Dewi Cantik Terlahir Kembali

Kamu Bisa Menghadapinya?



Kamu Bisa Menghadapinya?

0Zi Yi awalnya ingin mengatakan bahwa dirinya bisa membereskan orang-orang ini.     

Tepat setelah ia menoleh untuk melihat Lu Jingye, yang berlari bersamanya dengan ekspresi tenang, ia tiba-tiba berubah pikiran dan berencana untuk menjadi gadis kecil yang pendiam.     

Keduanya berlari sebentar sebelum akhirnya Lu Jingye melambatkan langkahnya. Melihat kecepatan Zi Yi melambat, pria ini tentu bertanya kepada Zi Yi, "Apa kamu lelah, kamu masih bisa berlari?"     

Tidak ada cahaya di area ini dan tidak ada cahaya bulan malam ini. Sayangnya, cahaya terang itu hanya bisa dilihat di daerah perkotaan sana.     

Zi Yi hanya mengiyakan, lalu bertanya, "Apa kamu sering mengalami hal semacam ini?"     

"Tidak," Kemudian Lu Jingye berkata, "Hari ini hanya di luar dugaan... maafkan aku."     

Zi Yi berpikir sejenak tentang kejadian tidak terduga yang Lu Jingye bicarakan. Kemungkinan hal itu menunjuk pada pengambilan jalan ini sebagai salah satu rute mereka, atau kecelakaan lalu lintas di jalan utama itu sengaja diatur oleh seseorang.     

Zi Yi pun tidak bertanya lagi, ia menggunakan kekuatan mentalnya untuk melihat-lihat, lalu menemukan ada seorang pembunuh tidak jauh dari sana.     

Pada saat ini, Lu Jingye memegang pergelangan tangannya sambil terus berjalan.     

"Aku bisa jalan sendiri," kata Zi Yi mengingatkan.     

Lu Jingye yang mendengar ucapan Zi Yi pun melepaskan pergelangan tangannya dan memberi isyarat padanya, "Ikuti aku, ikuti dengan cermat."     

"Baiklah."     

Keduanya berjalan ke komunitas terbengkalai satu demi satu. Bangunan di sini belum dibongkar, tidak ada lampu jalan, dan tanaman hijau di sekitarnya sudah lama tidak dikelola. Di bawah cahaya redup, angin malam bertiup sangat kencang. Terlebih lagi di sekitar begitu tenang, hanya terdengar suara langkah kaki dua orang.     

Suasana ini terasa suram seolah berjalan ke pulau tak berpenghuni.     

Pada saat ini, Zi Yi mendengar suara siulan yang menembus udara. Ia menabrak Lu Jingye tanpa sadar.     

Sedangkan Lu Jingye mengambil langkah besar ke depan.     

Sesuatu masuk ke semak-semak di sebelahnya, ia pun langsung menoleh ke arah Zi Yi.     

Zi Yi menunjuk ke suatu tempat dengan sungguh-sungguh, "Seekor tikus baru saja berlari melewati rumput itu, sungguh mengejutkanku."     

Lu Jingye mengangguk. Ia mengeluarkan pistol dari tubuhnya dan terus berjalan maju bersamanya.     

Zi Yi melihat benda hitam di tangan Lu Jingye dengan sedikit penasaran, "Apakah itu pistol?"     

Zi Yi berpikir pistol tersebut benar-benar antik! Ia benar-benar ingin menyentuhnya.     

Lu Jingye mengiyakan, tiba-tiba ia menegurnya, "Hati-hati."     

Kemudian langsung membawa Zi Yi ke sudut.     

Pada saat yang sama terdengar suara tembakan. Setelah tembakan, seorang pria berjas hitam berjalan ke arah mereka dengan aura pembunuh yang kuat.     

Lu Jingye langsung menarik Zi Yi agar berlindung di belakangnya.     

Zi Yi menatap pria yang berjalan mendekat itu sambil bertanya pada Lu Jingye, "Apa kamu bisa menghadapinya?"     

Lu Jingye menatap pria di sana, ia sama sekali tidak terlihat kebingungan.     

Pria itu semakin dekat. Ia berhenti setelah membuat jarak lima meter dan siap menembak mereka berdua.     

Namun sedetik sebelum menembak, beberapa peluru ditembakkan ke arahnya dari beberapa tempat pada saat yang bersamaan.     

Dor, dor, dor!     

Dor!     

Zi Yi menatap pria yang jatuh tidak jauh dari tempatnya, berkeinginan untuk pergi dan mengambilnya.     

Hanya saja beberapa orang dalam kegelapan sudah melompat muncul ke hadapan mereka berdua.     

"Tuan muda kedua." Satu orang berkata kepada Lu Jingye, "Lima orang yang menyergap di sini sudah dibereskan, dan satu orang melarikan diri, kami sedang mengejarnya."     

"Ayo pergi dari sini dulu," Ucap Lu Jingye kepada Zi Yi.     

Zi Yi pun mengangguk sambil mengamati ekspresi tenang Lu Jingye.     

Di bawah perlindungan beberapa pengawal, keduanya dengan cepat berjalan keluar dari perumahan itu dan menuju ke jalan ramai lainnya.     

Beberapa mobil diparkir di jalan, Zi Yi dan Lu Jingye masuk ke mobil tengah.     

Setelahnya, perjalanan kali ini begitu mulus tanpa hambatan.     

Tidak butuh waktu lama bagi mobil untuk mengemudi hingga sampai di luar hotel tempat Zi Yi menginap.     

Ketika Zi Yi turun dari mobil, Lu Jingye berkata kepadanya, "Aku akan mengatur orang untuk melindungimu di Ibukota Di beberapa hari ini, kamu jangan khawatir."     

"Tidak perlu." Setelah itu Zi Yi langsung berbalik dan berjalan pergi, melambai padanya sembari berjalan, "Aku tidak suka ada orang yang mengikutiku, dan... terima kasih telah mengantarku kembali."     

Setelah mengatakannya, Zi Yi langsung berjalan pergi.     

Begitu Zi Yi pergi, ekspresi Lu Jingye menjadi dingin. Kemudian, ia menyuruh sopir, "Pergi ke Qingyuan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.