Lagi-lagi Membuat Sensasi

Membawanya Makan Di Pedagang Kaki Lima



Membawanya Makan Di Pedagang Kaki Lima

0

Ada kejutan nyata di mata Ye Wangchuan yang mengintimidasi ketika dia melihat gadis itu berbalik. Dia menginjak rokoknya yang menyala sambil melangkah mendekat.

Dia mengangkat alis sambil meraih pergelangan tangan kirinya. "Apa yang kamu lakukan di sini?"

Qiao Nian merasakan ada gelombang tekanan saat bayangannya menjulang di atasnya. Selain itu, dia memegang tangannya. Dia merasakan lagi kepalanya berdenyut, sehingga dia melakukan semua yang dapat dilakukan untuk tidak melepaskan diri. Sebaliknya, dia berkata dengan santai, "Aku mendengar ada toko milk tea yang enak di sekitar sini. Aku datang untuk mencobanya."

"Membeli milk tea?"

"Hmm."

Ye Wangchuan mengerutkan alisnya. Dia tidak tahu apakah ada toko milk tea di jalan ini, tetapi dia tahu ada beberapa bar yang ada di sini.

Dia sedang merokok di tikungan ketika dia mendengar beberapa pria berbicara tentang 'kaki yang bagus,lalu memutuskan untuk mengikuti arah pandangan mereka.

Dia kemudian akhirnya menemukannya berdiri di pinggir jalan yang sama sekali tidak menyadari apa-apa!

Ye Wangchuan menekan pelipisnya untuk meredakan rasa frustasinya, lalu bertanya dengan suara rendah, "Jadi, apakah kamu sudah mendapatkannya?"

Qiao Nian mengangkat tangannya dan menjawab dengan sangat mudah, "Aku sudah membelinya. Rasanya biasa saja. Sehingga aku hanya meminum setengahnya saja lalu melemparkan sisanya ke tempat sampah."

"…"

Ye Wangchuan tidak pernah berinteraksi dengan orang-orang seusia Qiao Nian. Tapi dia berpikir tentang bagaimana dia dulu saat berusia 18 tahun,namun merasa bahwa dia tidak seperti gadis ini yang tampak dengan memancarkan keliaran di sudut matanya.

Hampir seperti serigala liar!

Matanya penuh dengan kegilaan dan kebebasan.

"Bukankah seharusnya saat ini kamu ada di sekolah?"

Qiao Nian sangat tenang, dia tidak terlihat seperti seseorang yang ketahuan membolos. Dia memberinya beberapa alasan yang tidak masuk akal dengan cara yang sangat serius. "Ini hari pertama sekolah, jadi kami tidak ada pelajaran. Sekolah berakhir lebih awal sehingga aku datang ke sini untuk membeli milk tea."

Dia mempertimbangkan kata-katanya dengan serius dan kemudian melepaskan tangannya. Ekspresinya yang kaku menjadi melunak. "Apakah kamu sudah makan? Ayo kita makan, kakak akan mentraktirmu makan malam."

Qiao Nian menatapnya dengan kaget. "Kamu benar-benar mau mentraktirku makan malam?"

Ye Wangchuan menganggap reaksinya cukup lucu. Dia semakin dekat ke telinganya sambil berkata sedikit genit, "Mengapa tidak? Atau kamu bisa mentraktirku. Aku juga tak keberatan."

"Ayo, aku akan mentraktir. Kamu bisa membeli apapun yang kamu suka."

Qiao Nian mengamati dengan mata gelapnya. "Apapun?"

Ye Wangchuan tidak benar-benar mengharapkan gadis ini untuk mentraktirnya. Saat dia melihat bulu matanya yang panjang dan lebat yang sedikit melengkung, dia bahkan tidak bisa menahan senyumnya. Dia merasa itu cukup menggemaskan. "Ya, apa saja. Katakan saja apa yang ingin kamu makan."

Mata Qiao Nian membesar dan dia tersenyum. "Baiklah, kamu yang bilang ya!"

--------------------------------------------

Dua puluh menit kemudian, tuan Wang berdiri di depan pedagang kaki lima kecil di pinggir jalan. Bahkan tidak ada atap di atasnya. Dia hampir tidak bisa bergerak untuk sesaat.

"Sudah sampai."

Qiao Nian sepertinya cukup familier dengan sekitar sini. Dia bahkan menyapa penjual itu.

"Bibi Chen, bagaimana bisnismu hari ini?"

Hanya ada satu kendaraan roda tiga di pinggir jalan, dengan beberapa papan kayu di atasnya. Taplak meja yang bersih dan sederhana disampirkan di atas papan dengan sekitar 20 keranjang plastik diletakkan secara rapi di atas meja kecil. Sayuran dan daging yang sudah ditusuk yang ada di dalam keranjang.

Ada sepanci sup tepat di bagian dalam kendaraan. Sup di panci itu terlihat panas dengan uap yang masih mengepul. Seorang wanita berusia sekitar 40-an sedang menyibukkan diri dengan panci itu.

Wanita itu jelas terlihat senang ketika melihat Qiao Nian sambil tersenyum meskipun dia terlihat sangat sibuk. Dia menyapanya sebagai balasan, "Niannian, kamu datang."

"Hmm, sekolah berakhir lebih awal hari ini, jadi aku datang untuk melihat-lihat." Qiao Nian sepertinya cukup dekat dengannya. Ada semacam kenyamanan dan keakraban dalam cara dia berbicara dengan penjual ini.

Ye Wangchuan belum pernah melihat dia senyaman seperti sekarang ini. Kerutan di dahinya mereda sedikit demi sedikit.

Ini adalah pertama kalinya di datang ke pedagang kaki lima. Dia tidak terlalu memusingkan tentang tempat makan, tetapi tempat Qiao Nian membawanya sungguh berbeda jauh dari perkiraannya.

Mereka berada di sudut sekitar persimpangan dengan keadaan trotoarnya yang sangat lebar. Tiga puluh meja didirikan sekitar kendaraan roda tiga itu secara acak, namun semua kursi sudah terisi penuh bahkan sebelum pukul tujuh malam.

Sebagian besar pelanggan di sini adalah orang-orang muda, dan beberapa dari mereka masih mengenakan seragam sekolah, jadi kemungkinan mereka dari sekolah-sekolah yang ada di dekat sini.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.