SAH!!
SAH!!
Air matanya mengalir begitu saja.
"Ketika saya terlalu berharap pada kamu.. ketika itu juga Tuhan mengambil kamu dari saya. Sesungguhnya sebaik-baik berharap adalah kepada Allah, bukan kepada manusia yang hanya berujung kecewa." ucap Vio.
Rio yang berdiri di samping Vio hanya bisa meratapi putrinya yang benar-benar merasa kehilangan atas kepergian Daniel.
'Saya tidak pernah menyangka bahwa kamu akan pergi secepat ini.. kamu memiliki prestasi yang baik ketika bekerja di perusahaan saya.. dan saya ingin sekali mengangkat kamu sebagai pemimpin di perusahaan saya ketika kamu telah menikah dengan Vio, tapi sekarang, semua harapan itu pupus ketika kini dunia kamu dengan kami semua telah berbeda..' ucap Rio di dalam hatinya.
Vio mengusap gundukkan tanah yang bertabur bunga.
"Saya mencintai kamu, Daniel..." lirih Vio.
.......
Beberapa hari kemudian....
Tepat di hari ini, Hanan dan Anin akan melangsungkan akad di rumah Hanan tepatnya di halaman belakang rumah Hanan yang mana telah didekorasi sesuai dengan keinginan dari kedua mempelai.
Anin kini sedang dirias di dalam kamarnya oleh seorang MUA ternama. Sedangkan di sebelahnya ada Vio dan Ilona yang juga sedang dirias yang mana nantinya akan menjadi bridesmaids dirinya di acara pernikahannya nanti.
Vio dan Ilona tak lama pun kini telah selesai dirias.
Sementara Anin hampir selesai dirias. Vio dan Ilona juga telah menggunakan pakaian bridesmaids. Mereka lalu menampilkan diri mereka di depan cermin.
"Wahhh bagus banget ya na riasannya.. bajunya juga pas di badan gue.." ucap Vio.
"Iya Vi bagus banget ... yuk kita lihat ke Anin.." ucap Ilona.
Vio pun mengangguk.
Mereka lalu menghampiri Anin yang masih dirias.
"Wah nin.. lo cantik banget..." ucap Vio.
Anin hanya tersenyum menanggapi.
"Iya cantik banget.. pak Hanan pasti pangling deh ngelihat lo nanti.." ucap Ilona.
"Bisa aja lo berdua.." ucap Anin.
"Mbak.. sudah selesai.." ucap MUA.
"Sini deh nin sini.. lo berdiri di depan cermin.." ucap Vio menarik Anin.
Anin pun kini berdiri di depan cermin.
Anin lalu tersenyum menatap dirinya di depan cermin.
"Mbak, riasannya bagus banget ... makasih lho mbak.." ucap Anin tersenyum puas menatap dirinya dalam riasan tersebut.
"Mbak Anin memang cantik kok.. makanya sewaktu dirias menjadi semakin cantik.." ucap MUA.
Anin tersenyum.
"Terima kasih mbak.." ucap Anin.
MUA pun mengangguk.
"Iya sama-sama mbak.. Mbak kalau begitu saya permisi ya.." ucap MUA.
Anin pun mengangguk.
"Iya mbak.." ucap Anin.
"Duhhh sumpah ya nin lo tuh cantik banget..." ucap Ilona.
"Iya cantik banget... kita benar-benar terpesona lho apa lagi pak Hanan.. duhhh duh.." ucap Vio.
"Begini nih kalau perempuan gak pernah dirias sekalinya dirias benar-benar membuat pangling.. Cantiknya kebangetan.." ucap Ilona.
"Lo berdua dari tadi memuji gue terus...terbang deh gue wkwk.." ucap Anin terkekeh.
Vio dan Ilona pun terkekeh.
.
.
Sementara di lain sisi, Ada Hanan yang telah rapi dengan setelannya.
"Ganteng banget pak pol..." ucap Andre.
"Udah dari lahir sih wkwk.." ucap Hanan.
"Anak papa memang benar-benar tampan.." ucap Nugroho berjalan lalu merapikan jas yang dipakai oleh Hanan.
"Hahah papa bisa saja.. so grateful.. papa sehat di hari ini sehingga papa bisa hadir di acara penting aku.. Alhamdulillah ya pa.." ucap Hanan.
