Dear Pak Polisi..

Senyum & Air Mata



Senyum & Air Mata

0Anin mengetuk pintu kamar Vio ketika dirinya dan Ilona telah berada di depan pintu kamar hotel Vio.     

Tok Tok Tok....     

"Vio!!" ucap Anin seraya mengetuk pintu tersebut.     

"Iya nin masuk aja.." sahut Vio dari dalam kamar..     

Ceklek!     

Pintu pun dibuka oleh Anin. Mereka berdua pun lalu memasuki kamar Vio.     

"Eh ada om Rio juga ternyata.." ucap Anin.     

Rio pun tersenyum pada Anin.     

"Iya nin.. ya udah om titip Vio ya sama kalian.. soalnya acara akan segera dimulai sebentar lagi.. Jadi om harus ke sana sekarang.." ucap Rio.     

Anin pun mengangguk.     

"Iya om.." ucap Anin.     

Rio lalu bangkit dari duduknya.     

"Vi, papa pergi dulu ya.. Ijab qobulnya harus segera dilaksanakan.. papa permisi." ucap Rio.     

Vio pun mengangguk.     

"Iya pa.." ucap Vio.     

Rio pun lalu keluar dari sana.     

"Wah Vio.. lo cantik banget.." ucap Anin.     

Vio tersenyum.     

"Tapi tetap lebih cantik kan lo sewaktu akad tadi sih nin.. lo benar-benar cantik nin.." ucap Vio.     

"Hahah ngomong apa sih Vi.. setiap perempuan itu cantik kok.. kalau perempuan ganteng, nah itu perlu dipertanyakan.." ucap Anin.     

"Wkwk ada-ada aja sih lo.." ucap Vio.     

"Acieeee.. malam ini akan menjadi malam pertama ya untuk kalian dengan pasangan kalian.. duhhh enaknya yang udah punya suami.." ucap Ilona.     

"Makanya lo buruan nikah!!" ucap Vio dan Anin secara bersamaan.     

"Ya Allah kompak banget ya lo berdua julitin gue.. iya iya ntar lagi gue nikah.. sabar aja.. pokoknya doain aja deh.. kalau gak jumat ya sabtu.. oke?? Wkwk.." ucap Ilona.     

"Sialan lo wkwk... by the way na, teman-temannya pak Hanan kan banyak yang jomblo.. bukan banyak lagi lho.. tapi semuanya memang jomblo.. kenapa lo gak sama satu di antara mereka aja?" ucap Vio.     

"Gila ya lo.. kalau ngomong asal aja.. jodoh itu gak semudah yang kita pikir.. kita sih enak ngomongnya .. eh dia jomblo tuh, cocok deh sama lo.. kalau Tuhan bilang enggak ya mau gimana pun gak akan pernah bisa cocok.." ucap Ilona.     

"Wkwk iya sih tapi apa salahnya coba kalau lo coba dulu?" Ucap Vio.     

"Males ihh.. jodoh kan udah diatur sama Allah.. ngapain juga gue sibuk.. lebih baik sekarang gue fokus memperbaiki diri gue.. supaya nanti yang datang juga lelaki yang baik." ucap Ilona.     

"Wahhh udah pintar sekarang ya Ilona wkwk.." ucap Vio.     

"Jangan gitu dong Vi.. gini-gini Ilona kan pernah makan bangku sekolah dulu." ucap Anin.     

"Rayap dong gue wkwk.." ucap Ilona.     

"Hahah..." Mereka pun terkekeh.     

.     

.     

Sementara di lain tempat, Daniel menjabat tangan Rio untuk segera memulai ijab qobulnya.     

"Baiklah apa kamu sudah siap?" ucap penghulu pada Daniel.     

Daniel pun mengangguk.     

"Iya pak saya sudah siap." ucap Daniel.     

"Bagaimana dengan pak Rio? Apakah anda sudah siap?" ucap Penghulu.     

"Sudah pak." ucap Rio.     

"Baiklah kita mulai saja sekarang acaranya ya.. kamu dengan pak Rio, silahkan berjabat tangan..." ucap penghulu.     

Daniel dan Rio pun lalu berjabat tangan.     

"Bismillahirrahmanirrahim..." ucap Rio.     

....     

Asni dan Wiran tengah berdebat saat ini. Asni langsung menghadang Wiran ketika Wiran baru saja pulang dari acara pernikahan Anin tadi.     

