Dewi Cantik Terlahir Kembali

Terima Kasih, Aku Tidak Suka Mawar



Terima Kasih, Aku Tidak Suka Mawar

0Tepat pada pukul setengah tiga pagi, perang ekonomi telah mencapai tingkat yang sangat panas. Eksekutif Grup Keluarga Lu pun menjadi lebih serius.     

Pada saat ini, Lu Jingye tiba-tiba berkata, "Kencangkan pengepungan."     

Suaranya terdengar tidak keras, tetapi jatuh di jantung semua orang seperti palu yang berat.     

Eksekutif Grup Keluarga Lu yang menerima instruksi pun tanpa sadar merasa lega, sementara jari-jari mereka menekan keyboard dengan cepat.     

Namun ada seorang direktur terkejut dan langsung berujar, "Tuan muda kedua, ada orang luar yang terlibat!"     

Lu Jingye mulai memahami sesuatu dan memberikan perintah, "Selidiki konsorsium yang dimiliki orang ini!"     

"Tidak bisa diselidiki!"     

Lu Jingye melihat sebentar, lalu berkata kepada semua orang, "Lanjutkan, jangan pedulikan orang ini."     

Ucapan Lu Jingye membuat sekelompok eksekutif merasa sangat aneh. Namun sepuluh menit kemudian, mereka akhirnya menemukan petunjuknya.     

"Orang ini ternyata menjarah kemalangan orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi!"     

Lu Jingye melirik si penjarah yang dengan cepat undur diri. Sontak matanya sedikit menyipit, sedangkan anak buahnya tidak berhenti menekan keyboard.     

Ekspresi Lu Jingye sangat tenang dan santai saat mengetahui ada uang puluhan miliar masuk ke kantongnya.     

Sekelompok eksekutif tingkat tinggi sebagai bawahannya ini seolah baru saja keluar dari air mendidih, kini wajah mereka berkeringat.     

Perasaan mendebarkan tadi masih bergema di pikiran mereka. Mereka tidak berani membayangkan akibatnya jika Grup Keluarga Lu gagal dalam perang ekonomi ini.     

Hanya saja sekarang, mereka bisa menertawakan si penjarah itu dan bisa membayangkan konsekuensi dari konsorsium ini.     

Lu Jingye menutup buku catatan di depannya, dengan cepat memberikan tugas kepada semua orang, dan membawa buku catatan itu ke kantornya, sedangkan Sekretaris Jin mengikutinya dari belakang.     

 Saat ini ponsel Lu Jingye tiba-tiba berdering. Setelah mengeluarkan ponselnya dan menekan tombol jawab, ayahnya menghubungi untuk menanyakan situasi.     

Lu Jingye memberitahu ayahnya, "Sudah berakhir."     

Tidak tahu hal yang Ayah Lu katakan, Lu Jingye hanya mengiyakan. Setelahnya, ia langsung menutup panggilan tersebut.     

Kemudian ia berkata kepada Sekretaris Jin, "Umumkan hasil uang yang diperoleh Grup Keluarga Lu malam ini, langsung tautkan di halaman online Dunia Ekonomi."     

Sekretaris Jin tertegun sesaat, untuk sesaat dirinya menyatakan simpati untuk konsorsium tersebut.     

Ada begitu banyak keluarga kaya besar di dunia yang berpikir mereka kaya dan berkuasa. Mereka berpikir bahwa Tuan muda kedua tidak memiliki pengalaman dalam mengambil alih Grup Keluarga Lu dan ingin memanfaatkan kesempatan untuk melahap Grup Keluarga Lu.      

Sayangnya, bagaimana mungkin mereka tahu bahwa Tuan muda kedua diam-diam mulai mengambil alih Grup Lu pada usia 15 tahun? Terlebih lagi, bosnya itu telah merencanakan banyak proyek besar tahun ini.     

"Baiklah, Tuan muda kedua," Jawab Sekretaris Jin.     

"Suruh orang-orang di departemen jaringan melacaknya. Untuk masalah ini, aku akan melakukannya sendiri."     

Setelah Lu Jingye selesai bicara, ia berjalan menuju kantornya. Baru pada pagi hari, ia mengambil jasnya dan meninggalkan perusahaan.     

******     

Di hotel.     

Zi Yi melihat akun yang baru saja digunakannya dengan puas, lalu mematikan komputer dan langsung melangkah ke tempat tidur.     

Pagi-pagi di keesokan harinya, begitu Zi Yi berjalan keluar dari kamar, ia disuguhkan dengan pemandangan Zi Lian yang berpakaian bagus, riasan yang halus, dan mata indah seperti bunga persik. Ia bersama Li Peirong sedang menyiapkan sarapan.     

"Selamat pagi, Adik Yiyi." Setelah menyapanya dengan hangat, ia mendatanginya dan bertanya, "Adik Yiyi, apa kamu akan keluar hari ini?"     

Sebelum Zi Yi sempat berbicara, Zi Xu yang sedang duduk di sofa langsung menyela, "Tunggu, He Fei akan datang. Jika kamu keluar, kamu bisa pergi bersamanya."     

Zi Yi hanya melirik Zi Xu, dengan ekspresi samar tidak berniat menanggapi.     

Li Peirong tersenyum seraya berkata, "Mau pergi keluar atau tidak, sarapanlah lebih dulu."     

Tidak lama setelah mereka berempat selesai sarapan, He Fei pun datang.     

He Fei sedang memegang seikat bunga mawar di tangannya. Ia datang dan menyerahkannya pada Zi Yi dengan wajah romantis, "Bunga ini sangat cocok dengan si cantik, Xiao Yiyi, kupikir bunga ini sangat cocok menggambarkan dirimu."     

Zi Yi menatap mawar di depannya dan melangkah mundur dengan ekspresi tidak suka. "Terima kasih, aku tidak suka bunga mawar," Balasnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.