Dewi Cantik Terlahir Kembali

Nyonya Lu



Nyonya Lu

0Zi Yi tidak menyangka bahwa Qin Yuqiao akan menelepon lagi keesokan paginya untuk mengatakan bahwa pesta dibatalkan.     

Setelah mendengarnya, ia justru tidak peduli sama sekali. Setelah menutup telepon, ia melanjutkan kegiatannya untuk memperbaiki mobilnya.     

Hal yang tidak diketahuinya adalah bahwa ada dua wanita yang bersenang-senang dengan Qin Yuqiao untuk memainkan permainan yang bagus di depan Nyonya Lu pada makan malam Keluarga Qin malam ini. Mereka berpura-pura tidak sengaja mengungkapkan semua hal tentang Zi Yi kepada Nyonya Lu.     

Nyonya Lu kelihatannya saja tidak bereaksi. Namun setelah acara makan malam itu, ia langsung menghubungi Lu Jingye saat dalam perjalanan pulang.     

Lu Jingye masih di perusahaan. Begitu tahu bahwa ibunya akan mengeluh karena dirinya tidak menghadiri acara makan malam Keluarga Qin, mula-mula ia meminta maaf terlebih dahulu. "Ibu, maaf, aku benar-benar tidak bisa pergi malam ini." Ujarnya.     

Nyonya Lu mendengus padanya dengan tidak puas. "Aku sudah tahu kamu tidak bisa hadir. Boleh saja kamu tidak hadir, tetapi mana menantuku yang kamu bilang akan kamu cari itu?"     

"Ibu, aku sudah bilang selama aku punya orang yang aku suka, aku akan segera membawanya pulang supaya bertemu denganmu," jawab Lu Jingye tanpa daya.     

Nyonya Lu bahkan lebih tidak senang ketika mendengar ini, "Kamu sudah mengatakan ini selama beberapa tahun. Lihatlah usiamu sekarang, banyak yang seusiamu sudah punya anak, bahkan kamu belum pernah berpacaran sekali pun! Kamu ini sudah mempermalukanku!"     

Begitu mengatakan ini, nada suaranya berubah dan menjadi marah, "Keluarga kita sudah tidak mengharuskan kalian berdua menikah dengan gadis berstatus sederajat, tetapi tetap harus memiliki karakter yang baik."     

"Ibu." Mendengar ini, Lu Jingye tahu bahwa ibunya pasti telah mendengar sesuatu malam ini, jadi ia berkata, "Ibu, banyak sekali rumor tidak dapat dipercaya."     

Dan mungkinkah yang dimaksud adalah si gadis kecil Zi Yi? Itu belum pasti.     

Nyonya Lu mungkin memahami sesuatu yang putranya katakan, jadi ia tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia hanya menyuruhnya untuk beristirahat malam ini dan kemudian menutup telepon.     

Setelah menunggu telepon ditutup, Lu Jingye berpikir sejenak dan berkata kepada Sekretaris, "Perintahkan semua orang untuk pulang dan beristirahat malam ini."     

Setelah itu ia berdiri, mengambil jasnya dan pergi.     

Pagi-pagi di keesokan harinya, Zi Yi mendengar suara klakson di pintu halaman depan, tanpa sadar berpikir bahwa itu adalah Kepala Pelayan Lu Jingye yang biasa membawakan sarapan untuknya.     

Setelah pergi keluar dan melihatnya sendiri, nyatanya mobil yang diparkir di sana adalah mobil yang biasa ditumpangi Lu Jingye.     

Zi Yi menyunggingkan senyuman, lalu berjalan ke sisi mobil untuk mengetuk jendela.     

Jendela mobil pun turun, memperlihatkan wajah tampan Lu Jingye.     

"Hai, Lu Jingye."     

Lu Jingye menatapnya dengan senyum yang indah, perasaan aneh seketika memenuhi hatinya tanpa bisa dijelaskan.     

Gadis kecil ini benar-benar membuatnya penasaran saja.     

Lu Jingye mendorong pintu mobil hingga terbuka dan membawakannya kotak makanan di sebelahnya.     

Beberapa hari ini, Kepala Pelayan lah yang mengantarkan makanan kepada Zi Yi. Alhasil, Zi Yi dengan santai bertanya, "Mengapa Kepala Pelayan tidak mengantarkan makanan untukku hari ini?"     

"Kepala Pelayan memiliki tugas khusus hari ini," jawab Lu Jingye.     

Kemudian ia memberi isyarat kepada Zi Yi untuk mengambil kotak makanan itu.     

Zi Yi mengambil kotak makanan, sedangkan Lu Jingye akan menutup pintu mobil kembali.     

Zi Yi lebih dulu meletakkan tangannya di jendela, "Lu Jingye, tunggu."     

Lu Jingye berhenti, kemudian menatapnya.     

Zi Yi mengedipkan mata padanya, lalu tersenyum sembari berkata, "Aku akan memperbaiki mesinnya nanti. Jika kamu tidak sibuk hari ini, bantu aku besok pagi."     

Kemudian ia menatap Lu Jingye dengan penuh harap.     

Lu Jingye tidak segera menjawab, seolah sedang memikirkan ucapannya itu.     

Pada saat ini, ponsel Zi Yi tiba-tiba berdering.     

Panggilan telepon dari Ouyang Ming.     

Ouyang Ming bertanya padanya, "Kamu sudah menyiapkan mobil sport sendiri atau aku yang harus membantumu menyiapkannya di sini?"     

Zi Yi pasti sudah menyiapkannya sendiri.     

Setelah menutup telepon, Zi Yi mengangkat matanya, lalu menatap mata Lu Jingye yang sedikit lebih dalam dari biasanya.     

Lu Jingye akhirnya berjanji, "Boleh."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.