Dear Pak Polisi..

Hari Terbahagia_Lamaran Daniel



Hari Terbahagia_Lamaran Daniel

0Pada jarak yang tak jauh dari mereka, ada Rio yang menatap lurus ke arah mereka dengan senyum yang terus mengembang.     

'Papa berharap kamu bisa selalu bahagia dengan Daniel, Vi.. maafin papa karena selama ini papa lebih percaya pada Reta dan Risa.. Padahal kamu adalah anak papa satu-satunya.. semoga dengan ini bisa menebus semua kesalahan papa pada kamu..' ucap Rio di dalam hatinya.     

Daniel lalu bersimpuh di depan Vio. Andre membuka kotak cincin dan menghadapkannya ke Daniel. Daniel lalu mengambil cincin tersebut.     

Kemudian, Alex memberikan bouquet bunga pada Daniel dan Daniel pun menerimanya dengan tangan kiri.     

Evan lalu mendekatkan microphone tersebut ke dekat mulut Daniel agar suara Daniel dapat terdengar dengan jelas.     

"Vio, dari lubuk hati aku yang terdalam.. aku ingin mengatakan bahwa aku sangat mencintai kamu.. Aku gak bisa mengungkapkan perasaan aku ke kamu dengan kata-kata romantis seperti halnya lelaki di luar sana, tapi inilah aku.. Seorang Daniel yang jatuh cinta pada seorang Viona.. So, Will you marry me??" ucap Daniel.     

Vio terdiam sejenak menatap Daniel yang masih bersimpuh di depannya.     

Daniel kembali melanjutkan perkataannya.     

"Di tangan kanan aku ada cincin dan di tangan kiri aku ada bunga ini.. Jika kamu menerima lamaran aku, maka pegang tangan kanan aku.. tetapi jika kamu menolaknya, kamu bisa memegang tangan kiri aku.. Karena ketika kamu menerimanya, aku akan langsung menyematkan cincin ini di jari manis kamu.." ucap Daniel.     

Vio lalu mengedarkan pandangannya. Dan pandangannya terhenti tepat pada saat dirinya mendapati Rio yang tengah menatap ke arah mereka dan tersenyum.     

Vio seolah meminta jawaban pada Rio dan Rio pun mengangguk sebagai jawaban.     

Vio pun tersenyum dan mengangguk.     

Tangan kanan Vio lalu mulai tergerak. Dan ia pun mengarahkan tangannya pada tangan kanan Daniel.     

"Yes, I will.." ucap Vio.     

Semua orang yang berada di sana lalu bertepuk tangan atas keberhasilan lamaran tersebut.     

Daniel tersenyum bahagia. Ia lalu menyematkan cincin tersebut pada jari manis Vio, Ia kemudian bangkit dari posisinya dan bouquet bunga tersebut diambil kembali oleh Alex. Dan Evan pun sedikit menjauh dan menarik microphone tersebut.     

Daniel lalu menarik Vio ke dalam pelukannya.     

"Thank you so much, Vi.. I love you.." ucap Daniel.     

"Love you more, Niel.." ucap Vio.     

Rio tersenyum bahagia melihat kebahagiaan terpancar di wajah Vio. Ia lalu melangkahkan kakinya ke tempat di mana Vio dan Daniel berada.     

"Selamat sayang... papa bahagia melihat kamu bahagia.." ucap Rio.     

Vio lalu melerai pelukannya dengan Daniel dan beralih memeluk Rio.     

"Thank you pa.. thank you so much pa... aku sayangggg banget sama papa.." ucap Vio.     

"Papa juga sangat menyayangi kamu." ucap Rio.     

Mereka lalu melerai pelukan tersebut. Rio lalu mengecup kening putri tunggalnya.     

"Semoga kamu selalu bahagia.." ucap Rio.     

Vio pun mengangguk.     

"Aamiin pa aamiin.. terima kasih sekali lagi pa.." ucap Vio.     

"Iya Vi.. oh iya.. acara pernikahan kalian akan dilaksanakan nanti malam ya.. setelah sholat maghrib akadnya akan dilaksanakan.. Dan setelah isya, resepsinya akan dilangsungkan.. papa sudah mempersiapkan semuanya.." ucap Rio.     

Vio terkejut tak percaya.     

"Pa ini beneran??" ucap Vio.     

Rio pun mengangguk.     

"Iya sayang.." ucap Rio.     

"Tapi bagaimana bisa pa? Apa papa sudah mengetahui bahwa Daniel memang masih hidup.?" ucap Vio.     

