Dewi Cantik Terlahir Kembali

Memuji Keberanianmu



Memuji Keberanianmu

0Sementara semua orang menunggu untuk melihat lelucon, Lu Jingye justru mengambil anggur dari tangan Zi Yi, "Terima kasih."     

Setiap orang hanya bisa terdiam. Karena sikap yang ditunjukkan Lu Jingye sedikit berbeda dengan yang mereka pikirkan!     

He Fei tiba-tiba merasa kalau ada sesuatu darinya yang sedang direbut. Dalam hatinya sudah panik, jadi ia mengangkat gelasnya ke Lu Jingye, "Kakak kedua, Xiao Yiyi dan aku akan menjadi keluarga mulai sekarang, tolong bimbingannya untuk kedepannya."     

Zi Yi menatap He Fei sambil menyipitkan mata.     

He Fei juga merasakan tatapan tajam dari Zi Yi, namun dirinya hanya meminum anggur di tangannya terlebih dahulu.     

Hanya saja setelah baru selesai minum, ia merasa sedikit kepanasan. Jadi ia bertanya kepada Ouyang Ming, "Ming Zi, apakah AC-nya rusak di sini? Kenapa aku merasa sedikit kepanasan?"     

Semua orang menatapnya dengan tatapan aneh.     

Ouyang Ming mencebikkan bibir, "Mungkin hatimu yang kepanasan? Suhu AC di sini sangat rendah hingga membuatmu bergidik tidak berani bergerak. Aneh sekali jika kamu malah kepanasan."     

"Benarkah?" He Fei tiba-tiba memandang Zi Yi dan berkata sambil tersenyum, "Itu pasti karena seseorang yang aku suka ada di sini."     

Segera terdengar suara seruan yang bersahutan, "Huuu!"     

Zi Yi juga melihat reaksi He Fei. Ia kemudian menatap Zi Lian, yang wajahnya sedikit memerah, sontak seberkas cahaya melintas di matanya.     

Ia membawa segelas anggur dan mengangkatnya ke He Fei, "Meskipun aku tidak menyukaimu, aku memuji keberanianmu."     

Setelah ia selesai berbicara, ia mengangkat tangannya ke Lu Jingye dan meminum anggurnya.     

He Fei merasa senang Zi Yi mengajaknya bersulang. Ia juga meneguk anggurnya sendiri hingga tandas.     

Lu Jingye juga meminum anggurnya.      

Ketika semua orang melihat Lu Jingye minum, suasana menjadi hangat. Banyak orang mulai saling mempersilakan minum.     

Namun, Lu Jingye sangat disiplin dan berhenti minum setelah dua kali minum. Ketika ia mengatakan tidak mau minum lagi, tidak akan ada yang mengajaknya bersulang lagi.     

Beberapa orang pergi menari lagi, sedangkan sisanya berkumpul di sekitar Lu Jingye dan mengobrol tentang urusan keuangan, sementara para wanita menatapnya dengan mata kagum dan memuja.     

Zi Yi lebih memerhatikan He Fei dan Zi Lian saat ini, juga Xiang Wei yang terus meliriknya.     

Xiang Wei kebingungan sebelumnya. Mengapa Zi Yi belum bereaksi? Apa mungkin pelayan memasukkan obat yang salah?     

Tepat ketika Xiang Wei hendak mengamati orang lain meminum anggur yang diserahkan pelayan, Zi Lian akhirnya tidak tahan lagi. Ia terus melirik He Fei, menggertakkan giginya, dan bertanya-tanya mengapa He Fei masih tidak beranjak pergi.     

He Fei juga merasa ada yang tidak beres saat ini. Ia pun segera menyadari bahwa ada masalah dengan minumannya. Ia sangat marah hingga ingin membunuh seseorang. Ia berdiri dan berkata kepada semua orang, "Aku akan pergi ke toilet, kalian minumlah dulu."     

Setelah mengatakan itu, He Fei berjalan menuju toilet.     

Zi Lian sangat gembira melihat He Fei berjalan menuju toilet. Ia mengikuti pria itu dengan sedikit semangat.     

Xiang Wei melihat He Fei dan Zi Lian berjalan menuju toilet satu demi satu. Ia terpikirkan tentang He Fei yang tadi berkata sedang kepanasan. Seketika raut wajahnya berubah, ia segera berdiri dan mengikuti.     

Pada saat ini, Zi Yi memanggilnya, "Xiang Wei!"     

Suara Zi Yi tidak keras, tetapi bisa didengar oleh telinga semua orang di dekatnya.     

Semua orang menatapnya dan Xiang Wei, sedangkan Xiang Wei sedikit mengernyit padanya.     

Zi Yi tiba-tiba mengangkat matanya untuk menatap Xiang Wei, lalu melepaskan sedikit gelagat dominasinya ke arah Xiang Wei sambil berkata, "Aku akan bersulang untukmu."     

Xiang Wei tanpa sadar mengambil gelas anggur di sebelahnya dan meminumnya, lalu duduk lagi seolah lupa dengan tujuan yang ingin dilakukannya.     

Pada saat ini, Lu Jingye yang mendengarkan orang-orang itu, tiba-tiba melirik Zi Yi.     

Zi Yi mengangkat bibirnya ke arah Lu Jingye, juga dengan sengaja mengangkat gelas anggurnya untuk bersulang, kemudian meminum anggurnya begitu saja.     

Rasa tidak setuju muncul di mata Lu Jingye.     

Selain membolos, balapan dan memanjat dinding, gadis ini juga suka minum-minum seperti ini.     

Cucu Pak Tua Dou tidak seharusnya seperti ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.