Dewi Cantik Terlahir Kembali

Beraninya Wanita Ini Begitu Arogan!



Beraninya Wanita Ini Begitu Arogan!

0

Sikap Nyonya kedua He terhadap Keluarga Zi begitu dingin. Awalnya, semua orang masih merasa jika menemui seorang lawan yang tangguh saat melihat Zi Yi, tetapi sekarang tampaknya mereka jadi khawatir.

Terutama setelah Shiya membawa Zi Yi pergi, dia langsung mengobrol dan tertawa dengan orang lain, dan sama sekali tidak menghiraukan Zi Yi lagi.

Semua orang semakin yakin di dalam hati mereka.

Mungkin orang ini menggunakan suatu cara, sehingga dia bisa datang ke pesta kencan buta Tuan muda keempat He, kan?

Tidak ada yang menghiraukan Zi Yi, Zi Yi pun juga tidak mempermasalahkannya. Dia langsung mencari sofa tunggal untuk duduk.

Li Peirong dan Zi Lian berjalan mendekati Zi Yi.

Li Peirong berkata kepada Zi Yi dengan suara rendah, "Yiyi, barusan kamu terlalu kasar."

Zi Yi mengangkat sudut bibirnya lalu bertanya, "Maksudmu, aku seharusnya membiarkan Nyonya kedua He menyulitkanku?"

"..."

Li Peirong menatap Zi Yi dengan tatapan aneh.

Bisa-bisanya j*lang kecil ini menyadari jika Nyonya kedua He sedang menyulitkannya?!

Perasaan tidak tenang di hati Li Peirong muncul lagi. Sebenarnya apa yang terjadi dengan j*lang kecil ini? Bisa-bisanya dia semakin tidak mudah dikendalikan.

Tepat pada saat ini, pintu ruang tamu tiba-tiba didorong hingga terbuka dan langsung muncul He Fei yang mengenakan kemeja berwarna merah anggur berdiri di sana sambil memegang pintu dengan ekspresi bingung.

Dia melihat para wanita di ruangan itu dan langsung berhasil menebak apa yang terjadi lalu berbalik badan ingin pergi dari sana.

"Xiao Fei, berhenti!" Nyonya kedua He memarahi dengan suara keras dan tidak senang, "Sebagai tuan rumah, ada begitu banyak tamu di sini, kamu tidak menyapanya."

He Fei tahu bahwa pasti agak sulit jika ingin pergi hari ini. Dia berbalik badan dengan ekspresi santai yang tidak serius dia melipat tangan sambil bersandar di kusen pintu sambil menatap Nyonya kedua He, "Ibu, bukankah aku sudah pernah bilang bahwa aku hanya akan menikahi Zi Yi? Untuk apa kamu memaksakan orang lain melakukan hal yang tidak disukai."

"Kamu…" Nyonya kedua He marah sampai wajahnya suram.

Setelah mendengar perkataan He Fei, tatapan wanita lainnya refleks beralih ke Zi Yi yang duduk di pojok ruangan dengan wajah tenang.

Nyonya kedua He melihat anak laki-lakinya yang memberontak, dia tahu bahwa tidak bisa menggunakan cara yang keras untuk menghadapinya sehingga dia bertanya, "Ibu mengundang banyak orang datang malam ini, padahal anggota keluarga Zi juga berada di sini. Apa kamu yakin ingin pergi?"

"Apa?!" Begitu mendengar anggota Keluarga Zi juga berada di sini, He Fei langsung berdiri dan menegakkan tubuhnya lalu berjalan sebanyak dua langkah ke dalam sambil menatap ke sekeliling. 

Dengan cepat, dia langsung melihat Zi Yi yang duduk di sana dengan posisi menyamping saat menghadap ke arahnya.

Hati He Fei merasa senang lalu dia melangkahkan kakinya ke sana berencana untuk membawanya pergi.

Saat He Fei berjalan mendekat, Zi Yi menolehkan kepalanya, dia menatap He Fei menggunakan sepasang matanya yang terlihat dingin dan datar itu, dia bertanya: "Kamu adalah Tuan muda keempat He?"

He Fei berhenti melangkah lalu menganggukkan kepalanya tanpa sadar, "Iya."

Zi Yi berkata, "Aku dengar kamu ingin menikahiku?"

He Fei menjawab, "Iya."

"Heh!"

Suara mencibir dari Zi Yi ini langsung membuat semua orang terkejut.

Beraninya wanita ini begitu arogan!

He Fei malah tergoda oleh suara mencibir dari Zi Yi ini sampai hatinya bergetar jiwanya pun beriak.

Dia hendak berjalan ke sana untuk duduk disampingnya dan berencana untuk melakukan interaksi yang mendalam dengannya.

Namun, tiba-tiba muncul suara peringatan dari ibunya, "Xiao Fei, rumah kita kedatangan begitu banyak tamu malam ini. Apa kamu tidak berencana untuk menyapa semua orang terlebih dahulu?"

He Fei sama sekali tidak ingin menghiraukan orang-orang ini dan hendak menolak.

Nyonya kedua He berkata lagi, "Orang tua Nona Zi juga sudah datang."

He Fei berpikir sebentar. Karena dia ingin menikahi Zi Yi, maka dia pasti harus melewati ujian dari orang tuanya sehingga dia berkata kepada Zi Yi, "Xiao Yiyi, bagaimana jika kita pergi bersama?"

"Tidak."

He Fei memang menyukai sikap tidak peduli Zi Yi terhadapnya. Setelah itu, diia hendak berkata lagi, tapi Shiya sudah berjalan mendekat dan memeluk lengan He Fei dengan intim lalu berkata dengan suara rendah, "Kak, sepertinya bibi marah. Apa kamu mau bibi menyulitkan keluarga Nona Zi?"

He Fei sedikit menyipitkan matanya lalu menatap Shiya.

Shiya melepaskan lengannya dan berjanji sambil tersenyum, "Kak, aku dan Nona Zi sangat cocok seperti teman lama walaupun pertama kali bertemu. Tenang saja, aku akan membantu kamu menjaganya dulu."

Ekspresinya terlihat tulus, sehingga He Fei mengangguk-anggukkan kepalanya setelah berpikir sebentar. Kemudian, dia berjalan menuju Nyonya kedua He.

Saat He Fei berjalan menuju Nyonya Kedua He, ada beberapa wanita yang melihat Zi Yi dengan menggunakan tatapan seolah melihat saingan.

Shiya berjalan ke depan Zi Yi lalu mencondongkan tubuh ke arahnya untuk memperingatkan dengan nada bicara yang ramah dan suara rendah, "Bibiku tidak mungkin membiarkan kamu menikah dengan kakak sepupuku. Sebaiknya kamu tahu diri."

Zi Yi menatap Shiya sambil sedikit menyipitkan matanya.

Saat Shiya ditatap seperti itu, hatinya merasa sedikit takut, Zi Yi juga sama-sama menggunakan suara rendah untuk bertanya dengan sinis, "Mata kamu yang sebelah mana yang melihatku menyukai kakak sepupumu?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.