The Heretic Chef : Exaworld Online

2. Rein



2. Rein

0  Berbelanja memang hal yang melelahkan. Setelah selesai berbelanja mereka pergi mengunjungi berbagai tempat seni beladiri.    

  Di depan dojo yang lumayan sepi, Rein melihat hanya ada beberapa orang saja disana, Remi yang ada disebelahnya tiba tiba bertanya.    

  "Kakak, mau ikut seni beladiri apa?"    

  "Mungkin berbagai macam seni beladiri bagus juga, seperti taekwondo, kendo, karate, dan aikido."    

  "Apa!?, untuk apa kamu mengikuti banyak seni beladiri sekaligus!?" Remi bertanya dengan terkejut.    

  "Hmm, ini gimana ya.., mungkin semacam investasi hahaha.."    

  Remi mengkerutkan keningnya, bagaimana mungkin kakaknya yang tiap hari mengurung diri dikamar, selalu bermain game dan membaca novel sekarang tiba tiba ingin mengikuti seni beladiri yang begitu banyak.    

  Remi bertanya dengan sedikit takut dan khawatir .    

  "K-kak.., kamu tidak dibully kan?"    

  "Wow, lihat adikku yang imut ini sekarang. Bukankah dia cukup manis." Rein berkata dalam hati.    

  "Mana mungkin kakakmu yang tampan ini dibully, kalau ada yang membully pasti akulah orangnya hahaha..." kata Rein dengan bangga.    

  "Lalu?, apa kamu dalam masalah?"    

  "Tidak, aku hanya berlatih untuk memaksimalkan kemampuanku untuk bermain Exaworld." Rein berkata dengan tenang.    

  "Hmph, ...lagi lagi game itu." Remi sedikit kesal dengan perkataan kakaknya.    

  "Yah.. walaupun ikut beladiri itu bagus, Tujuanmu aneh kak. Ayo kamu mendaftar dan langsung pulang."    

  Rein hanya bisa tersenyum masam dan langsung pergi memdaftarkan diri.    

  * * *    

  "Aku pulang..." Ucap Rein dan Remi bersamaan.    

  Suasana rumah yang sepi dengan ruangan yang berantakan menyambut mereka, Rein berhenti sebentar dan masuk ke dalam rumah.    

  "Sepertinya ayah dan ibu belum pulang... Remi, kamu tau kapan mereka tiba?"    

  "Sekitar 3 jam lagi, lebih baik kamu bereskan rumah dan aku akan memasak."    

  "Hohoho.., adik kecilku apa kamu mau kubantu?"    

  "Apaan, kamu masak air aja gosong." Kata remi dengan sedikit tersenyum.    

  "Siapa bilang aku tidak bisa masak, lihatlah keahlian kakak besarmu ini."    

  "Iya iya, kamu hanya bisa memasak mie. Sudah sana bereskan!"    

  "Hmph, walaupun cuma mie tapi mie terbaik di dunia hahaha..." Ujar Rein sambil tertawa dengan keras lalu pergi membereskan rumah.    

  * * *    

  Setelah 3 jam berlalu.    

  "Kami pulang..."    

  Terdengar suara dari luar pintu.    

  "Ibu.. Ayah.., selamat datang.."    

  Kata Rein dan Remi bersamaan.    

  "Ayo masuk, Remi sudah membuat makanan yang banyak untuk kita." Rein berkata dengan semangat.    

  Rein sangat menyayangi kedua orang tuanya, dia tau betapa sulitnya bekerja untuk menghidupi dia dan adiknya, sehingga mereka berdua hanya bisa bertemu 2 minggu sekali saja.    

  "Baiklah, biarkan orang tua ini istirahat sejenak.." Kata ayah Rein dan meletakan barang barangnya.    

  Mereka beranjak ke ruang makan dan dengan santai memakan hidangan yang dimasak Remi.    

  Suasana yang begitu menghangatkan ini terdengar suara piring dan sendok yang saling bersentuhan, diiringi dengan suara tawa dan obrolan.    

  "Ayah.. Ibu, ada sesuatu yang ingin kukatakan.." kata rein    

  "Apa itu nak?"    

  "Aku ingin berlatih seni beladiri selama 6 bulan untuk bermain Exaworld Online." Kata Rein dengan sedikit gugup.    

  Kedua orang tua Rein mengkerutkan keningnya.    

  "Rein, bukankah peralatan itu mahal? Kami tidak punya uang untuk membelinya." Kata ayah.    

  "Aku sudah mengumpulkannya ayah, mungkin dalam 6 bulan ini aku sudah bisa membelinya."    

  "Tapi bagaimana dengan kuliahmu? Bagaimana jika nilaimu nanti turun karena bermain game itu?" Ibu Rein angkat bicara.    

  "Ibu.. Ayah, ...ini game yang sama sekali berbeda. Aku hanya harus tidur dimalam hari untuk memainkannya" Kata Rein dengan muka memelas.    

  Ayah Rein mengangguk, walaupun dia sudah tua dia masih mengikuti dunia teknologi saat ini dan tau potensi dalam game yang dibicarakan Rein.    

  "Baiklah Rein, kami tidak akan menghalangimu. Tapi jika nilaimu menurun kamu tahu sendiri kan?" Kata ayah Rein dengan tenang.    