"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?! Pergi subuh pulang isya! Dari mana aja kamu?!" ucap Asni.     

"Aku dari rumah sakit lah.. lalu dari mana lagi?" ucap Wiran terus berjalan di rumah miliknya.     

Asni terus mengikuti langkah kaki Wiran dan marah-marah tak henti.     

"Jangan bohong kamu ya!! Aku sudah tahu semuanya! Kamu tidak ada jadwal operasi pasien di pagi hari untuk hari ini!" ucap Asni.     

"Kamu bicara apa sih?! Saya benar-benar tidak mengerti apa maksud kamu!" ucap Wiran.     

"Aku tadi ke rumah sakit untuk memastikan ucapan kamu! Dan ternyata benar ya! Kamu tidak ada di rumah sakit! Kamu pembohong!" ucap Asni.     

"Kalau saya berbohong memangnya kenapa?! Ada masalah sama kamu?! Apa saya merugikan kamu?!" ucap Wiran.     

"Kamu tuh kayak gak ada rasa bersalah ya mas padahal kamu sudah membohongi aku! Jahat kamu ya! Apa jangan-jangan benar, jika kamu memiliki perempuan lain di luar sana makanya kamu menjadi berubah seperti ini sama aku?! Iya mas?!" ucap Asni.     

"Itu bukan urusan kamu!! Minggir! Saya capek ya! Kamu jangan membuat saya marah!" ucap Wiran pada Asni yang kini telah berdiri di depannya.     

"Enggak! Aku gak akan minggir sebelum kamu menjelaskan semuanya sama aku! Aku ini istri kamu mas!! Belasan tahun aku menemani kamu tapi ini balasan kamu?!" ucap Asni.     

"Saya tidak pernah menganggap kamu sebagai istri saya! Karena saya menikahi kamu hanya untuk anak saya! Supaya dia mempunyai seorang ibu! Tapi perlu kamu tahu bahwa saya tidak pernah mencintai kamu!" ucap Wiran.     

"Hiks.. tega kamu ya mas berkata seperti itu sama aku setelah apa yang selama ini aku lakukan sama kamu.. aku tulus menyayangi Anin.. aku tulus merawat dan menjaga dia dari dulu seperti anak kandungku sendiri.. tapi ini balasan kamu mas?? Salah aku apa sih mas sama kamu?? Hiks.." ucap Asni.     

"Kamu tidak bersalah... Tapi saya masih mencintai dia.." ucap Wiran.     

"Hiks... kenapa kamu tega melakukan hal ini sama aku mas? Kenapa??" ucap Asni memukuli dada Wiran dengan lemah.     

"Saya tidak bisa mencintai kamu, Asni.. Saya tidak bisa.." ucap Wiran.     

"Lalu kenapa kamu menikahi aku jika memang gak ada cinta di hati kamu untuk aku mas?? Kenapa?? Kamu menyiksa aku mas!!" ucap Asni.     

"Dulu, saat saya ingin menikahi kamu, saya pikir saya bisa mencintai kamu.. tapi ternyata tidak.. selain trauma karena ditinggalkan, perasaan saya juga tidak bisa lepas darinya.. maafkan saya." ucap Wiran.     

...     

"Bagaimana para saksi?? Sah???" ucap penghulu setelah Daniel selesai mengucapkan ijab qobulnya.     

"SAH!!!" Ucap para hadirin yang datang dalam acara pernikahan Daniel dan Vio tersebut.     

"Alhamdulillah... barakallahu laka wa baraka alaika wa jama'a bainakuma fii khoir.." ucap Penghulu.     

Kini, Daniel dan Vio pun telah sah menjadi pasangan suami istri.     

Setelah kata SAH terucap, Vio yang didampingi oleh Ilona dan Anin pun melangkahkan kaki menuju tempat di mana Daniel, Rio dan penghulu berada.     

Vio lalu duduk di kursi sebelah Daniel. Daniel lalu memasangkan cincin di jari manis Vio. Lalu setelah itu Vio menyalim tangan Daniel dan Daniel pun mengecup kening Vio begitu dalam.     

Rio tersenyum bahagia menatap putrinya yang kini akhirnya telah menikah dengan seorang laki-laki yang ia cintai dan mencintai dirinya.     

Setelah itu, Daniel dan Vio pun menghampiri Rio. Mereka bersimpuh di bawah Rio yang duduk di kursi.     

Vio lalu menyalim tangan Rio sekaligus meminta doa restu.     

......     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.