The Heretic Chef : Exaworld Online

19. Perasaan



19. Perasaan

0  Nier membuat daging sampai malam dan itu memakan waktu 12 jam lalu dia logout.     

  Hari ini Rein hanya membuat daging selama 30 menit lalu menjual dagangannya di forum. Sepertinya masakanku sangat enak, daging Rein sangat laris hanya dalam 3 detik dan daging itu terjual.    

  Kali ini dia mendapatkan 7200 koin perak atau setara dengan 72 gold.    

  Saat ini 1 gold setara dengan 10.000 Rupiah, dan jika itu diuangkan maka Rein mendapatkan 720.000 rupiah dalam 12 jam, mereka tidak tahu kalau apa yang Rein jual itu hanyalah bahan masakan dasar.    

  Daging di Inventory Rein telah habis dan dia hanya memiliki 1 daging dari monster boss.    

  Rein meluangkan waktunya untuk makan dan berbicara bersama Remi, dia sepertinya akan sibuk dengan ujian pada minggu depan.    

  "Remi, setelah ujian aku akan mentraktirmu" kata Rein dengan sungguh sungguh.    

  "Aku tidak ingin apapun, tetapi jika memungkinkan aku ingin bertemu ayah dan ibu" Remi berkata    

  "Saat itu mungkin mereka akan kembali kesini" Rein berkata    

  "Tetapi apakah kamu memiliki uang setelah membeli peralatan seharga 20 juta itu?" Remi berkata, sepertinya dia tidak ingin membebani kakaknya.    

  saat ini aku baru saja mendapatkan banyak uang dalam game" Rein berkata dengan sedikit sombong.    

  "Hanya 50.000?" Remi terlihat tersenyum.    

  "Tidak tidak, itu adalah 720.000 dalam 12 jam" kata Rein dengan menggosokkan hidungnya    

  "Tunggu, bagaimana mungkin bisa sebegitu banyak?" Remi bertanya    

  "Apakah kamu lupa siapa aku di dalam game? Hehe" Rein berkata.    

  "Petani ampas?" Remi langsung menjawab.    

  "Ehh, bukan itu" Rein sedikit terkejut, dia tidak tahu kalau Remi menhetahui dirinya dijuluki seperti itu.    

  "Baiklah, Traktir aku makan di rumah makan bintang tiga berada di persimpangan. Deal?" Remi berkata dengan mata berbinar.    

  Rein tahu apa yang dikatakan Remi, Makan disana setidaknya menghabiskan satu juta rupiah.    

  "Baiklah, Deal. Tapi kamu harus berusaha dengan ujianmu kali ini" Rein berkata seperti orang bijak    

  "Tentu, jangan lupa kalau ayah dan ibu juga datang pada saat itu" Remi tersenyum nakal lalu kembali ke kamarnya.    

  Rein yang ditinggalkan di ruangan itu mengkerutkan keningnya, setidaknya membutuhkan 2 juta untuk makan disana.     

  Dia menggelengkan kepalanya, asalkan adiknya senang dia akan terus berusaha mengabulkan harapan adiknya, kalau tidak dia akan malu dengan dirinya sendiri.    

  Rein login kembali, dan melihat friendlistnya.    

  Lucia adalah satu satunya nama dalam friendlist Nier jadi sangat mudah ditemukan. Nier menekan tombol voice chat Lucia.    

  Lucia menjawabnya.    

  "Dimana kamu?"    

  "Aku di gerbang kota, bagikan lokasimu aku akan kesana" Nier berkata    

  Lucia membagikan posisinya dan terlihat dia berada di taman.    

  Nier langsung berlari ke arahnya, dan dia melihat Lucia yang sedang bermain dengan kucing di taman itu, setiap orang yang melewati jalan itu pasti akan melihatnya dan bahkan seorang pria yang membawa pasangan juga melirik ke arah Lucia.    

  Nier tersenyum melihat itu, dia menghampiri Lucia dan duduk disebelahnya.    

  "Sepertinya kamu telah lama menunggu" Nier berkata    

  "Salahku karena menyebutkan malam saat di forum tadi" kata Lucia    

  Saat ini masih jam 7, dia terlihat sudah menunggu lama.    

  "Maaf, kalau begitu kemana kita hari ini?" Nier berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu Lucia.    

  Lucia menggenggam tangannya lalu berdiri dan menjawab    

  "Aku ingin menaikan levelku dan mengincar posisi teratas saat ini"    

  Nier terkejut mendengar jawabannya.    

  "Kamu ingin mengikuti turnamen itu?"     

  "Iya, aku ingin membuktikan diriku" mata Lucia penuh dengan tekad.    

  "Baiklah, mari kita berburu goblin seperti kemarin" Nier menjawab    

  'Apakah aku akan mengikuti Turnamen itu juga?' Nier bergumam.    

