Dewi Cantik Terlahir Kembali

Suka Membantu



Suka Membantu

0Pada hari berikutnya.     

Tidak lama setelah Zi Yi bangun, robot pengawal melaporkan kepadanya bahwa ada mobil yang diparkir di luar gerbang.     

Zi Yi mengambil tablet, lalu melihat pada monitor. Ia pun langsung merasa terkejut karena melihat bahwa orang yang ada di depan rumahnya adalah Kepala Pelayan Lu Jingye yang pernah ditemuinya dulu.     

"Bawa dia masuk."     

Begitu Zi Yi turun, ia melihat robot masuk dengan Kepala Pelayan yang membawa sekotak makanan besar.     

"Selamat pagi, Nona Zi."     

"Selamat pagi."     

Mata Zi Yi tertuju pada kotak makanan di tangan Kepala Pelayan.     

Kepala Pelayan menyerahkan kotak makanan kepadanya dan berkata, "Nona Zi, saya akan membawakan Anda makanan setiap kali Anda di rumah. Tolong jangan memesan makanan cepat saji lagi untuk kedepannya."     

"..."     

Zi Yi terdiam untuk waktu yang lama, dan kemudian bertanya dengan nada aneh, "Lu Jingye memintamu untuk mengirimiku makanan setiap kali aku mau makan di rumah?"     

"Benar. Kedepannya jika Nona Zi ingin makan, Anda dapat menelepon saya atau mengirimi saya pesan terlebih dahulu," jawab Kepala Pelayan.     

"Kalau begitu saya tidak akan mengganggu Nona Zi lagi. Nanti akan ada seorang pengawal yang tiba untuk mengambil kotak makanan. Anda bisa memberikannya langsung padanya," imbuh Kepala Pelayan.     

Kepala Pelayan pun segera pergi.     

Zi Yi melihat kotak makanan di sana dan berjalan dengan wajah kaku bak kayu.     

Zi Yi tidak pergi ke manapun selama dua hingga tiga hari berikutnya.     

Kepala Pelayan Lu Jingye akan membawakan makanannya pada waktu yang ditentukan setiap hari.     

Lu Jingye tidak muncul lagi akhir-akhir ini. Jika saja Zi Yi tidak tahu bahwa pria itu benar-benar sibuk akhir-akhir ini, ia akan berpikir bahwa pria itu sengaja menghilang darinya.     

Karena tidak ada urusan lain, Zi Yi aktif kembali di Internet akhir-akhir ini.     

Ia menerima beberapa daftar di bidang hacker berturut-turut. Setelah mengganggu bidang peretas dan mempermainkan sekelompok peretas, namun dirinya tidak dapat melacak petunjuk apa pun, ia mengarahkan atensinya ke lingkaran keuangan lagi.     

Kebetulan ia melihat sebuah konsorsium besar menjadi pembeli tetap pada perusahaan bisnis di bidang tertentu.     

"Nyalinya besar juga, beraninya menjadi pembeli tetap perusahaan bisnis."     

Sebuah perusahaan asing melintasi konsorsium dan mencoba menutupi beberapa perusahaan menengah dengan tangan kosong. Ini meluncurkan gelombang perang pasar saham.      

Pada saat ini sedang terjadi gelombang panas di dalamnya. Zi Yi menekan keyboard dengan jari-jarinya yang melayang cepat, berniat untuk memimpin.     

"Perusahaan energi baru K-state ini bagus, dan dapat digunakan untuk mengembangkan hal yang diinginkan banyak orang kedepannya. Oke, beres."     

Zi Yi masih menyukai masalah membantu orang lain dalam kekacauan ini.     

*****     

Perpindah ke Jalan Keuangan Internasional.     

Tepatnya di Gedung Grup Keluarg Lu.     

Suasana di ruang rapat sangat tegang, semua eksekutif senior Grup Keluarga Lu menatap layar komputer di depan mereka dengan napas tertahan.     

Perang pasar saham yang diluncurkan oleh konsorsium atas pada awalnya adalah hukum rimba. Tidak ada yang tahu banyaknya jumlah konsorsium besar yang diam-diam terlibat.     

Konsorsium lain ingin mengambil alih perusahaan menengah.     

Sedangkan tujuan yang diinginkan oleh Grup Keluarga Lu adalah perusahaan biofarmasi di bawah grup-grup terkenal.     

Kalau melihat situasi akhir-akhir ini, mereka sudah dikatakan akan memenangkan perang saham ini. Sedangkan saat ini, ponsel Lu Jingye tiba-tiba berdering.     

Ia pun menjawabnya, seketika itu juga suara keluhan Nyonya Lu datang dari telepon, "Jingye, kamu belum pulang selama beberapa hari. Apakah kamu lupa bahwa ada ibu di rumah ini... Hash! Aku hanya memiliki putra yang tidak bisa diandalkan. Kenapa hidupku begitu sengsara?"     

Lu Jingye menggosok pelipisnya dan berkata dengan lembut, "Ibu, aku sedikit sibuk dua hari ini."     

"Sibuk sibuk sibuk, kamu adalah manusia, bukan mesin penghasil uang! Kukatakan padamu, kamu tidak menganggap serius tubuhmu sekarang. Tunggu sampai kamu bertemu dengan istrimu, kamu akan menyesalinya."     

Lu Jingye tetap diam.     

Nyonya Lu jelas tidak bisa lagi menasihati putranya. Jadi ia berkata, "Nyonya Qin datang kepadaku secara pribadi hari ini dan mengirimiku undangan untuk mengundang kita makan malam besok. Bagaimana kalau kamu meluangkan waktu?"     

Lu Jingye tahu bahwa ibunya ingin dirinya mencari pacar. Untuk menenangkannya terlebih dahulu, ia berkata, "Aku akan mengusahakannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.