Dewi Cantik Terlahir Kembali

Mencium Sedikit Tidak Akan Kehilangan Daging



Mencium Sedikit Tidak Akan Kehilangan Daging

0Selesai makan, Zi Yi meminta robot untuk membawa piring dan sumpit ke dapur. Setelah itu keduanya duduk di sofa.     

"Siapa yang memasak makanan untukmu sekarang?" Tanya Lu Jingye.     

Zi Yi merasa bahwa Lu Jingye akan menjadi jenis orang tua yang tidak memercayai anak-anaknya di rumah. Mata dan nadanya membuat orang lain tidak memiliki ruang untuk berpikir sembarangan.     

Zi Yi malah tidak ingin menjawab baik-baik saat melihat ekspresi serius pria ini.     

"Tidak ada yang membuatkannya untukku, jadi aku masih mengandalkan pelayanan pesan-antar saja."     

Setelah mengatakan itu, ia dengan sengaja duduk dan mendekatinya, "Lu Jingye, kamu sangat suka mengurusi orang lain. Mengapa kamu tidak mengurus masalah makanku saja?"     

Zi Yi harus mengakui bahwa masakan yang dimasak oleh Lu Jingye benar-benar cocok dengan seleranya, yang membuatnya ingin memakannya lagi dan lagi.     

Lu Jingye menatap mata gadis kecil yang berbinar ini dengan sedikit menyipitkan kelopak matanya. Setelah berpikir sejenak, ia mengangguk.     

Akan tetapi, Lu Jingye tentu saja tidak punya banyak waktu memasak untuk Zi Yi. Namun gadis kecil ini juga tidak boleh dibiarkan makan makanan cepat saji setiap hari. Jadi, ia akan menyuruh Kepala Pelayan mengantarkan makanan untuknya setiap hari.     

Zi Yi tidak tahu hal-hal yang dipikirkan Lu Jingye. Begitu pria ini mengangguk, ia langsung senang.     

"Lu Jingye, kamu pria yang baik, aku juga tidak punya apa-apa untuk membalasmu, bagaimana kalau…"     

Mata Zi Yi berbalik ke arahnya, ia melihat pria ini akan kembali beraksi.     

"Kamu hanya perlu melindungi dirimu sendiri dan jangan biarkan ada pria lain yang punya niat jahat padamu untuk mendekatimu."     

"...." Zi Yi terdiam sejenak, tetapi kemudian berkata, Jika aku menyukai seorang pria, apakah kamu masih menyuruhku menjaga jarak darinya?"     

Lu Jingye terdiam mendengarnya. Ia terdiam sejenak, lalu baru menanggapi, "Asalkan kamu yakin orang itu tidak memiliki tujuan lain padamu."     

Zi Yi tidak bisa menahannya kali ini, ia langsung bergegas mendekat.     

Ia meletakkan kakinya di lutut Lu Jingye, serta satu tangan di bahunya, satu tangan di sofa, dan membungkuk untuk menatapnya.     

Lu Jingye tidak menyangka Zi Yi akan melakukan langkah ini, tentu saja ia terlihat sangat tercengang.     

"Lu Jingye, ayahku tidak terlalu peduli padaku, tetapi kamu lebih peduli daripada ayahku sendiri. Jadi, apa kamu menyukaiku?" Tanya Zi Yi sambil menyeringai.     

"Tidak masalah kamu menyukaiku atau tidak. Bagaimanapun, aku memutuskan untuk menciummu," tambahnya.     

Setelah itu, ia menundukkan kepalanya untuk menempelkan bibirnya ke bibir Lu Jingye.     

Bibir itu saling menempel, mata keduanya saling memandang.     

Napas keduanya terjalin dengan detak jantung tiba-tiba berhenti berdetak.     

Pada saat ini, pinggangnya menegang, dan kemudian ia diangkat dengan tangannya dan ditempatkan di sampingnya.     

Lu Jingye berdiri dari sofa dan menatapnya, mengerutkan kening dan terlihat serius, "Tidak semua orang mampu menerima lelucon ini. Apa kamu tidak pernah berpikir jika seorang pria jatuh cinta kepadamu karena ciuman ini, apa kamu mau menikah dengannya?"     

"Bagaimana mungkin!"     

Zi Yi memandang Lu Jingye sembari berpikir, 'bagaimana mungkin aku bisa seenaknya bercanda dengan pria seperti ini?'     

Lu Jingye tahu bahwa gadis ini menciumnya hanya karena penasaran. Setelah beberapa detik, ia kembali menambahkan, "Sudah larut. Tidurlah lebih awal."     

Setelah itu Lu Jingye pergi begitu saja.     

Zi Yi melihat sosoknya yang pergi, menyandarkan punggungnya di sofa, menatap langit-langit sambil bergumam, "Padahal aku susah payah ingin melakukan sesuatu pada seorang pria. Ini akan menjadi awal yang buruk, sungguh terlalu mengejutkan! Dasar kuno, aku hanya menciummu saja, kamu tidak akan kehilangan sepotong daging! Bisa-bisanya memperlakukanku seperti seekor anjing hutan!"     

*****     

Setelah Lu Jingye pulang, hal pertama yang ia lakukan adalah memanggil Kepala Pelayan dan berkata kepadanya, "Ke depannya, saat Xiao Yi ada di rumah, kirimkan makanan padanya."     

Kepala Pelayan terkejut mendengarnya, tetapi ia hanya bisa menanggapi, "Baik, Tuan muda kedua."     

Lu Jingye berjalan ke atas. Begitu ia sampai di tangga, ia menerima email dari Qin Yi.     

Setelah membuka email, yang merupakan investigasi Zi Yi.     

Ketika melihat isinya, mata Lu Jingye memancarkan sedikit ketidaksenangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.