan menjadi orang yang lebih baik dari hamba yang dulu.. bantu hamba ya Allah untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.. Aamiin ya Allah.." ucap Arga dalam doanya.     

Setelah itu, Arga beristighfar sebanyak-banyaknya untuk menghapuskan segala dosanya.     

.....     

Anin sedang berada pada penghujung doa.     

"Ya Allah... hamba serahkan semuanya kepada-Mu ya Allah.. karena hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui mana yang terbaik untuk hamba.. kabulkanlah segala doa-doa hamba dan ampunkanlah semua dosa-dosa hamba ya Allah.. Aamiin ya Allah.." ucap Anin dalam doanya.     

....     

Keesokkan paginya....     

Alex bersama dengan Jordan dan Eric kini sedang sarapan pagi di kantin.     

"Lex, si Hanan gimana sekarang??" ucap Jordan.     

"Ya gitulah.. masih menjadi manusia.." ucap Alex.     

"Gila lo emang.. ya manusialah.. gak mungkin dia berubah menjadi vampire.." ucap Eric.     

"Baru tahu kan lo kalau dia itu emang gila??" ucap Jordan.     

"Gak sih udah dari satu abad yang lalu.." ucap Eric.     

"Njrit! Sialan lo! Umur gue aja belum sampai setengah abad .. lah lu udah tahu gue dari seabad yang lalu.. gila lo??" ucap Alex.     

"Lebih gila lo sih Lex ... dari dulu tua terus muka lo.." ucap Eric.     

"Anjray!! Sialan lo!!" umpat Alex.     

"Ric, lo kalau ngomong suka benar wkwk.." ucap Jordan terkekeh.     

"Kasihan ya Lex.. Hanan sudah menemukan pujaan hatinya.. lah lo sebagai sahabatnya?? Gebetan aja kagak punya hahahaha..." ucap Eric tertawa terbahak-bahak.     

Jordan pun ikut menertawai Alex.     

"Gak ada akhlak ya emang lo berdua... gue tuh gak punya gebetan bukan karena apa-apa..." ucap Alex.     

"Terus karena apa Lex?? wkwk.." ucap Jordan.     

"Karena gue sadar diri, kalau gue belum punya tabungan yang cukup buat ngelamar anak gadis orang wkwk.." ucap Alex.     

Jordan dan Eric pun tertawa terbahak-bahak.     

.........     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.