"Iya nan.. papa juga bersyukur sekali karena papa bisa hadir di acara penting kamu ini... semoga pernikahan kamu ini diberikan keberkahan, kamu dan Anin bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.. aamiin.." ucap Nugroho.
"Aamiin ya Allah.. terima kasih pa.." ucap Hanan.
Nugroho pun mengangguk.
"Iya nak sama-sama.." ucap Nugroho.
.....
Wiran baru saja tiba di rumah Hanan. Dirinya langsung didampingi oleh bodyguard Hanan untuk pergi ke kamar Anin.
Tok Tok Tok...
Bodyguard mengetuk pintu kamar Anin untuk Wiran.
Ceklek!!
Pintu pun dibuka oleh Vio.
"Eh ada om Wiran.. ayo om masuk.. mau melihat Anin kan om?" ucap Vio tersenyum.
Wiran pun mengangguk.
"Iya Vi..." ucap Wiran.
"Ayo om.. pak bodyguard.. makasih ya sudah mengantar om Wiran ke sini." ucap Vio.
Bodyguard pun mengangguk.
"Iya mbak sama-sama.. kalau begitu saya permisi.. mari.." ucapnya lalu pergi dari sana.
"Ayo om.." ucap Vio. Wiran pun lalu memasuki kamar Anin.
"Anin lihat deh siapa yang datang.." ucap Vio.
Anin pun lalu menoleh ke belakang dan mendapati Wiran di sana.
"Papa!! ya Allah aku kangen banget... udah lama banget gak ketemu..." ucap Anin lalu berlari ke pelukan Wiran.
"Iya nak papa juga kangen sekali sama kamu.. waktu itu kita batal bertemu ya.." ucap Wiran.
"Iya pa maaf ya pa karena aku dan pak Hanan sibuk banget waktu itu." ucap Anin lalu melerai pelukan itu.
"Iya gak apa-apa nak.. papa senang sekali karena akhirnya hari ini kamu dan Hanan akan menikah.." ucap Wiran.
Anin pun tersenyum.
"Iya pa alhamdulillah.. terima kasih ya pa karena papa sudah bersedia hadir di acara penting Anin.." ucap Anin.
Wiran pun mengangguk.
"Iya nak.. sudah kewajiban papa untuk hadir di acara penting kamu ini dong.." ucap Wiran.
"Jadi papa tidak datang dengan mama kan?" ucap Anin.
"Iya nin.. papa datang sendirian tadi.." ucap Wiran.
"Syukurlah.." ucap Anin.
"Anin, ada beberapa hal yang ingin papa bicarakan pada kamu.. tapi tidak sekarang.. mungkin nanti-nanti ketika ada waktu luang yang cukup." ucap Wiran.
Anin pun mengangguk.
"Iya pa.." ucap Anin.
"Ya udah papa keluar ya.. sepertinya acara ijab qobulnya sudah akan dimulai.." ucap Wiran.
"Iya pa..." ucap Anin tersenyum.
Wiran lalu pergi dari kamar Anin.
.
.
#Halaman Belakang....
Di sinilah Hanan, Alex, Andre, Arga, Evan, Eric, Jordan, Rio, Wiran, Nugroho dan beberapa orang yang lainnya berada. Di halaman belakang rumah Hanan yang telah didekorasi sedemikian rupa dengan konsep white and pink.
Hanan saat ini sedang duduk di sebuah kursi dengan didampingi oleh Nugroho di samping kirinya dan tepat di depan dirinya ada Wiran dan tepat di samping Wiran ada penghulu yang duduk di sampingnya.
Hanan pun menjabat tangan Wiran.
"Bismillahirrahmanirrahim... saya nikahkan dan kawinkan ananda Hanan Adyatma Nugroho bin Nugroho Wijayanto dengan putri saya Anindya Putri Aisyah binti Wiran dengan mas kawin perhiasan seberat dua puluh gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" ucap Wiran dengan tegas.
"Saya terima nikah dan kawinnya Anindya Putri Aisyah binti Wiran dengan mas kawin perhiasan seberat dua puluh gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" ucap Hanan.
"Bagaimana para saksi? Sah??" ucap penghulu.
"SAH!!" Ucap para hadirin yang berhadir dalam acara tersebut.
........