Dewi Cantik Terlahir Kembali

Kamu Masih Begitu Suka Ikut Campur



Kamu Masih Begitu Suka Ikut Campur

0

Begitu mobilnya melesat, semua orang yang menonton di tribune menggila.

Suara jeritan, teriakan untuk memberi semangat… Terdengar sangat keras hingga hampir memekakkan telinga.

Pembalap mobil di arena lomba memamerkan kemampuan mengemudi mobil mereka seperti drift, belokan yang besar, memutar balik mobil, dan yang lainnya. Suara yang timbul karena gesekan roda mobil di tanah merangsang lapisan kulit otak dan membuat bulu bergidik.

Terutama di saat-saat yang terakhir. Semua pembalap mobil bahkan meningkatkan kecepatan mobil hingga lebih dari 300 km/jam. Bunyi berisik yang ditimbulkan saat F1 akselerasi garis lurus itu terdengar menyayatkan hati dan sangat mengguncang jantung semua penonton.

Saat ini, Zi Yi diam-diam meninggalkan arena balap mobil karena suara jeritan para wanita itu benar-benar mengganggunya sampai dia tidak tahan.

Setelah keluar dari arena balap mobil, Zi Yi mengeluarkan ponselnya lalu menundukkan kepalanya dan berjalan sambil menghitung berapa banyak uang taruhan yang bisa dia dapatkan.

Tiba-tiba muncul sebuah suara yang tenang dan enak di dengar di sebelahnya, "Hati-hati."

Zi Yi bergegas menghentikan langkah kakinya agar tidak menabrak mobil di depannya lalu menolehkan kepalanya untuk melihatnya dalam waktu bersamaan.

Saat melihat pria yang berjalan di tengah sekumpulan elite pria, dia sedikit terkejut lalu berkata, "Ternyata kamu."

Setelah mengatakan ini, Zi Yi refleks melihat dan menilainya.

Celana jeans yang lurus ditambah dengan kemeja hitam berbahan sutra asli itu menunjukkan bahu lebar dan kaki panjangnya, tubuhnya yang secara otomatis memancarkan aura mulia.

Tipe pria dingin yang tidak mudah terbuai oleh hasrat dan sangat tampan.

Orang ini… Seharusnya bukan hanya sekedar bos bengkel mobil saja.

Lu Jingye juga terkejut sejenak. Nona kecil ini tidak memakai riasan wajah yang tebal hari ini, dia terlihat cantik dan enak dilihat.

Lu Jingye mengangguk-anggukkan kepala kepadanya lalu berkata, "Hati-hati saat berjalan. Jangan melihat ponsel."

Zi Yi menyimpan ponselnya lalu melengkungkan sudut bibirnya, dia sengaja menggodanya, "Kamu begitu suka ikut campur."

Beberapa orang yang berjalan di samping Lu Jingye tercengang saat menatap Zi Yi.

Apa latar belakang gadis ini? Bisa-bisanya dia berani berkata seperti itu kepada Tuan muda kedua!

Lu Jingye malah menutup bibirnya dengan erat sambil menatap Zi Yi menggunakan sepasang matanya yang sedalam kolam itu.

Zi Yi melambai-lambaikan tangan padanya lalu berjalan melewatinya, "Tapi, aku tetap harus berterima kasih kepadamu karena telah mengingatkan."

Setelah mengatakan ini, dia langsung pergi.

Lu Jingye menarik kembali tatapannya lalu melangkahkan kakinya untuk lanjut berjalan ke depan lalu menginstruksi dengan cepat dan tegas, "Siapkan dua kontrak. Satu kontrak untuk mengalihkan aset setelah mereka kalah, dan yang satu lagi adalah kontrak membeli kembali arena pacuan kuda milik He Fei setelah mereka menang."

Beberapa orang yang mengikutinya itu langsung sadar kembali lalu segera menjawab dengan hormat, "Baik."

Lu Jingye lanjut berkata, "Periksa siapa yang bertaruh paling banyak kali ini."

Ada satu orang yang memeriksa di tablet dengan cepat dia berkata, "Tuan keempat keluarga Ou."

Setelah mengatakan ini, orang itu sedikit kaget lalu berkata lagi, "Ternyata ada orang yang memasang taruhan sebanyak 6,2 juta untuk bertaruh pada pembalap mobil milik Tuan muda keempat He."

Setelah mendengar perkataan ini, Lu Jingye berhenti sejenak lalu berkata, "Periksa itu siapa."

…...

Zi Yi menunggu di luar gerbang arena balap mobil selama sekitar sepuluh menit kemudian baru melihat Zi Lian terburu-buru berjalan keluar dari dalam dengan ekspresi seperti melihat hantu.

Setelah berjalan keluar, dia mengeluarkan ponsel dan mulai menelepon.

Saat ponsel Zi Yi berdering, Zi Yi berjalan ke depan Zi Lian kemudian berkata kepadanya, "Ayo pulang."

Setelah mendengar suara Zi Yi, tangan Zi Lian tiba-tiba bergetar hingga ponselnya hampir jatuh ke tanah.

Dia memegang ponselnya dengan kuat sambil menatap Zi Yi dengan wajah tidak percaya, "Dik Yiyi, kamu… Menang taruhan!"

Zi Yi berkata dengan wajah tenang, "Iya, apa kamu tidak senang?"

"Senang." Zi Lian berkata dengan tidak tulus, "Tidak disangka kamu begitu hebat dan bisa-bisanya dapat menebak pembalap mobil mana yang akan menang. Kamu pasti menang sangat banyak kali ini."

Saat mengucapkannya, dia merasa sangat marah seakan-akan paru-parunya akan meledak. Jika dia tahu Zi Yi akan menang, dia tidak akan meminjamkan uang kepadanya meskipun dia dipukuli sampai mati.

Zi Yi melihat sekilas ekspresi Zi Lian sudut bibirnya pun sedikit terangkat lalu dia berkata dengan sangat gagah, "Setelah uang taruhannya dibagikan, aku akan memberimu satu juta."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.