Dewi Cantik Terlahir Kembali

Diskusi



Diskusi

0Balapan mobil internasional tahunan dimulai di sirkuit internasional Ibukota Di.     

Hari ini, penggemar balap dari seluruh dunia berkumpul di sini. Semua dari mereka bersemangat dan bersuka cita.     

Sambil menunggu pembukaan tribun arena, mereka mendengarkan pengumuman yang berapi-api dari penyiar tentang tim balap mana yang akan berpartisipasi dalam perlombaan hari ini.     

"Ah... Pangeran Elvin balap favoritku pasti akan memenangkan tempat pertama hari ini!"     

"Aku datang demi Dewa Angin. Dalam hatiku, Dewa Angin pantas mendapatkan gelar Dewa Mobil."     

"Pangeran kuda hitamku, Ito. Kyaaa! Kamu pasti masih menjadi kuda hitamku di lintasan balap hari ini."     

Pria dan wanita yang tidak terhitung jumlahnya meneriakkan nama-nama pembalap favorit mereka. Raungan dan teriakan yang bersemangat langsung melewati lapangan balap, menarik sekelompok wartawan untuk mengambil gambar mereka dari dekat.     

Saat ini, ketika penyiar menyiarkan kontestan balap di Ibukota Di, ia tiba-tiba berteriak.     

Semua orang secara tidak sadar membuka telinga mereka.     

Penyiar berkata dengan nada yang sangat tidak terduga, "Ada kontestan yang sangat istimewa di antara kontestan Ibukota Di hari ini. Kalian pasti tidak pernah berpikir dia adalah seorang wanita! Ya, seorang wanita... kalian terkejut, bukan? Kalian tidak menyangkanya, bukan?"     

Semua orang terkejut mendengar bahwa ada wanita yang ikut serta dalam kompetisi balap mobil.     

Kemudian terdengar suara pujian dan kritikan dari berbagai orang.     

*****     

Sedangkan di aula.     

Semua pembalap berkumpul di sini, dan kepala masing-masing tim bertanggung jawab untuk undian.     

Mata kebanyakan orang tertuju pada tim Angin Puyuh.     

Lalu ada segala macam keheranan, ejekan dan tawa menghina.     

"Cantik, terlalu cantik!"     

"Wanita cantik seperti itu seharusnya dimanjakan di rumah. Bagaimana dia bisa berpartisipasi dalam balapan mobil?"     

"Tim Angin Puyuh tidak punya siapa-siapa yang unggul. Jadi mereka sembarangan menyeret orang supaya ikut pertandingan ini?"     

"Hiss... meski memang tim mereka menarik orang secara sembarangan, tetapi tetap saja tidak boleh mengikutsertakan wanita. Kurasa bos tim Angin Puyuh sudah sakit jiwa."     

"Aku ingin tahu, apakah wanita ini bisa menyelesaikan satu putaran ketika dia sampai di trek balap?"     

"Satu putaran? Kamu terlalu berpikir jauh tentang dia, kurasa dia bahkan tidak bisa melakukannya setengah putaran. Mungkin dia akan tersingkir pada belokan pertama."     

"Wanita cantik seperti dia, jangan sampai merusak wajahnya sembarangan. Aku bisa patah hati."     

Masih banyak komentar lainnya yang keluar dari para penonton.     

Chang Teng mendengarkan semua jenis diskusi mereka sambil melirik Zi Yi beberapa kali. Ia melihat gadis ini selalu bermain dengan ponselnya dengan kepala tertunduk, tampak tenang seolah-olah semua ucapan orang-orang ini bukan sedang membicarakannya.     

Chang Teng tidak yakin mengenai hal yang sedang gadis ini pikirkan, tetapi dirinya memberinya semangat, "Nona Zi, jangan perhatikan semua yang orang lain katakan. Ketika saatnya tiba, tetaplah tenang. Jangan panik ketika sampai di arena balap nanti. Kamu bisa melakukannya seperti biasanya, seperti saat berlatih. Kamu…"     

"Hiss…" Sebuah suara menghina menyela. "Manajer Chang, apa kamu tidak melihat dia tidak bingung sama sekali? Aku merinding mendengar semua ungkapan semangatmu kepada dia. Menurutmu, apakah ucapanmu ini sangat menarik?"     

Wajah Chang Teng berubah ketika dirinya mendengar ini, "Tuan Gerry, Nona Zi juga tidak mengganggumu, kenapa kamu malah mengusiknya?"     

"Oh! Dia seorang wanita dan aku berada di tim balap yang sama, aku merasa malu."     

Zi Yi akhirnya menatap Gerry.     

Gerry hanya menatap Zi Yi dengan tatapan penuh cemooh.     

Tatapan mata Zi Yi pun menjadi dingin, lalu ia bertanya kepada Chang Teng, "Kapan taruhannya dimulai?"     

Chang Teng tercengang sejenak. Ia tanpa sadar mengangkat tangannya untuk melihat arlojinya sembari menjawab, "Jam delapan, sudah dimulai."     

Zi Yi mengangguk, kembali melihat ponselnya, "Karena kamu sangat meremehkanku. Jika kamu memiliki kemampuan, kamu bisa menggunakan semua propertimu untuk bertaruh denganku." Ucapnya dengan nada dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.