Dear Pak Polisi..

Kemiripan Anin & Inggrid??



Kemiripan Anin & Inggrid??

0Ketika Inggrid sedang melakukan sesuatu pada ponselnya, pandangannya teralihkan ketika mendengar suara langkah kaki yang begitu ramai memasuki restoran.     

Inggrid mengamati satu-persatu wajah orang-orang yang baru saja memasuki restoran.     

"Gadis itu... gadis itu..." gumam Inggrid berusaha mengingat.     

"Ah iya.. gadis itu bukannya yang waktu itu bertemu denganku ketika di mall ya?? Namanya siapa ya?? Aku lupa.." gumam Inggrid.     

.     

.     

Di lain sisi, Hanan dan yang lainnya kini telah mengambil posisi duduk pada meja yang berukuran lebih besar yang mampu menampung mereka semua.     

Mereka lalu memesan makanan. Dan sembari menunggu makanan datang, mereka pun mengobrol terlebih dahulu.     

"Jadi besok pagi kita akan terbang ke Medan kan nan untuk memeriksa kondisi proyek rumah sakitnya om Wiran?" ucap Alex.     

Hanan pun mengangguk.     

"Iya lex.. kita harus segera meninjau proyeknya dan melakukan tindakan terhadap para pelakunya.. karena hal itu benar-benar merugikan banyak pihak.." ucap Hanan.     

...     

Inggrid mendengar dengan jelas obrolan di meja Hanan karena jarak mereka begitu dekat.     

'Apa tadi katanya?? Wiran?? Apa yang mereka maksud Wiran, Wiran mantan suamiku?' ucap Inggrid di dalam hatinya.     

.     

.     

"Oke, gue udah atur semuanya.. besok jam delapan kita sudah harus tiba di bandara.. supaya penerbangannya bisa lebih cepat dilakukan.." ucap Alex.     

Hanan pun mengangguk.     

"Sayang, nanti malam kita istirahat saja di rumah ya.. aku akan menambah penjagaan di rumah sakit untuk keamanan papa.. jadi besok, kita bisa langsung bergegas ke bandara dan kamu juga gak kecapekan.." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk.     

"Iya sayang ya udah.. " ucap Anin.     

Hanan pun merangkul Anin.     

Anin mengedarkan pandangannya pada seisi resroran.     

Matanya menyipit kala melihat seseorang yang tak asing di penglihatannya.     

'Ibu itu.. sepertinya aku pernah bertemu dengannya.. tapi di mana ya??' ucap Anin di dalam hatinya.     

.     

.     

Inggrid kepergok oleh Anin ketika matanya tengah memandang ke arah meja Anin.     

'Duhh gadis itu melihat ke sini lagi.. bagaimana ini??' ucap Inggrid di dalam hatinya.     

Inggrid pun menampilkan senyum pada Anin.     

.     

.     

Anin yang mendapat senyuman dari Inggrid pun ikut membalasnya dengan senyuman.     

Hanan yang tak sengaja memergoki Anin tengah tersenyum pun merasa heran.     

'Dengan siapa Anin tersenyum??' ucap Hanan di dalam hatinya.     

Hanan lalu mengikuti arah pandang Anin.     

'Siapa wanita itu?? Dan ada hubungan apa Anin dengannya?? Kenapa wajahnya??.. Ah tidak mungkin..' ucap Hanan di dalam hatinya.     

"Hmm Anin.. siapa ibu ibu itu?" ucap Hanan.     

"Hmm iya mas??" ucap Anin.     

"Kenapa kamu tersenyum dengan ibu itu?" ucap Hanan.     

"Aku seperti pernah bertemu dengan ibu itu mas.. tapi aku lupa di mana.." ucap Anin.     

"Oh begitu.. aku kira kamu ada hubungan keluarga dengannya.." ucap Hanan.     

"Kenapa mas bisa berpikiran seperti itu?" ucap Anin.     

"Wajah kalian sedikit mirip.. maaf.." ucap Hanan.     

Anin lalu mengamati kembali wajah Inggrid dari jarak tersebut.     

'Mas Hanan benar.. aku baru menyadari bahwa wajah ibu itu sedikit mirip dengan wajah aku.. tapi kan kami tidak memiliki hubungan kekeluargaan apa pun.. bahkan aku melupakan di mana aku bertemu dengannya pertama kali..' ucap Anin di dalam hatinya.     

.     

.     

'Kenapa gadis itu terus melihat ke sini ya?? Sebenarnya ada hubungan apa antara mereka dengan Wiran?? Kenapa aku merasa bahwa Wiran yang mereka maksud adalah Wiran mantan suamiku ya?? Tapi bagaimana aku bisa mengetahuinya jika aku tidak bertanya??' ucap Inggrid di dalam hatinya.     

