Dewi Cantik Terlahir Kembali

Suruh Sopirmu Duduk di Sebelah Kemudi, Aku yang Menyetir



Suruh Sopirmu Duduk di Sebelah Kemudi, Aku yang Menyetir

0Setelah Zi Yi berjalan keluar dari jalan, ia bersiap untuk naik taksi menuju Universitas Ibukota Di. Namun sekarang, masih jam sibuk pagi, jadi ia agak kesulitan mendapatkan taksi.     

Pada saat ini, sebuah Ferrari datang dan berhenti di depannya, "Hei cantik, ke mana kamu akan pergi? Aku akan mengantarmu."     

Zi Yi menatap pria berkepala jengger yang duduk di dalam mobil sambil terus-menerus menghadapnya. Saat dirinya akan menggunakan kekuatan mentalnya untuk mengendalikan pria ini, terdengar suara klakson dua kali dari belakang.     

Zi Yi menoleh dan melihat ke atas. Ia langsung melihat sebuah tangan kurus sedang mendorong pintu belakang mobil itu, dan memperlihatkan wajah tampan yang familier.     

Ya, Lu Jingye memandang Zi Yi yang berdiri di sana dan memberi isyarat padanya, "Naiklah."     

Zi Yi sedikit terkejut, bos bengkel ini sepertinya selalu mudah ditemui olehnya.     

Tetapi ketika bertemu seorang kenalan, ia pasti akan memilih untuk menaiki mobil seorang kenalan, jadi dirinya berjalan mendekatinya.     

"Kebetulan sekali." Setelah mendekat, ia tidak masuk ke dalam mobil. Zi Yi malah menunjuk ke sopir dan berkata kepadanya, "Aku harus pergi ke Universitas Ibukota Di sebelum pukul 8.20. Suruh sopirmu yang duduk di sebelah kemudi, aku yang akan menyetir."     

Sopir tanpa sadar mengintip raut wajah Lu Jingye dari kaca spion. Awalnya, ia sedikit terkejut bahwa Tuan muda keduanya tiba-tiba menyapa seorang gadis. Sekarang ia semakin terkejut dengan sikap gadis itu terhadap Tuan muda kedua.     

Gadis ini berani berbicara dengan Tuan muda kedua dengan nada memerintah!     

Sedetik berikutnya, sopir semakin terkejut.     

"Biarkan dia mengemudi, kamu duduklah di kursi belakang," Ucap Lu Jingye, kemudian berdiri dan melangkah ke depan menuju samping kemudi.     

Si Sopir hanya bisa diam, ia merasa otaknya sedikit berdengung setelah mendengarkan perintah ini!     

Zi Yi duduk di kursi kemudi sembari melirik pria yang mengenakan sabuk pengaman itu sambil menyunggingkan segaris senyum, "Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu mengalami kecelakaan."     

Lu Jingye hanya melirik Zi Yi dengan tenang, "Sebagai seorang gadis, kamu tidak boleh begitu saja menaiki mobil pria asing."     

Setelah bicara demikian, ia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan memejamkan mata untuk beristirahat.     

Zi Yi hanya diam melihat tingkah Lu Jingye ini.     

Akan tetapi, sopir di kursi belakang malah terlihat lebih gelisah. Ada apa dengan Tuan muda kedua? Bahkan membiarkan begitu saja seorang gadis mengemudi.     

Namun hal terpenting sebagai seorang pekerja adalah, dirinya saat ini sedang duduk di kursi bos. Hal tidak biasa ini benar-benar membuatnya tertekan!     

Segera setelah mobil melaju, sopir pun tidak ingin memikirkan hal semacam ini lagi.     

Ia tidak pernah tahu bahwa ada begitu banyak gang terpencil di Ibukota Di. Ketika merasa bahwa mobil eksekutif ini berbelok ke kiri dan ke kanan melalui beberapa gang, ia juga merasa bahwa mobil ini didorong keluar dengan kecepatan yang sama dengan mobil sport, bulu kuduknya tiba-tiba berdiri.     

Jika sesuatu yang buruk terjadi pada saat kecepatan seperti ini, ia tidak bisa membayangkan konsekuensinya!     

******     

Dua puluh menit kemudian.     

Mobil berhenti dengan aman di gerbang Universitas Ibukota Di, sedangkan Zi Yi melihat ke samping pada pria yang duduk di sebelahnya.     

Lu Jingye sepertinya merasakan tatapan mata Zi Yi, ia pun membuka mata untuk melihat kembali pada Zi Yi.     

Mata keduanya saling menatap, Zi Yi menyunggingkan senyum padanya, "Terima kasih atas mobilnya."     

Matahari baru saja menerpa wajah cantiknya. Senyuman di wajahnya membuatnya tampak bersinar, hal ini berdampak hingga membuat orang yang melihatnya tidak mampu menggerakkan matanya sama sekali.     

Lu Jingye menarik matanya untuk melihat jam tangannya sambil mengingatkan Zi Yi, "Masih ada 15 menit lagi sebelum ujian, kamu segera bisa masuk ke kampus."     

Zi Yi tertegun sejenak, kemudian berkata, "Kamu bahkan bisa menebak aku sampai di sini untuk ujian."     

Lu Jingye menunjuk ke resleting tas ransel Zi Yi yang terbuka, yang memperlihatkan sudut kotak pensilnya.     

Zi Yi juga tidak menyangkalnya. Setelah mengangguk pada Lu Jingye, ia membuka sabuk pengamannya, membuka pintu dan keluar dari mobil.     

Sebelum menutup pintu, ia berbalik dan berkata kepada Lu Jingye, "Kamu tidak terlihat sangat energik. Sebaiknya kamu pulang dan istirahat, dan juga mobilmu memiliki faktor keamanan yang baik."     

Setelah itu, Zi Yi menutup pintu mobil dan berjalan menuju gerbang Universitas Ibukota Di.     

Setelah beberapa saat, sopir yang akhirnya sadar kembali, kini berhati-hati memanggil Lu Jingye yang melihat ke arah gerbang, "Tuan muda kedua."     

Lu Jingye menarik kembali tatapan matanya, lalu sedikit menutup kelopak matanya, dan berkata kepada sopir, "Pergi ke rumah terdekat."     

"Baik!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.