Lagi-lagi Membuat Sensasi

Saya Minta Sekolah untuk Mengeluarkan Qiao Nian



Saya Minta Sekolah untuk Mengeluarkan Qiao Nian

0Orang tua siswa masih ada di sini sehingga Kepala Sekolah tidak bisa mengatakan apa-apa tentang Chen Xi. Dia hanya bisa bersabar dan bertanya kepada Qiao Nian dengan suara hangat, "Qiao Nian, masalah mendesak apa yang kamu temui kemarin sore?"     

"Tidak apa-apa. Beri tahu guru saja. Guru Shen telah setuju untuk melepaskanmu kali ini, asalkan nanti kamu tidak akan melanggar peraturan lagi."     

Sikap lembut Kepala Sekolah membuat Qiao Chen marah. Hatinya merasa sangat tidak nyaman. Jelas-jelas Qiao Nian tidak meminta izin tanpa alasan apa pun. Tidak apa-apa kalau Kepala Sekolah tidak menyelidikinya, tapi dia membela Qiao Nian dalam segala hal. Hal itu juga sangatlah tidak adil, batinnya geram.     

Diam-diam, Qiao Chen mengepalkan jarinya erat-erat. Dia mengerjap-ngerjapkan mata, menyembunyikan niat buruk di matanya. Dia berdiri dan berbicara dengan tampang memaksa pada Qiao Nian, "Kakak, beri tahu saja guru!"     

Ketika Qiao Chen berbicara, mata semua orang di kantor tertuju padanya. Qiao Nian menyipitkan mata dan senyum seringai muncul di wajahnya. Dia memasukkan kedua tangan ke dalam saku lalu balik bertanya dengan kasar, "Oh, lalu kenapa kamu tidak membantuku memberi tahu guru apa yang harus aku sampaikan?"     

Wajah Qiao Chen yang putih itu memerah karena marah. Dia merasa Qiao Nian sengaja mempersulitnya. Matanya seolah menembakkan pisau dan dia menggigit bibir, tampak tak berdaya. Kemudian, dia berkata dengan lembut, "Kemarin petang... Kakak masuk ke kantor polisi..."     

"Salah satu orang yang kamu pukul adalah keponakan Bibi Fu. Bagaimanapun juga, kamu… kamu tidak boleh memukuli orang," lanjut Qiao Chen.     

"Kudengar terjadi di jalanan." Qiao Chen mengerutkan bibir, seolah-olah terlihat baik pada Qiao Nian, dia lalu berkata dengan ringan, "Kalau orang-orang yang melihat kejadian itu tahu kamu adalah siswi SMA Utama, maka akan berpengaruh buruk bagi sekolah. Kakak, kali ini kamu sudah benar-benar keterlaluan."     

"Kepala sekolah dan guru sangat memercayaimu, jadi kamu sebaiknya tidak mengecewakan mereka. Akui kesalahanmu lebih awal dan perbaiki kesalahanmu. Aku yakin sekolah dan guru akan memberimu kesempatan untuk memperbaikinya," tutur Qiao Chen.      

Semua orang di kantor memiliki ekspresi aneh setelah mendengar apa yang dia katakan. Terlebih Kepala Sekolah yang baru saja membela Qiao Nian, memiliki wajah yang memerah karena marah. Dia sama sekali tidak bisa memercayai apa yang didengar telinganya.     

"Kamu bilang Qiao Nian berkelahi di luar sekolah kemarin sore dan juga masuk kantor polisi?!" tanya Kepala Sekolah. Pembolosan tanpa alasan dan berkelahi di luar sekolah sampai masuk kantor polisi adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Tidak peduli seberapa besar dia menghargai bakat Qiao Nian, dia juga harus mempertimbangkan reputasi SMA Utama Kota Rao yang berusia seabad.     

Wajah Shen Hui juga pucat. Awalnya, dia ragu Qiao Nian lulus ujian dengan nilai sempurna karena dia curiga Qiao Nian bisa masuk sekolah melewati pintu belakang. Sekarang, saat dia mendengar Qiao Chen mengatakan Qiao Nian berkelahi, dia membanting tangannya ke atas meja. Dia sangat marah sampai dengan keras menuntut, "Kepala Sekolah, saya bisa mengabaikan masalah bolos tanpa izin, tetapi Anda harus memberi saya penjelasan untuk masalah ini. Kalau tidak, saya tidak akan pernah mengizinkan siswi seperti ini di Kelas A!"     

Berkelahi? Memang dia ini apa? Preman? Batin Shen Hui.     

Ketika Qiao Chen mendengar bahwa Qiao Nian tidak diizinkan belajar di Kelas A, dia hampir tidak bisa mengendalikan sudut mulutnya untuk terangkat.     

Pada saat ini, Shen Qiongzhi yang terus tidak berkata apa pun, juga berdiri, kemudian mengambil tasnya. Dengan angkuh, dia menepuk-nepuk lipatan roknya yang berkerut saat duduk tadi. Dengan ekspresi dan temperamennya yang menunjukkan rasa superioritas atas orang lain, dia berujar pada Kepala Sekolah yang merasa malu, "Kepala Sekolah Yang, saya harap Anda mengeluarkan Qiao Nian dari sekolah."     

Begitu kata-kata ini diungkapkan, semua orang yang ada di kantor tercengang. Mereka tidak menyangka bahwa Shen Qiongzhi begitu terus terang dan tegas. Shen Hui hanya mengatakan bahwa jika masalah ini benar terjadi maka dia tidak bersedia Qiao Nian belajar di kelasnya. Namun, Shen Qiongzhi malah berbicara langsung di depan orang banyak meminta Qiao Nian dikeluarkan dari sekolah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.