Menikahimu yang Kaya dari Surga

Hari yang Menanti Kita Masih Panjang



Hari yang Menanti Kita Masih Panjang

0Itu membuat Lu Heting terlihat sedikit lucu. Tapi ekspresi Lu Heting sangat tenang dan murah hati.     

Su Bei mengerutkan bibirnya untuk menutupi senyumnya. Berpikir kalau dia tidak melihat kebenaran yang ada di dompetnya yang membuatnya merasa sedikit kecewa.     

Namun, Su Bei saat ini berpikir untuk tidak perlu terburu-buru, karena dia masih ada waktu.     

Jika Su Bei mengetahuinya sendiri mungkin dia akan lebih bisa menerima kenyataan daripada mendengarkan apa yang Lu Heting katakan.     

"Tuan Lu, selamat malam." Su Bei berdiri lalu berjalan menuju kamar tidur utama.     

Lu Heting butuh waktu lama untuk mengucapkan dua kata, "Selamat malam."     

Pintu kamar tidur utama sudah dimatikan. Sosok gadis yang ringan dengan senyum berbunga-bunga tadi masih ada di depan mata Lu Heting.     

Di bandingkan Su Bei yang belum dewasa saat masih berusia 18 tahun yang lalu, sekarang di mata Lu Heting Su Bei memiliki dua atau tiga persen pesona yang lebih dewasa. Seperti manisnya buah yang baru matang memberikan rasa manis yang tak terlupakan.     

"Su Bei, perjalanan kita kedepannya masih panjang."     

…     

Keesokan pagi harinya, Su Bei pergi ke perusahaan.     

Untuk tampil di panggung Orisa International Show ini, dia perlu mempersiapkan lebih banyak hal. Lu Heting menawarkan untuk mengantarnya ke perusahaan, "Mobilku di parkir tidak jauh dari sini."     

Su Bei tidak menolak.     

Sampai dia pergi ke tempat parkir. Dia ingat kalau Lu Heting sedang mengendarai mobil Lu Weijian, Bentley yang sederhana tapi sangat mewah.     

"Heting, nanti turunkan saja aku di dekat perusahaan. Mobilmu terlalu menyilaukan."     

Lu Heting menjawab, "Kalau begitu aku akan mengganti mobil lain."     

"Tidak perlu, kamu bisa fokus kerja. Kamu juga mengendarai itu karena ingin pergi bekerja, kan? Bagaimana bisa kamu sesantai itu mengganti mobil?"     

Lu Heting terdiam untuk beberapa saat, ini memang sebuah masalah.     

Saat ini! Lu Heting tidak boleh mengungkapkan identitasnya, jangan sampai dia menakut-nakutinya yang dapat membuat wanita ini pergi lagi. Setelah lima tahun berpisah, Lu Heting tidak bisa lagi menerima kepergian Su Bei.     

Mengantar Su Bei ke sekitar Qianyu Entertainment, Lu Heting menghentikan mobil sambil berkata, "Aku akan menjemputmu nanti sore."     

"Ini terlalu menyita waktumu, aku akan naik taksi sendiri."     

"Su Bei, aku suami sahmu, kan?" Lu Heting menatap matanya yang dangkal.     

Su Bei tersenyum! "Aku memang suka idemu, tapi tetap saja itu bisa menunda pekerjaanmu. Aku akan meneleponmu jika aku memang butuh jemputanmu nanti sore."     

…     

Su Bei memasuki perusahaan dan langsung pergi ke kantor Qiu Minxuan.     

Dia mengetuk pintu lalu seseorang datang untuk membuka pintu, tapi bukannya Qiu Minxuan, namun yang membuka pintu adalah Du Luo!     

Ketika Su Bei melihatnya! Su Bei sedikit terkejut untuk sesaat lalu matanya kembali ke tatapan tenang.     

Di wajahnya yang hangat seperti batu giok, Du Luo masih setampan sebelumnya. Mengenakan pakaian kasual berwarna terang yang menampilkan penuh perasaan lelaki muda yang di sukai Su Bei saat itu.     

Sekarang Du Luo juga sedikit terlihat lebih dewasa dengan perasaan awet muda yang berangsur-angsur mulai memudar. Apa lagi ada bekas janggut di dagunya?     

Du Luo tersenyum dan berkata, "Su Bei masuklah."     

Su Bei mengambil napas dalam-dalam sambil berjalan masuk, "Kakak Min dan aku sudah membuat janji temu. Di mana dia?"     

"Su Bei, biarkan aku berbicara denganmu dulu." Du Luo berkata, "Kakak Min akan datang nanti."     

"Kurasa tidak ada yang perlu di bicarakan di antara kita." Su Bei berkata dengan ringan, karena Du Luo memilih untuk mempercayai Su Huixian. Su Bei sudah menghilangkan simpatinya terhadap Du Luo di dalam hatinya.     

Dalam lima tahun, sudah banyak luka yang di sembuhkan dengan kehadiran Da Bao. Namun dia mengingat dirinya yang dulu tidak di percaya keluarga dan kekasihnya itu masih menjadi duri menyakitkan yang tidak akan pernah tercabut sampai habis.     

Du Luo meletakkan cek kosong di atas meja lalu menekan jarinya sambil mendorong ke arah Su Bei, "Su Bei! ini untukmu."     

"Apa maksudnya ini?" Su Bei mengangkat matanya yang di penuhi dengan ketidakpedulian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.