  Nier dan Lucia melanjutkan perjalanannya sambil berbincang.    

  "Nier, kamu tahu? Dari tadi aku melihatmu keluar masuk permainan. Apa kau ada masalah?"    

  "Tidak apa, aku hanya mendapatkan beberapa rupiah dari daganganku"    

  "Rupiah? Kamu di Indonesia juga?" Lucia terkejut dengan perkataan Nier     

  "Juga? Jadi kamu di Indonesia" Nier terlihat sangat senang mendengarkan 1 kata yang dibicarakan Lucia    

  Lucia menganggukkan kepalanya tetapi Nier melihat senyuman dari bibirnya.    

  Mereka melanjutkan membunuh goblin dan memakan waktu 6 jam untuk membersihkan 4 jalur.    

  Nier dan Lucia mendapatkan title baru dari hasil membunuh 500 goblin    

  『 Goblin Hunter     

  10% Kerusakan Pada Goblin 』    

  Dengan title ini mereka dapat dengan mudah mengalahkan goblin.     

  『 Level Telah Meningkat 』    

  Levelnya sekarang berada di level 20 sedangkan Lucia berlevel 21.    

  "Lucia tidakkah kamu merasa leveling disini terasa sangat lambat?"    

  Lucia mengangguk dan berkata    

  "Jika kita terlalu lama mengejar ketinggalan kita tidak akan dapat memasuki turnamen"    

  'Kita ya.., setidaknya aku mencoba untuk lolos dulu'    

  Ada turnamen lain sebelum turnamen internasional dan itu adalah turnamen nasional. Jika Nier bisa memenangkannya maka mereka akan lolos ke turnamen internasional.    

  "karena kamu juga di Indonesia, Lucia apakah kamu mau menjadi partnerku?" Nier berkata kepada Lucia dengan ekspresi serius.    

  Lucia tersenyum dan berkata    

  "Kalau bukan denganmu lalu dengan siapa lagi"    

  Nier merasa gembira, hatinya terasa terbang ke awan. Dan langsung berteriak dengan semangat.    

  "Baiklah kita pergi ke level 30"     

  "Oi, kamu tidak melihat sekarang sudah jam berapa?" Lucia mengingatkan    

  "Oh, aku hampir lupa waktu karena terlalu bersemangat" Nier berkata    

  "Pfft.. Ayo kita lanjutkan pada malam hari lagi" melihat kelakuan Nier yang terlihat bodoh dia tertawa.    

  Mereka berjalan ke kota dan logout.    

  - - -    

  Rein melakukan kegiatannya seperti biasa, memasak lalu menjual, tetapi kali ini dia menjualnya seharga 40 perak dan itu masih laku keras.    

  Rein berniat mengumpulkan uang sebanyak banyaknya dan mengejutkan kedua orang tuanya.    

  Langit mulai gelap dan sudah saatnya Rein login dan menemui Lucia.    

  Ketika Rein memikirkan Lucia dia terlihat sangat senang dan terkadang bayang bayang Lucia tiba tiba muncul dalam pikirannya.    

  Rein tahu apa yang dirasakannya saat ini, tetapi lebih memilih untuk membiarkannya dari pada mengutarakannya.    

  Dia tidak ingin hubungannya saat ini hancur karenanya, di waktu yang tepat pasti dia akan melakukannya.    

  Rein Login dan pergi menemui Lucia yang sedang menunggunya di taman. Tempat ini dijadikan sebagai titik pertemuan mereka. Mungkin karena suasananya indah dan juga banyak kucing dijalanan.    

  "Apa kamu pernah membunuh orc?" Nier bertanya    

  "Iya, mereka memiliki HP yang tinggi dari pada goblin"    

  "Berapa itu? 50.000? 10.000?" Nier dan Lucia saling berbicara    

  "Kamu payah dalam tebakan, itu memiliki HP 23.000"    

  "Wow, perbedaan itu sangat banyak"    

  HP goblin hanya sekitar 1000 lebih sedangkan orc 20.000 lebih, perbedaannya sangat jauh dan bahkan di level ratusan ada boss yang memiliki HP jutaan lebih.    

  Nier dan Lucia telah sampai di daerah  orc, disana terdapat beberapa party lain. Ketika Nier melihag pemain itu dia hanya mengangguk lalu terus berjalan sampai dia menemukan seekor orc yang sedang duduk.    

  Nier melihat daftar party    

  『 Party Member    

  NieR - The Heretic Chef -  Level 20 (Lead)    

  Lucia - Magic Swordman - Level 18 』    

  Nier mengerutkan keningnya lalu melihat ke arah Lucia yang tenang.    

  Amarah keluar dari Nier ketika dia melihat level Lucia yang menurun 3 tingkat.    

  "Katakan Lucia, siapa yang berani menyentuhmu!?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.