Dewi Cantik Terlahir Kembali

Kamu Anak yang Tidak Berbakti



Kamu Anak yang Tidak Berbakti

0Tidak lama setelah Zi Yi bangun keesokan harinya, ia melihat ada beberapa pengawal Lu Jingye di luar gerbang.     

Ketika Zi Yi membuka pintu, salah satu pengawal berkata kepadanya, "Halo, Nona Zi, kami adalah pengawal yang diperintah sejak semalam untuk melindungimu."     

"Tadi malam?"     

"Ya, kami langsung berjaga di dekat rumahmu tadi malam. Karena kami takut mengganggumu, jadi kami tidak mendekat."     

Dalam hati, Zi Yi sejujurnya merasa heran. Sebab, ia mengira para pembunuh akan kembali untuk berurusan dengannya tadi malam. Namun anehnya, mereka tidak datang. Hem… jadi karena ada para pengawal ini yang berada di dekatnya.     

"Aku tidak membutuhkan pengawal," ucapnya.     

Ia harus mengubah banyak hal baru-baru ini, semua ini tidak ingin dirinya memberitahukan kepada orang lain.     

"Jangan khawatir, Nona Zi. Kami hanya datang untuk menyapa pagi ini. Biasanya, kami akan berada setidaknya sepuluh meter dari rumahmu dan tidak akan mengganggumu."     

Zi Yi mengerutkan kening, kemudian mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Lu Jingye.     

Lu Jingye sepertinya menebak semua yang akan dikatakannya, jadi ia berkata lebih dulu, "Kemarin, aku menggiring para pembunuh itu kepadamu, dan mereka mungkin akan berurusan denganmu kemudian."     

Nada bicara Zi Yi kali ini terdengar tegas, "Aku tidak butuh pengawal!"     

Lu Jingye terdiam selama beberapa detik, seperti berkompromi, "Baiklah, aku akan menyuruh mereka kembali, kamu perhatikan keselamatanmu."     

Zi Yi pun baru merasa puas, "Baiklah."     

Setelah menutup telepon, para pengawal itu memang dipanggil kembali oleh Lu Jingye.     

Beberapa hari berikutnya sangat tenang sampai suatu pagi, Zi Yi tiba-tiba menerima telepon dari He Fei.     

Zi Yi menjawab telepon. Anehnya saat menerima panggilan dari lawan bicaranya itu, terdengar angin menderu. Setelah beberapa saat, angin berhenti. Kemudian muncul pertanyaan mendesak He Fei terdengar, "Xiao Yiyi, kamu tidak kembali ke Kota S, mengapa kamu tidak mencariku?"     

Zi Yi tidak menjawab, ia malah balik bertanya, "Buat apa aku mencarimu? Ingin bertarung?"     

"Hah!...." He Fei jelas tersedak, "Aku tidak bermaksud begitu, aku... Hei! Apakah kamu ingin membunuhku? Kupikir kamu kembali, hari ini ayahmu mencarimu ke rumahku!"     

Zi Yi secara otomatis mengabaikan ucapan He Fei yang sebelumnya. Ia langsung mengerutkan kening tidak senang, "Buat apa mereka mencariku di rumahmu?"     

"Mereka pikir aku menyembunyikanmu," jawab He Fei padanya. "Kamu ini benar-benar, ya! Kalau kabur dari rumah, setidaknya pamitlah padaku. Demi mengalahkanmu, aku akhirnya memohon pada kakak kedua supaya mengizinkanku datang ke pangkalan pelatihan pengawalnya. Kalau sedari awal aku tahu kamu tidak pulang, aku pasti tidak akan datang ke sana."     

Zi Yi tidak ingin berbicara dengan He Fei lagi.     

He Fei tertawa di telepon, "Aku tahu kamu pasti bersenang-senang sendirian di Ibukota Di. Tunggu aku, aku akan membuatmu menjadi pacarku dalam tiga bulan."     

Zi Yi dengan ramah menasihati, "Kurasa lebih baik kamu tidak perlu berlatih.."     

"Benarkah? Apakah kamu akhirnya mau menjadi pacarku?" Tanya Zi Yi.     

"Haha, aku hanya ingin mengatakan bahwa kamu tidak bisa mengalahkanku meski kamu telah berlatih selama 300 tahun," balas Zi Yi.     

"Kalau begitu tunggu saja," timpal He Fei.     

Setelah selesai bicara, He Fei langsung menutup telepon.     

Zi Yi kemudian menghubungi Zi Xu.     

Zi Xu menerima teleponnya dan ingin langsung mendidiknya, tetapi Zi Yi berkata dengan acuh tak acuh, "Jika kamu hanya ingin mendidikku, maka aku akan menutup telepon."     

"Zi Yi, beraninya kamu!" Zi Xu tersentak di telepon, "Kamu anak yang tidak berbakti…"     

"Ah!" Zi Yi memotongnya, "Apakah kamu bahkan melupakan semua yang kamu katakan hari itu? Karena kamu mengatakan tidak lagi peduli padaku, kalau begitu tidak usah peduli lagi padaku."     

"Kamu!"     

"Jika kamu benar-benar kembali pada kata-katamu, maka aku hanya bisa kembali ke kakekku. Meskipun dia sangat kecewa padaku, bagaimanapun juga, aku adalah cucunya." Balas Zi Yi.     

Ia juga menambahkan dengan tegas, "Ketika kamu mengatakan itu, aku akan menangis di depannya hingga bercerita bahwa kamu dan Li Peirong yang mengajariku hingga aku melakukan semua ini selama bertahun-tahun. Menurutmu bagaimana reaksinya?"     

Hanya ada helaan napas berat di telepon sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.