Dewi Cantik Terlahir Kembali

Kamu Tampan, Masakanmu Juga Enak



Kamu Tampan, Masakanmu Juga Enak

0Ketika Lu Jingye mendengar langkah kaki menuju lantai bawah, ia pun mengakhiri panggilan dengan pihak lain, "Begitu saja."     

Kemudian ia melepas headset dari telinganya sambil melihat ke arah Zi Yi.     

Zi Yi berjalan mendekat, lalu duduk. Ia mendapati malam ini bahwa makan malamnya adalah makanan olahan bahan laut.     

Ia tiba-tiba teringat bahwa pemilik tubuh asli ini sepertinya alergi dengan beberapa jenis makanan laut secara bersamaan. Ia mengambil sumpit di sekitar piring, tapi akhirnya menaruhnya kembali.     

"Kenapa? Tidak nafsu makan?"     

"Tidak, aku alergi makan beberapa jenis makanan laut sekaligus."     

Zi Yi sendiri menganggap konstitusi alergi ini cukup luar biasa.     

Lu Jingye tidak mengatakan apa-apa, ia hanya mengangguk. Ia berdiri dan berjalan menuju pintu.     

"Apa yang kamu lakukan?"     

"Menyuruh kepala pelayan supaya pihak dapur membuat makanan lagi."     

"Eh..." Zi Yi tanpa sadar menarik baju Lu Jingye.     

Lu Jingye berhenti, lalu Zi Yi berkata padanya, "Tidak perlu membuatnya lagi. Aku hanya akan makan satu jenis makanan saja."     

Setelah itu Zi Yi baru melepaskan tangannya yang baru saja menarik baju Lu Jingye.     

Sedangkan Lu Jingye hanya menatapnya, tetapi setelah itu dirinya tetap berjalan menuju pintu.     

Dengan segera terdengar percakapan antara Lu Jingye dan kepala pelayan, "Ke depannya jika ada Xia Yi di sini, tidak perlu membuat berbagai jenis seafood. Masak beberapa hidangan selain itu saja."     

"Baik, Tuan Muda Kedua."     

Lu Jingye kembali, ia menatap mata cerah Zi Yi.     

Zi Yi memandangnya dan berkata sambil tersenyum, "Lu Jingye, kamu pasti sangat menyukai makanan laut. Jika aku tinggal di sini sepanjang waktu, apakah kamu tidak akan makan makanan laut sepanjang waktu?"     

Lu Jingye tidak menjawabnya, melainkan mengatakan hal lain, "Ada lembaga penelitian biofarmasi di bawah Grup Keluarga Lu. Kamu bisa memberitahuku tentang alergimu, aku akan meminta seseorang untuk membantumu mempelajari obat anti alergi."     

Mata Zi Yi berkedip dan setelah beberapa detik terdiam, ia malah tertawa terbahak-bahak.     

Lu Jingye menatapnya dengan tatapan yang dalam.     

Zi Yi memegang pipinya dengan satu tangan dan mengedipkan mata padanya dengan mata bulat yang menawan, "Lu Jingye, aku merasa semakin menyukaimu. Bagaimana ini?"     

Lu Jingye hanya berbalik bertanya dengan tenang, "Apa kamu tahu maksud kata 'suka'?"     

"Ya…" Zi Yi mengarahkan jarinya ke wajahnya. Setelah berpikir sebentar, ia kembali berucap, "Kamu tampan dan bisa memasak dengan baik."     

Lu Jingye hanya terdiam, lalu menurunkan kelopak matanya. Tidak tahu hal yang sedang dipikirkannya, tetapi ekspresinya dengan jelas mengatakan kepada Zi Yi bahwa dirinya tidak ingin berbicara dengannya.     

Zi Yi pun hanya terdiam. 'Apa aku salah bicara?'     

"Lu Jingye." Zi Yi menusuk lengan pria itu dengan jarinya.     

Lu Jingye hanya meliriknya, masih tidak mau berbicara.     

Kepala pelayan baru saja datang dengan pelayan untuk menghidangkan makanan.     

Ketika makanan sudah siap, Lu Jingye hanya berkata, "Makanlah."     

Kemudian ia mengambil sumpit dan mulai makan.     

Setelah makan malam, Lu Jingye pergi ke ruang kerja di lantai tiga.     

Zi Yi pergi ke pintu untuk makan dan minum. Ia berbalik dan tanpa sadar mengeluarkan ponselnya untuk mendeteksi sistem keamanan rumah.     

Keamanan rumah ini sangat bagus di tingkat saat ini.     

Namun, Zi Yi masih mendeteksi kebocoran yang muncul saat mobilnya berhenti.     

Tepat ketika dua pengawal datang, Zi Yi buru-buru memanggil mereka, "Kalian berdua, tunggu!"     

Kedua pengawal itu berhenti hingga lebih dari satu meter dari Zi Yi.     

"Nona Zi."     

"Pohon itu terlalu dekat dengan mobilku, kalian tebang saja pohon ini," ucap Zi Yi sambil menunjuk ke samping mobilnya.     

Itu adalah pohon yang indah, tingginya lebih dari satu orang dewasa. Bahkan, jaraknya setidaknya satu meter dari mobilnya. Orang biasa yang melihatnya tentu merasa seperti tidak ada pengaruhnya.     

Kedua pengawal itu saling memandang, merasa bahwa wanita muda ini sedang mencari perkara.     

Kepala pelayan yang baru saja keluar dari pintu melihat Zi Yi dan dua pengawal bersama, ia pun bergegas mendekat.     

Ketika Zi Yi melihat kepala pelayan datang, ia berkata kepadanya, "Kepala pelayan, kamu datang tepat pada waktunya. Suruh mereka untuk menebang pohon itu."     

Kepala pelayan tidak mengatakan apa-apa, tetapi langsung memberi isyarat kepada kedua pengawal itu, "Tebang pohon itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.