Rio pun mengangguk.     

"Iya Vi.. semua ini adalah rencana Hanan dan yang lainnya... tapi apapun itu, mereka menginginkan yang terbaik untuk kamu dan Daniel." ucap Rio.     

Vio memeluk Rio kembali karena terharu.     

"Papa.. makasih banyak.. Vio gak menyangka bahwa semua ini akan terjadi.." ucap Vio.     

Rio pun mengangguk.     

"Iya sayang.." ucap Rio.     

.     

.     

Di lain sisi, Anin dan Hanan juga ikut berbahagia menyaksikan hal tersebut.     

"Alhamdulillah ya pak.. akhirnya Vio akan menikah dengan Daniel.. dan hari serta tanggal pernikahan kita dengan mereka sama.." ucap Anin.     

"Ekhem.. panggilnya jangan pak lagi dong nin... mas dong.. atau sayang gitu.. masa udah sah masih tetap sama sih panggilannya." ucap Hanan kesal.     

Anin pun terkekeh.     

"Iya iya sayanggggg..." ucap Anin lalu menyandarkan kepalanya pada pundak Hanan.     

Hanan pun tersenyum bahagia melihat Anin yang kini akhirnya telah sah menjadi istrinya.     

'Semoga kebahagiaan dan keberkahan selalu menghampiri kita nin.. aamiin..' ucap Hanan di dalam hatinya.     

....     

Acara pernikahan Hanan dan Anin pun kini telah selesai.     

Mereka semua kini sedang beristirahat di kamar masing-masing sambil menunggu acara pernikahan Vio dan Daniel akan tiba nanti malam.     

Kini, Hanan dan Anin sedang berada dalam satu kamar yang sama. Acara pernikahan mereka selesai sebelum waktu zuhur tiba tadi.     

Dan kini mereka juga telah mengganti pakaian mereka menjadi pakaian biasa.     

"Akad aja padahal ya pak.. tapi capeknya luar biasa." ucap Anin.     

Hanan tersenyum.     

"Itulah sebabnya saya tidak suka pesta besar.. tapi mungkin kita bisa merencanakan untuk resepsi tapi tidak dalam waktu dekat." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk.     

"Iya pak.." ucap Anin.     

"Ya udah sekarang kita istirahat saja dulu.. nanti sore kita bangun terus bersih-bersih dan mempersiapkan diri untuk pergi ke acara pernikahan Vio dengan Daniel." ucap Hanan.     

"Iya pak.. jujur saya masih tidak menyangka kalau Daniel masih hidup.." ucap Anin.     

"Apa yang sudah ditakdirkan untuk menjadi milikmu, tidak akan pernah pergi darimu.. as simple as that nin." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk.     

"Ya udah saya mau istirahat dulu ya pak.. bapak juga.." ucap Anin.     

"Iya nin.." ucap Hanan.     

Anin lalu pergi ke tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di sana. Hanan pun lalu ikut menyusul dan membaringkan tubuhnya juga di sana.     

.......     

Malam hari telah tiba...     

Semua orang yang berada di rumah Hanan saat ini sedang sibuk untuk bersiap-siap menghadiri acara pernikahan Vio dan Daniel.     

Semuanya sibuk dengan diri masing-masing. Vio dengan senyum yang tak kunjung luntur kini tengah duduk di depan tiolet yang mana saat ini dirinya sedang diriasi oleh MUA terbaik.     

Bagi Vio, malam ini adalah malam yang sangat membahagiakan dalam hidupnya yang bahkan tidak pernah ia sangka akan terjadi.     

Vio tak henti-hentinya mengucap syukur di dalam hatinya atas nikmat kebahagiaan yang Allah berikan padanya saat ini.     

Ia tak pernah menyangka, setelah sekian lama dan penantian panjang, akhirnya malam ini ia akan dipersatukan dengan jodohnya, lelaki yang sangat ia cintai dan juga begitu mencintai dirinya.     

Akhirnya semua penantian itu berakhir dengan kebahagiaan sebentar lagi.     

"Mbak Vio ini cantik sekali ya.." ucap MUA memuji Vio yang hampir selesai ia rias.     

Vio tersenyum.     

"Terima kasih mbak.. ini semua karena riasan mbak yang juga baik.." ucap Vio.     

"Alhamdulillah kalau mbak suka.. semoga acaranya lancar ya mbak nanti.." ucap MUA.     

"Aamiin ya Allah.. terima kasih atas doanya mbak." ucap Vio.     

MUA pun mengangguk.     

.......     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.