Dewi Cantik Terlahir Kembali

Pria Bertopeng yang Tiba-Tiba Muncul dan Pergi



Pria Bertopeng yang Tiba-Tiba Muncul dan Pergi

0Zi Yi menoleh dan mendapati seorang wanita tampak berdiri di samping mobil dengan tatapan membunuh.     

Wanita ini ternyata adalah salah satu dari orang-orang suruhan Li Peirong yang kali terakhir diperintah untuk membunuhnya.     

"Buka pintunya dan keluar dengan ponselmu." Bentak wanita itu dengan sikap dingin.     

Zi Yi melihat senjata di tangan wanita itu dan merasakan posisi orang itu berada sebelum dirinya membuka pintu mobil dan turun dengan ponselnya. Senjata wanita itu seolah ingin menembak kepala Zi Yi.     

"Kamu sebaiknya tidak mengarahkan benda itu di kepalaku. Kalau tidak, aku mungkin tidak bisa bekerja sama denganmu," kata Zi Yi dengan santai yang tiba-tiba membuka mulutnya.     

Ekspresi wanita itu bahkan lebih dingin, moncong pistolnya lebih dekat tepat di pelipisnya.     

"Berani mengancamku, percaya atau tidak, aku akan menembakmu... segera hubungi Lu Jingye dan suruh dia datang sendiri."     

Zi Yi melihat senjata di pelipisnya, mengepalkan ponsel di tangannya, dan berkata dengan suara berat, "Lepaskan benda ini dari kepalaku."     

"Hubungi dia, atau aku akan membunuhmu!" teriak wanita itu.     

Dorrr!     

Zi Yi tiba-tiba menembak dan memukul perut wanita itu sebelum wanita itu bisa bereaksi.     

Wanita itu terlempar keluar dan jatuh dengan keras ke bawah.     

Zi Yi hanya menatap wanita yang tidak bisa bangun karena kesakitan memegangi perutnya di bawah, dengan ekspresi acuh tak acuh, "Sudah kubilang, jangan arahkan benda ini ke kepalaku, tapi kamu tidak juga mendengarkan."     

Setelah selesai bicara, Zi Yi akan berjalan ke arahnya.     

Pada saat ini, ada suara aliran udara yang cepat dari sisinya.     

Zi Yi hendak menghindar. Setelah raungan yang lebih cepat, cambuk menggulung pinggangnya terlebih dahulu. Kemudian, seorang pria bertopeng melayang turun di udara. Dengan cepat, pria misterius itu mengangkatnya beberapa meter jauhnya.     

Zi Yi menatap pria bertopeng itu dengan sedikit terkejut.     

Pria bertopeng itu berkata kepadanya dengan suara yang dalam, "Kembali ke halaman belakang."     

Setelah selesai bicara, pria bertopeng itu mengeluarkan cambuk dan menjatuhkan senjata lain di tangan wanita itu.     

Zi Yi melihat senjata lain yang jatuh dari tangan wanita itu. Setelah berpikir sejenak, ia mundur ke belakang.     

Ketika pria bertopeng menunggunya untuk mundur, cambuk di tangannya dilemparkan ke wanita itu lagi.     

"Uhuk!"     

Ketika cambuk jatuh pada wanita itu, pria yang bersembunyi di kegelapan akhirnya melompat keluar.     

Pria bertopeng dan pria itu langsung bertarung.     

Suara cambuk berpadu dengan suara senjata terdengar mendebarkan.     

Zi Yi berdiri di belakang kedua robot itu dengan tatapan membara.     

Alasan dua orang ini bisa masuk ke rumahnya adalah karena fasilitas keamanan di sini tidak cukup baik.     

Saat memutuskan untuk kuliah di Universitas Ibukota Di. Hal pertama yang ia lakukan adalah pergi ke laboratorium untuk membuat sekumpulan robot tidak terlihat yang memiliki jaring pelindung sinar-X yang lebih kuat.     

Walau demikian, keterampilan pria bertopeng itu sangat bagus. Bahkan jika hanya menggunakan cambuk, dirinya bisa menangani senjata di tangan pria itu.     

Pada saat ini, Zi Yi menyadari bahwa wanita yang terbaring di tanah tiba-tiba mendongak ke atas, dan senjata tajam dengan cahaya biru muncul di tangannya.     

"Hati-hati."     

Brak! Cting!     

Ketika melihat senjata tajam yang dipukul di tanah oleh cambuk, Zi Yi menoleh ke arah wanita itu sembari menatapnya tajam seolah bercampur dengan racun.     

Begitu Zi Yi menyeringai, kekuatan spiritual berlalu, seketika wanita itu kehilangan akal sehatnya.     

Ctash!!!     

"Uh…"     

Pria bertopeng dengan cepat mencambuk pria itu dengan cambuk. Kemudian, ia memperhatikan bahwa kedua orang penyusup itu sudah tidak memiliki kekuatan untuk melawan.     

Zi Yi hendak mendekat, tetapi tidak menyangka pria bertopeng itu berjalan lebih dulu. Ia dengan satu tangan membawa kedua orang itu berjalan menuju pintu.     

"Hei!" Zi Yi buru-buru menghentikannya. Mengapa pria itu pergi begitu saja? "Tunggu!"     

Pria bertopeng itu hanya berhenti sejenak. Ia mengabaikan Zi Yi di belakangnya begitu saja dan pergi menyeret dua orang itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.