Inggrid terlihat berpikir sejenak.     

'Apa aku panggil saja ya gadis itu??' ucap Inggrid di dalam hatinya.     

Inggrid lalu melambaikan tangannya ke arah Anin dan meminta Anin untuk datang ke mejanya.     

.     

.     

"Sayang, ibu itu sepertinya meminta kamu untuk ke sana deh.." ucap Hanan.     

Anin mengernyitkan keningnya.     

"Iya mas.. mungkin ada sesuatu yang ingin dia katakan.." ucap Anin.     

Hanan pun mengangguk.     

"Ya sudah.. aku temani kamu ke sana ya.." ucap Hanan.     

Anin pun mengangguk.     

"Iya mas.." ucap Anin.     

"Guys.. kita ke meja sana sebentar ya.." ucap Hanan.     

"Iya nan.." ucap mereka.     

Hanan dan Anin pun lalu bangkit dari duduknya.     

Mereka lalu melangkahkan kaki mereka menuju meja Inggrid.     

Anin tersenyum menyapa Inggrid.     

"Hai tante.." sapa Anin pada Inggrid.     

"Hai sayang... maaf ya tante ganggu kamu.. silahkan duduk.." ucap Inggrid.     

"Iya tante terima kasih.." ucap Anin.     

Inggrid pun mengangguk. Anin dan Hanan pun lalu duduk di sana.     

"Maaf tante.. Anin lupa.. sebelumnya kita pernah ketemu di mana ya tan?" ucap Anin.     

Inggrid pun tersenyum.     

"Kita waktu itu gak sengaja bertemu di mall sayang.. Jadi waktu itu, kamu gak sengaja menabrak tante.. terus kita sepertinya kenalan.. tante juga ingat-ingat lupa sih heheh.." ucap Inggrid.     

"Oh gitu tante.. heheh.. iya soalnya aku kayak pernah tahu tante gitu.. tapi lupa di mana.." ucap Anin.     

"Iya nin.. hmm oh iya.. ini siapa?? Pacar kamu? Atau kakak kamu?" ucap Inggrid melihat pada Hanan.     

"Oh iya tante kenalin.. ini suami aku.. mas Hanan namanya.." ucap Anin.     

"Hai tante.. saya Hanan.." ucap Hanan tersenyum tanpa mengulurkan tangan.     

Inggrid pun mengangguk.     

"Saya Inggrid.. Saya kira kamu belum menikah nin.." ucap Inggrid.     

"Hehhe iya tante aku baru aja menikah dengan mas Hanan.. oh iya tante.. tadi ada apa ya tante panggil aku?" ucap Anin.     

"Oh jadi gini.. maaf banget sebelumnya kalau tante lancang.. tadi tuh tante gak sengaja dengar bahwa kalian menyebut nama Wiran.. apa Wiran yang kalian maksud adalah Wiran yang mana seorang dokter ahli bedah di rumah sakit depan?" ucap Inggrid.     

"Oh itu.. iya tante.. kenapa ya tante?" ucap Anin.     

"Hmm maaf nih.. tante tanya-tanya.. ada hubungan ya antara kamu atau kalian dengan Wiran?" ucap Inggrid.     

"Wiran itu...."     

.......     

"Tante itu siapa ya?? Kok Anin dan Hanan menghampiri dia?" ucap Ilona.     

"Mungkin mereka mengenal dia.." ucap Arga.     

"Iya sih kayaknya.." ucap Ilona.     

"Coba deh coba.. perhatiin wajah tante itu.." ucap Vio.     

"Kenapa sih Vi??" ucap Daniel.     

"Coba deh sayang kamu perhatikan.. bentar aja.. wajahnya tuh mirip banget sama Anin.. Sedangkan wajah Anin aja gak mirip sama tante Asni.. Ada hubungan apa ya mereka??" ucap Vio.     

"Eh bentar deh Vi.. yang lo omongin ada benarnya juga sih.." ucap Ilona yang ikut mengamati wajah Inggrid dari jarak tersebut.     

"Di dunia ini kan kita semua punya kembaran.. Ada yang memang kembar dari satu rahim yang terlahir di waktu yang sama, ada yang kembar karena hubungan darah atau keluarga dan ada yang kembar karena katanya sih setiap dari kita memiliki tujuh orang kembaran.. atau apalah gitu.. bingung juga gue ngejelasinnya." ucap Eric.     

"Iya sih.. tapi miripnya kali ini tuh beda.. mirip banget lo.. tante itu juga cantik.. persis kayak Anin." ucap Ilona.     

.......     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.