  "Terima kasih ayah, tenang saja anakmu adalah seorang jenius hahaha..." Rein Berkata dengan bahagia.    

  Setelah makan dan mengobrol satu sama lain. Mereka pergi ke kamarnya masing masing.    

  * * *    

  01 Januari 2069    

  Saat ini server Exaworld resmi dibuka. Seluruh berita membahas tentang Exaworld. Benar saja apa yang dikatakan Rein, Exaworld sudah dimainkan dari berbagai dunia.    

  Hari pertama saja sudah dimainkan oleh ratusan juta player, di seluruh media sosial rata rata pada mempostingkan pengalaman mereka di Exaworld.    

  Jangankan orang dewasa bahkan anak smp sekalipun memainkannya, tapi tidak semua orang dapat memainkannya karena berbagai macam kendala, salah satunya yang seperti rein, harga Exadream yang sangat mahal membuat mereka menunda untuk membelinya.    

  "Hei apa kau bermain Exaworld?"    

  "Tentu saja, bagaimana mungkin aku tidak memainkan game yang luar biasa ini!?"    

  Rein yang saat itu menonton televisi mengkerutkan keningnya lalu mematikan televisi.    

  "Sial!, semuanya tentang Exaworld. 6 bulan untukku terlalu lama!" Wajah Rein menjadi muram.    

  "Sebaiknya aku langsung pergi ke kampus."    

   * * *    

  Setibanya di kampus Rein berjalan di koridor yang berisik lalu melihat sekitarnya, dia mendengarkan cerita, dan tentu saja, mereka semua membahas Exaworld.    

  Rein mengutuk dalam hati    

  "Sial, sial, sial!, kenapa semua orang di kampus ini sangat kaya. Setidaknya berikan uangmu padaku hingga aku bisa bermain juga".    

  Rein berjalan ke kelasnya dengan iri mendengarkan cerita orang tentang pengalaman mereka di Exaworld Online.    

  Ketika di depan kelas, rein berhenti sejenak. Lalu berkata dalam hati    

  'Oke, aku harus tenang. hati kecilku kamu harus kuat.' Kata Rein sambil mengeluskan dadanya.    

  Krekkk    

  Pintu dibuka, dan tiba tiba seseorang yang gendut berteriak ke arahnya.    

  "Reinnn.., coba dengarkan aku.." Rudi berteriak.    

  "Lihat, kenapa sahabatku sendiri tidak mengerti perasaanku.." Kata Rein dalam hati, lalu menghampirinya.    

  "Biar kutebak.., pasti Exaworld?" Rein mencibir    

  "Hahaha.., kau tau aku sudah level 4, game ini sangat gila. Membunuh monster disana sangat sulit." Rudi berkata dengan semangat.    

  "Hoo, lalu apa jobmu?"    

  "Belum ada, kau harus mencapai level 10 untuk mendapatkan job, kau hanya diberi 1 pedang normal, 10 potong roti, dan 10 botol air"    

  "Sial, kenapa setiap perkataanmu selalu membuatku iri.."    

  Rein hanya mengangguk disetiap perkataan Rudi, walaupun dia tidak bermain setidaknya dia mendapatkan informasi. Dari info yang diberikan Rudi ada beberapa yang menarik    

  Equipment dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu    

  Normal, Rare, Epic, Unique, Legendary.    

  Dan ada juga 3 peringkat lebih tinggi dari equip tersebut tetapi hanya dinamai dengan tanda tanya.    

  Sedangkan untuk Job, Exaworld memiliki Ribuan kelas dan ratusan kelas tersembunyi. Untuk mendapatkan kelas tersembunyi player harus melakukan berbagai quest. Tetapi player yang bisa mendapatkan quest kelas tersembunyi ini hanya sedikit.    

  Di game ini memiliki 4 status dasar, yaitu strength(STR), Agility(AGI), Vitality(VIT), dan Intelligence(INT). Adapun status tersembunyi seperti Luck, Magic resistance, Charm, dan lain lain mereka harus harus dibuka dengan kasus khusus.    

  Dan yang paling menarik, game ini membutuhkan makanan.    

  Jika kau tidak makan sampai tingkat kelaparanmu dibawah 30%, statusmu akan menurun sebanyak 10%.    

  Jika dibawah 20% status akan menurun 30%.    

  Jika dibawah 10% status akan menurun 50%.    

  Jika sudah mencapai 0, maka kau akan mati.    

  Sungguh menarik, bahkan di game membutuh makanan.    

  "Ok gendut, terima kasih atas ocehanmu." Kata Rein sambil menepuk bahu Rudi.    

  Setelah pulang kuliah Rein melakukan kegiatan seperti biasa. Bekerja, berlatih, belajar.    

  * * *    

  Beberapa bulan pun berlalu. Sekarang sudah di bulan ke enam server Exaworld dibuka.    

  Rein yang saat ini membuka buku catatannya dengan tenang. Dia telah belajar beladiri dan melakukan penilitian terhadap Exaworld Online. Sudah lama dia menunggu saat ini.    

  Dia duduk dikasur dan memegang helm Exadream gear yang dibelinya kemarin malam.    

  "Sudah saatnya aku memasuki dunia ini" Kata Rein dengan pelan.    

  Rein tersenyum dan memasang helmnya lalu berkata.    

  "Mari kita mulai..."    

  "Dream Start."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.