Dewi Cantik Terlahir Kembali

Kamu Kalah



Kamu Kalah

0Setelah Zi Yi dan Ouyang Ming siap, Ouyang Ming dengan sengaja berkata kepada He Fei, "Lao He, kamu yang jadi wasitnya."     

Setelah selesai berbicara, dia dengan sengaja menambahkan, "Jika kamu enggan, anggap saja kami semua buta, dukung saja Nona Zi."     

He Fei hendak berbicara, tetapi raut wajahnya menggelap begitu mendengar ucapan Ouyang Ming. Lalu, tatapannya tertuju pada Zi Yi.     

Zi Yi hanya melihat ke depan sambil berkata dengan acuh tak acuh, "Permainan ini kuterima hanya karena aku tidak menyukainya. Jika kamu kalah, beri aku sepuluh mobil sport."     

Kalimat terakhir jelas ditujukan kepada Ouyang Ming.     

"Nona Zi serakah juga, ya!" Ouyang Ming memandang He Fei sambil mencibir, "Lao He, kamu tidak akan mungkin melakukan semua ini kepada sahabatmu hanya demi seorang gadis, kan?"     

"Kalau kamu kalah, jadilah kekasihku selama sebulan," Cibir Ouyang Ming yang kini beralih menatap Zi Yi.     

"Kamu tidak akan punya kesempatan ini," timpal Zi Yi.     

"Kalau begitu kita lihat saja nanti."     

He Fei mengerutkan kening, kemarahan yang kuat seketika melonjak di hatinya. Antara kedua orang ini, yang satu adalah sahabat karibnya, sedangkan yang satunya adalah orang yang disukainya. Ternyata mereka malah mengabaikan perasaannya dan memilih untuk membuat taruhan seperti ini!     

He Fei mengepalkan tinjunya, mencoba mengendalikan amarah yang akan meluap.     

Pada saat ini, terdengar suara di sebelah He Fei, "Jangan marah, Kak He. Adik Yiyi selalu seperti ini."     

He Fei bertanya-tanya setelah mendengar ucapan Zi Lian. Mungkinkah penilaiannya salah? Zi Yi di dalam benaknya seharusnya tidak seperti ini.     

Kini Zi Yi hanya melirik Ouyang Ming.     

Penutup kaca di helm Ouyang Ming belum tertutup, ia menatap penuh hina pada Zi Yi.     

Zi Yi pun menarik kembali tatapannya, lalu berkata, "Mulai."     

Kedua mobil sport itu meraung setelah terdengar suara tembakan.     

Ouyang Ming melirik mobil sport yang sebanding dengannya dan bermaksud menakut-nakuti Zi Yi di tikungan.     

Pada belokan pertama, Ouyang Ming sengaja memberi celah sekitar sembilan puluh derajat.     

Tetapi sedetik berikutnya, jantungnya seolah tiba-tiba meledak.     

Zi Yi tidak seperti pembalap lain yang harus menghindar ketika lawan mereka sengaja membuat kesalahan, gadis ini benar-benar agresif, serangan horizontalnya sangat ganas dan luar biasa.     

Mobil kedua orang ini hampir saja akan bertabrakan di beberapa titik.     

Jika bertabrakan pada saat seperti ini, kedua mobil kemungkinan besar akan terpental pada saat yang bersamaan.     

Ouyang Ming memegang kemudi dengan urat yang menonjol di tangannya, jantungnya seolah ditarik kencang oleh sebuah tangan.     

"Brak!"     

Suara tabrakan tidak keras mulai terdengar, mungkin hanya bagian belakang dua mobil yang bergesekan. Hanya saja suara yang terdengar di telinga Ouyang Ming seperti dihantam palu yang berat di jantungnya. Ia hampir membanting setir. Tetapi ketika nyawanya terancam, tanpa sadar dirinya mencengkeram setir lebih erat.     

Keringat dingin di dahinya terus berjatuhan, Ouyang Ming hanya merasakan otaknya tidak lagi berpikir jernih disertai dengan jantungnya berdetak lebih cepat.     

Rasanya agak sulit membuatnya bernapas.     

Pada akhirnya, Zi Yi menyelesaikan sepuluh putaran dalam sepuluh menit, setelah itu memarkir mobilnya di garis finis.     

Ketika melepas helmnya, He Fei dan Zi Lian berjalan berjalan beriringan dan berbicara dengan kaget, "Xiao Yiyi, kamu sangat luar biasa!"     

"Adik Yiyi, ternyata kamu berani mengendarai mobil balap, lalu kenapa kamu tidak pernah bersedia mengemudi sebelumnya!"     

Zi Yi hanya melirik keduanya, turun dari mobil dan berdiri di sana menunggu mobil Ouyang Ming datang.     

Ouyang Ming hanya melaju tujuh putaran, tetapi akhirnya ia tidak tahan dengan perasaan berdenyut yang kuat, lalu membawa mobil ke garis finish.     

Begitu keluar dari mobil, ia berlari ke samping dan muntah.     

"Huek!"     

He Fei terkejut melihatnya, jadi ia bertanya, "Ming Zi, tidak mungkin! Kamu muntah!"     

Ouyang Ming baru berhenti muntah setelah beberapa saat. Ia memegangi kedua lututnya untuk menyembunyikan tangannya yang gemetar sambil menatap Zi Yi.     

Zi Yi berdiri di sana melihat Ouyang Ming yang sedang setengah membungkuk. Ia hanya menatap acuh tak acuh, dan mengumumkan kepadanya, "Kamu kalah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.