Dewi Cantik Terlahir Kembali

Nona Zi, Silakan Ikut Kami



Nona Zi, Silakan Ikut Kami

0Zi Yi tiba-tiba berkata bahwa ia akan duduk di mobil Dou Xiangling. Tidak hanya Dou Xiangling yang terkejut, tetapi Qin Yuqiao juga terkejut.     

Entah kenapa Qin Yuqiao merasa sedikit tidak nyaman.     

Baru bertemu sudah akrab. Untungnya, hari itu ia membelikan pakaian dan sepatu hingga menghabiskan jutaan untuk Zi Yi.     

Setelah Zi Yi selesai bicara, ia mengulurkan tangan ke Dou Xiangling dan menatapnya dengan mata besarnya yang indah. "Kakak sepupu, berikan kunci mobilmu, aku yang akan menyetir."     

Dou Xiangling tanpa sadar mengeluarkan kunci mobil dan memberikannya padanya.     

Keduanya berjalan menuju mobil putih bersama-sama.     

"Eh … Xiangling, Adik Zi, kalian mau pergi ke mana?" tanya Qin Yuqiao memanggil mereka.     

Ia mengambil kunci mobil dan berjalan cepat ke mobilnya.     

"Aku mau bersama kalian."     

Dou Xiangling melirik Zi Yi, sedangkan Zi Yi tidak mengatakan apa-apa. Ia pun berjalan ke kursi pengemudi, membuka pintu dan duduk di atasnya.     

Setelah Dou Xiangling duduk dan mengencangkan sabuk pengamannya, Zi Yi hanya berkata, "Kakak sepupu, aku akan mengemudi lebih cepat. Jika kamu tidak tahan, beri tahu aku."     

Kemudian ia langsung mengemudikan mobilnya.     

Qin Yuqiao, yang mengikuti di belakang, menyaksikan mobil di depan melaju semakin jauh. Ia yang marah pun langsung menampar kemudi kuat-kuat.     

Zi Yi melihat ke kaca spion saat mengemudi, dengan segera melihat mobil yang mengikuti.     

Zi Yi hanya menyeringai, lalu berkata pada Dou Xiangling, "Kakak, duduk yang benar."     

Kemudian ia menginjak pedal gas penuh, mengelak ke kiri dan ke kanan di jalanan mobil datang dan pergi, dan dengan cepat meninggalkan jalan.     

Setelah mengibaskan mobil yang mengikutinya, Zi Yi bertanya kepada Dou Xiangling, "Kakak, ada galeri yang kamu kenal di dekat sini?"     

"Ada," jawab Dou Xiangling.     

"Beri tahu aku alamatnya, aku akan mengantarmu ke sana."     

Dou Xiangling melihat ekspresi Zi Yi dan sepertinya memikirkan sesuatu. Ia mengatakan alamatnya terlebih dahulu dan kemudian bertanya dengan cemas, "Adik Yiyi, apakah kamu diikuti?"     

Zi Yi tidak menyangka kakak sepupunya bisa menebak, ia pun tidak menyembunyikannya, jadi ia mengatakannya.     

Dou Xiangling sebenarnya ingin mengatakan sesuatu.     

"Tidak nyaman bagiku untuk menyingkirkan orang-orang ini bersamamu," imbuh Zi Yi.     

Dou Xiangling mengerutkan kening dan bertanya lagi, "Apa kamu tahu siapa yang mengikutimu?"     

"Aku tahu. Aku memenangkan tempat pertama di balap mobil internasional. Banyak orang iri dengan uangku."     

Dou Xiangling berhenti berbicara, tetapi alisnya mengerut lebih kencang.     

Zi Yi dengan cepat mengantar Dou Xiangling sampai di luar galeri yang disebutkan barusan, awalnya ia juga akan turun.     

Dou Xiangling menekan punggung tangannya dan berkata, "Adik Yiyi, kamu bisa mengemudikan mobilku, tapi kamu harus hati-hati."     

Zi Yi berpikir sejenak, kemudian mengangguk padanya.     

Dou Xiangling keluar dari mobil dan melihat Zi Yi pergi. Ia dengan cepat mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang, "Kakak, tolong kirim beberapa pengawal untuk melacak mobilku ... Aku sendiri tidak tahu untuk sementara waktu ini. Pokoknya cepatlah, jika tidak nanti terlambat."     

Zi Yi mengendarai mobilnya ke jalan terpencil, kiri dan kanan, dan akhirnya sampai di sungai yang tenang.     

Jelas ada lebih dari satu orang yang mengikutinya. Begitu ia menghentikan mobilnya, beberapa mobil juga mengikutinya.     

Zi Yi dengan cepat keluar dari mobil. Ia melihat mobil-mobil yang mengikutinya sambil tersenyum, lalu berbalik dan berjalan menuju hutan di tepi sungai.     

Zi Yi tidak berhenti sampai ia keluar dari hutan, menuju ke pantai besar dengan rumput hijau.     

Segera orang-orang yang mengikutinya menyusul.     

Zi Yi berbalik dan menatap mereka dengan ekspresi acuh tak acuh.     

"Nona Zi, silakan ikut kami," ucap salah satu dari mereka berkata.     

"Bagaimana jika aku bilang tidak?"     

"Itu berarti telah menyinggung kami."     

Setelah pria itu selesai berbicara, ia berjalan ke arahnya. Sudah sangat jelas mereka akan menggunakan cara pemaksaan kepadanya.     

Zi Yi melihat ke arah orang yang mendekat, ia hendak menyerang saat mendengar suara mencicit tiba-tiba di telinganya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.