Dewi Cantik Terlahir Kembali

Memberikan Kesempatan untukmu



Memberikan Kesempatan untukmu

0Jangan mengira dengan Zi Yi berkata demikian, He Fei malah undur diri dari situasi sulit ini. Ia meletakkan bunga di tangannya ke lantai dan bertanya dengan apa adanya.      

"Xiao Yiyi, apa bunga yang kamu suka? Sebentar lagi Kakak akan membelikannya untukmu lagi, ya?"     

Zi Yi mengerutkan kening. Sepertinya orang ini tidak mampu memahami kata-katanya, "Aku tidak suka bunga apa pun."     

"Ah, baiklah aku tahu. Kamu suka mobil balap, jadi aku akan memberimu satu nanti."     

Zi Yi hanya memandang sinis. Namun, ia segera mengalihkan pikirannya ke hal ini. Lagi pula, waktu ujian tidak lama lagi akan segera dimulai. Ia pun segera berkata, "Apa kamu tidak pergi? Ayo pergi sekarang juga."     

He Fei mengedipkan mata pada Zi Yi sejenak, lalu menjawab, "Ayo pergi. Hari ini aku milikmu. Aku akan pergi ke mana saja kamu mau."     

Tangan Zi Yi sedikit gatal, tatapan matanya hanya melihat Zi Lian yang berdiri tidak jauh darinya, jadi dia bertanya, "Kakak sepupu, apa kamu tidak keluar? Mau pergi bersama kami, tidak?"     

Zi Lian bahkan tidak terpikirkan saat-saat dirinya mengatakan akan pergi dengan Zi Yi. Begitu mendengar ucapan Zi Yi, ia pun mengangguk. Lalu sedetik berikutnya, ia menggigit bibirnya saat ditatap oleh He Fei dan bertanya dengan sopan, "Apa aku akan mengganggu jika ikut dengan kalian?"     

"Tidak akan."     

"Ya," Ucap He Fei yang kemudian Zi Yi menyipitkan mata padanya..     

He Fei pun menjelaskan dengan sangat murah hati, "Tidak keberatan, kami bisa mengantarmu ke tempat yang ingin kamu tuju nanti."     

Pipi Zi Lian sedikit memerah sambil menahan senyum, "Kalau begitu maaf sudah merepotkan Kak He."     

Mendengar itu, sekujur lengan Zi Yi hampir merinding karena Zi Lian memanggil He Fei dengan panggilan kakak.     

Kemudian, ia berkata kepada mereka dengan wajah datar, "Kalian tunggulah sebentar. Aku akan mengambil tasku, lalu pergi." Kemudian ia pergi ke kamarnya dan mengambil ransel yang telah dipersiapkannya tadi malam.     

Setelah itu, Li Peirong mengantar ketiga orang itu ke lift dan berkata kepada He Fei dengan ekspresi keibuan di wajahnya, "Tuan muda keempat He, aku serahkan Yiyi kami kepadamu."     

He Fei merasa senang ketika berpikir akan berduaan dengan Zi Yi setelah ini, ia pun segera meyakinkan Li Peirong, "Jangan khawatir, Bibi. Aku akan menjaga Xiao Yiyi dengan baik."     

Zi Yi melirik mereka berdua dan berjalan menuju lift terlebih dahulu, kemudian He Fei segera mengikutinya dari belakang.     

Zi Lian dan Li Peirong yang berjalan di belakang, tiba-tiba saling memandang, dan kemudian Zi Lian mengikuti.     

Setelah masuk ke mobil, He Fei bertanya kepada Zi Yi, "Xiao Yiyi, di mana kamu ingin bermain hari ini? Setelah kita mengantar kakak sepupumu ke tujuannya, apa mau kuajak ke klub mobil sport?"     

Zi Lian baru saja akan mencari alasan untuk mengikuti mereka berdua, tetapi Zi Yi lebih dulu berkata, "Pergi ke Jalan Huayang terlebih dulu. Aku suka dengan aksesori kemarin, aku ingin membelinya sekarang."     

Jalan Huayang adalah jalan terdekat ke Universitas Ibukota Di, dan juga merupakan tempat utama penyalur suku cadang mobil.     

Ketika He Fei mendengar bahwa Zi Yi ingin membeli aksesoris, ia langsung menginjak pedal gas dan pergi menuju tujuan Zi Yi.     

Zi Lian diam-diam menarik napas lega. Ia sedang berpikir, ketika sampai di tempat itu, ia harus menemukan cara untuk terus mengikuti mereka berdua.     

Setelah sampai di Jalan Huayang, Zi Yi berkata kepada He Fei lagi, "Aku sedikit haus. Pergilah membeli minuman untukku."     

He Fei melihat sekeliling. Saat melihat penjual minuman tidak jauh dari sini, ia pun mengangguk, "Baiklah, kalian tunggu aku di sini."     

Setelah selesai bicara, ia berjalan menuju penjual air minum.     

Begitu He Fei pergi, Zi Yi berbalik dan berjalan menuju sisi lain.     

Zi Lian memandang Zi Yi dan tanpa sadar merendahkan suaranya dan bertanya, "Adik Yiyi, ke mana kamu ingin pergi?"     

"Hal terpenting adalah segera pergi dari sini dan memberimu kesempatan."     

Ketika Zi Lian mendengar ini, matanya melebar karena terkejut. Bagaimana Zi Yi bisa tahu bahwa ia suka dengan Tuan muda keempat He?     

Setelah beberapa saat, Zi Yi sudah meninggalkannya.     

Di sisi lain, He Fei yang sudah kembali dengan cepat sambil membawa minuman. Begitu melihat Zi Yi tidak berdiri bersama Zi Lian, ia tentu saja bertanya dengan penasaran, "Di mana Xiao Yiyi?"     

Sembari bertanya, He Fei juga melihat sekeliling.     

Zi Lian hanya menatap He Fei dengan tatapan kagum yang samar, kemudian menjawab, "Adik Yiyi berpesan bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan olehnya. Dia bilang hanya akan pergi sebentar dan menyuruh kita untuk menunggu."     

He Fei mengerutkan kening tanpa sadar, ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Zi Yi. Namun anehnya, ia malah mendengar suara operator seluler bahwa ponsel yang ditujunya sedang tidak aktif.     

Zi Lian sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa, "Adik Yiyi memang seperti ini. Ia sudah terbiasa dengan caranya sendiri. Mengapa kita tidak mencari tempat untuk menunggunya lebih dulu?"     

He Fei melirik Zi Lian dengan tatapan dingin, lalu berjalan menuju mobil.     

Zi Lian tidak menyangka bahwa He Fei akan tiba-tiba mengubah raut wajahnya kepadanya, sontak membuat jantungnya berdegup kencang. Namun begitu memikirkan betapa sulitnya berduaan dengan He Fei, ia buru-buru menekan perasaannya dan mengikutinya dengan langkah lebar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.