Dewi Cantik Terlahir Kembali

Peringatan bagi Orang Picik



Peringatan bagi Orang Picik

0Sayangnya hal yang tidak mereka ketahui adalah, semua percakapan mereka direkam oleh Zi Lian.     

Zi Lian berjalan mengikutinya saat pelayan itu pergi.     

Pelayan keluar dari ruang penyimpanan minuman keras sambil membawa segelas anggur dan hendak berjalan ke aula ketika tiba-tiba seorang wanita muncul di depannya.     

"Halo," sapa Zi Lian dengan nada bicara yang begitu halus dan lembut. Sapaan darinya ini membuat hati pelayan menjadi meleleh sejenak.     

Namun kemudian pelayan tersebut menjawab dan buru-buru bertanya, "Nona Zi, ada yang bisa aku bantu?"     

Zi Lian menunjuk ke roknya dengan pipi memerah, ia jelas terlihat sedikit malu, "Aku tidak sengaja menumpahkan anggur merah ke rokku. Bisa bantu aku membersihkannya?"     

Gluk.     

Pelayan itu terpesona dan tanpa sadar melihat rok Zi Lian.     

Hari ini, Zi Lian mengenakan rok plisket selutut berwarna terang. Begitu rok terkena noda anggur merah, nodanya terlihat sangat jelas.     

"Tolong, memalukan sekali jika orang lain melihatnya."     

Rasa keadilan di dalam diri pelayan langsung memuncak. "Nona Zi, ikut aku," ucapnya.     

Pelayan membawa Zi Lian menuju ruangan cuci.     

Zi Lian memandangi mesin cuci kering, menggigit bibirnya, dan tampak malu, "Sudah pasti tidak baik melepasnya dan mengeringkannya, tapi aku tidak bisa mencucinya dengan tanganku."     

Setelah berbicara, Zi Lian mengulurkan tangannya yang lembut ke pelayan     

Pelayan itu kembali menelan ludah dengan otak memanas, kemudian memberi saran, "Jika Nona Zi tidak keberatan, aku akan membantumu membersihkannya. Noda anggur di rokmu tidak banyak, jadi mudah untuk menghilangkannya."     

"Kalau begitu terima kasih banyak."     

Pelayan terpesona oleh senyum Zi Lian. Ia meletakkan nampan di tangannya di rak di sebelahnya, kemudian berjongkok di kaki Zi Lian.     

Zi Lian sedang berbicara dengan pelayan tersebut sambil melihat gelas anggur di nampan.     

Jika mengingatnya dengan benar, gelas di nampan itu mengarah ke anggur di luar.     

Kemudian pelayan itu berkata, "Nona Zi, berdirilah di sini. Aku akan mengambilkan cairan pembersih kering."     

"Baiklah, terima kasih."     

Begitu pelayan berbalik, Zi Lian dengan cepat membalikkan nampan ke satu arah dan menuangkan obat yang telah disiapkannya ke gelas anggur lain.     

Pelayan segera kembali, sedangkan Zi Lian tiba-tiba mengambil segelas anggur dari nampan.     

Pelayan itu terkejut dan berteriak, "Nona Zi!"     

"Ada apa?" Zi Lian tiba-tiba memegang gelas anggur yang diarahkan ke bibirnya. Begitu mendengar teriakan pelayan yang tiba-tiba, ia buru-buru menjauhkan gelas itu dari bibirnya dan berkata dengan malu-malu, "Aku ingin menyesap anggur ini. Kamu tidak akan marah, bukan?"     

"Tidak, aku tidak akan marah." Meskipun pelayan sangat terkejut dengan hal yang Zi Lian lakukan, Zi Lian tidak mengambil gelas yang diberi obat, jadi ia menghela napas lega.     

Zi Lian sedikit malu, ia mengeluarkan lipstiknya dan mengoleskannya di bagian bawah gelas, "Kamu bisa memberiku gelas ini nanti."     

Pelayan berpikir bahwa Nona Zi ini benar-benar bijaksana, jadi dirinya mengangguk. Kemudian berjongkok di kaki Zi Lian lagi untuk membantunya menghilangkan noda anggur.     

Setelah beberapa saat.     

"Baiklah, sudah Nona Zi."     

Zi Lian melihat roknya sudah bersih tanpa bekas noda. Ia pun tersenyum penuh terima kasih, "Terima kasih banyak. Jika bukan karenamu, aku benar-benar tidak tahu hal yang perlu dilakukan untuk menghilangkan noda ini."     

Pelayan itu merasa dirinya sudah seperti pahlawan.     

"Kamu ingin mengantar minuman, ya? Ayo pergi bersama."     

*******     

Di sisi lain, Zi Yi berjalan kembali ke aula, dan saat ini semua orang sudah bermain-main antara satu sama lain.     

Beberapa orang menari, yang lain berkelompok tiga hingga lima orang sedang minum alkohol dan bermain permainan yang bisa dimainkan di meja.     

Di salah satu meja, He Fei duduk di sebelah beberapa pria berusia dua puluh tujuh hingga dua puluh delapan tahun, dan mereka jelas sedang membicarakan sesuatu.     

Ketika Zi Yi masuk, ia kebetulan mendengar seorang pria berkata dengan nada memuja, "Kakak kedua memanglah Kakak kedua. Tadi malam, beberapa orang kaya ingin bekerja sama untuk menekan Grup Keluarga Lu, tetapi Kakak Kedua menelan semua dana yang mereka suntikkan."     

"Sungguh mengejutkan Kakak kedua bisa mendapatkan hampir dana seratus miliar yuan dengan tangannya sendiri. Orang ini benar-benar tak tertandingi."     

"Siapa yang memanggil Kakak kedua? Menurutmu, apa yang dilakukan Kakak kedua saat ini? Kalau saja, dia bisa dipanggil keluar untuk minum bersama."     

"Siapa yang berani memanggilnya? He Fei?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.