Lagi-lagi Membuat Sensasi

Apa Kamu Qiao Nian?



Apa Kamu Qiao Nian?

0

Sekolah Menengah No.1 Kota Rao yang sudah berusia seabad itu. Setiap tahunnya siswa mereka sering di terima di dua universitas top yaitu Universitas Qing dan Universitas Beijing. Ada banyak alumni terkenal di tahun-tahun sebelumnya, jadi bisa disebut juga sebagai sekolah terbaik yang ada di kota Rao.

Pada awal semester baru sering kali terjadi kerumunan di gerbang sekolah saat orang tua mengantar anak-anak mereka ke sekolah.

Di antara mereka, ada Bentley biru safir yang di kendarai oleh Qiao Weimin itu sangat menarik perhatian di jalan.

Banyak orang tua yang mengantar anak-anak mereka ke sekolah melihat ke arahnya dengan mata yang ingin tahu dan merasa iri. Qiao Weimin dan Qiao Chen merasa penuh dengan kebanggaan yang membuatnya bersikap arogan ketika menerima tatapan iri dari semua sisi.

Qiao Nian hanya memberi mereka satu pandangan sebelum mengangkat tas bahunya untuk memasuki gerbang sekolah. Dia bertindak seolah-olah mereka sama sekali tidak punya hubungan dengannya.

Namun, Qiao Chen dari kejauhan melihat sosok yang familier itu. Dia mengenalinya dan meraih Qiao Weimin untuk menunjuk ke punggung Qiao Nian. "Ayah, apakah itu kakak? Punggungnya terlihat seperti dia."

Ketika Qiao Weimin melihat ke arah yang dia tunjuk, sosok arogan itu sudah menghilang dari kerumunan.

Dia mengerutkan kening dan berkata dengan acuh tak acuh, "Abaikan saja dia. Bagaimanapun, dia tidak akan berada di kelas yang sama denganmu. Jika kamu bertemu dengannya di sekolah, berpura-puralah kamu tidak mengenalnya."

Melirik ke arah Qiao Nian yang telah menghilang sambil menaikkan sudut mulutnya. Dia berdiri di samping Qiao Weimin sambil mengangguk untuk menyembunyikan cemoohan yang ada di matanya.

Itu benar, nilai Qiao Nian hanya akan membawanya ke kelas D atau F. Dia bahkan mungkin pergi ke kelas sampah seperti kelas S!

Dia dan Qiao Nian ditakdirkan untuk berbeda jauh bagaikan awan putih di langit dengan kotoran di tanah!

Suasana hati Qiao Chen tiba-tiba menjadi lebih baik. Kebetulan teman-teman dekatnya tiba pada saat ini, jadi dia melemparkan Qiao Nian ke belakang pikirannya dan mulai mengobrol dengan Zhao Jingwei bersama yang lainnya.

---------------------------------------------------

Di luar kantor kepala sekolah.

Qiao Nian mengetuk pintu.

"Masuklah."

Dia membuka pintu, dan melihat kantor kepala sekolah yang luas dan cerah. Sederet tanaman hijau berderet di depan meja besar, terkecuali meja kulit besar lainnya, dindingnya dipenuhi dengan rak buku. Dia melirik sebentar ke arah rak buku untuk melihat karya asli berbahasa Inggris yang banyak itu.

Dia lalu menutup pintu.

Ada lebih dari satu orang yang ada di dalam.

Orang pertama yang menyambutnya adalah seorang pria yang memegang portofolio, mungkin berusia sekitar empat puluhan, dengan rambut yang tipis dan kulit gelap. Namun, matanya cerah itu memberikan tatapan yang serius kepadanya, pertama-tama dia tertegun sejenak, sebelum menundukkan kepalanya sambil membalik informasi yang ada di tangannya. "Siswa Qiao Nian, kan?" Dia bertanya.

Karena sudut yang buruk dan cahaya redup yang ada di foto profil sehingga gadis itu di gambar tampak kasar dengan fitur wajah yang buram.

Dia lalu melirik gadis cantik, anggun, dan terlihat tegas yang ada di depannya. Bagaimana dia bisa menjadi gadis yang ada di foto itu?

"Apakah kamu Qiao Nian?"

Qiao Nian merasakan tatapannya yang tetap di wajahnya selama tiga atau empat detik dengan ujung alisnya yang naik seakan tanpa beban. "Aku Qiao Nian. Halo, guru."

Dia sangat tegas!

"Oh, halo. Duduklah dulu."

Guru-guru lain yang awalnya memilah-milah materi sekolah segera mendongak dan memusatkan perhatian mereka padanya.

Chen Xi ada di antara mereka.

Dia melihat gadis itu berjalan dengan direktur pengajaran dan tertegun sejenak, berpikir bahwa dia pasti salah melihat. Dia lalu menyenggol guru yang ada di sebelahnya untuk bertanya dengan lembut, "Pak tua Liu, apakah ini siswa pindahan baru?"

Guru kelas C adalah orang yang sederhana dan jujur. Dia juga menatap Qiao Nian dengan rasa ingin tahu sambil berkata, "Hanya ada satu siswa pindahan kali ini. Melihat bagaimana dia datang ke kantor kepala sekolah, itu mungkin dia. Gadis kecil ini terlihat cukup baik dan cerdas. Aku bertanya-tanya bagaimana dengan nilai-nilainya."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.