Lagi-lagi Membuat Sensasi

Chenchen, Kebetulan Kamu adalah Tipe Ideal Jiang Li



Chenchen, Kebetulan Kamu adalah Tipe Ideal Jiang Li

0Chen Xi merasa Shen Hui terlalu melebih-lebihkan dirinya sendiri serta Chen Yuan dan Qiao Nian yang berada di kelasnya. Dia sendiri tidak berpikir akan kalah, jadi dia langsung setuju tanpa memikirkannya.     

"Oke! Kita lakukan seperti yang kamu katakan!" ucap Chen Xi.     

Setelah selesai berbicara, Chen Xi mengambil buku materi, menyunggingkan bibir, dan menunjukkan senyum mengejek, "Guru Shen, aku menunggumu memberi gelar kelas terbaik pada kelasku!"     

***     

Pertengkaran antara dua wali kelas di kantor guru dengan cepat menyebar ke seluruh sekolah. Di Kelas B, Zhao Jingwei adalah yang pertama mendapatkan kabar. Begitu menerima kabar itu, dia berlari mencari Qiao Chen untuk berbagi kabar baik, seolah-olah dia telah memenangkan lotre.      

"Chenchen, Guru Chen dan wali kelas Kelas A bertengkar. Mereka bertaruh atas hasil ujian kali ini. Kalau kelas kita kalah, Guru Chen harus meminta maaf kepada Kelas A. Kalau Kelas A kalah, kita nanti akan menjadi Kelas A. Mari kita lihat apa lagi yang dilakukan Qiao Nian."     

Qiao Chen sedang memilah-milah informasi yang didengarnya. Dia tersenyum setelah mendengarnya. Ini benar-benar adalah kabar baik. Dia mengangkat sedikit senyum lalu berkata dengan lembut, "Aku harap kita bisa menang."     

Tanpa berpikir panjang lebar, Zhao Jingwei membalas, "Kelas A memiliki dua orang yang bisa membuat rata-rata kelas turun. Kita pasti akan menang. Oh iya, Chenchen, apa kamu bersiap untuk berpartisipasi dalam naskah untuk acara televisi?"     

Zhao Jingwei melihat berbagai sertifikat kehormatan yang ada di atas meja Qiao Chen. Dengan rasa iri yang tak tertandingi, dia berujar, "Beruntung sekali kamu. Chenchen, kamu ternyata bisa diwawancarai di acara yang sama dengan Jiang Li."     

Keluarga Qiao itu kaya. Setelah merekomendasikan Qiao Chen untuk masuk Institut Seni Teater Beijing, Qiao Weimin menghabiskan banyak uang agar anak perempuannya itu menembus gelar kandidat paling cantik di perguruan tinggi tersebut.     

Qiao Chen sendiri sudah memiliki akun media sosial. Dia biasanya suka berbagi beberapa unggahan makanan yang lezat dan hal menyenangkan di dalamnya, ditambah beberapa swafoto dengan sudut yang dipilih dengan cermat. Dia terlihat cantik dan sengaja menciptakan citra palsu 'generasi kedua kaya yang memiliki energi positif'. Kini, dia sudah memiliki banyak pengikut di internet.      

Kali ini, gelar kandidat tercantik pertama kali digembar-gemborkan. Qiao Chen kurang lebih telah menjadi selebritas di internet. Beberapa acara televisi, yang melihat kepopularitasnya tinggi, mengirimkan undangan padanya. Acara yang akan diikuti Qiao Chen adalah acara bincang-bincang, yang berfokus pada kepopuleran saat ini. Katanya, Jiang Li juga akan datang ke acara ini.      

Jiang Li adalah impian ribuan gadis. Selama tiga tahun berturut-turut, di kalangan industri hiburan, dia menduduki peringkat pertama dalam daftar pria yang paling ingin dinikahi. Ketampanannya sampai disebut bisa meruntuhkan langit dan membelah bumi. Ditambah lagi, dia memiliki kepribadian yang hangat dan jantan. Tidak sedikit gadis yang tergila-gila padanya.     

Zhao Jingwei adalah penggemar berat Jiang Li. Ada poster Jiang Li di mana-mana di rumahnya. Dia tidak sabar untuk mengejar setiap perjalanan hidup Jiang Li.     

"Kalian menghadiri acara yang sama, jadi bukannya kamu bisa mendekati Jiang Li?" Zhao Jingwei memandang Qiao Chen dengan cemburu dan iri.      

Zhao Jingwei kemudian kembali berkata dengan rasa iri, "Dulu Kak Jiang Li bilang dia menyukai tipe yang imut, terutama gadis yang baik, penurut, dan lembut. Chenchen, kebetulan kamu adalah tipe idealnya. Bagaimana kalau dia jatuh cinta padamu pada pandangan pertama? Kamu tidak boleh lupa kalau kamu sudah punya senior Fu Ge, ya."     

Jiang Li… Tidak peduli seberapa tampan, pria itu hanyalah seorang bintang. Tidak ada tempat yang bisa menandingi latar belakang keluarga Fu Ge. Tetapi jika selebritas top menyukainya, bahkan jika hanya menganggapnya sebagai seorang adik, Qiao Chen bisa menonjolkan diri.      

Qiao Chen memikirkan gambaran itu. Dia menurunkan kelopak matanya dan mengumpulkan kesombongan di matanya. Lalu dia menghiburnya dengan lembut, "Jangan khawatir… Kalau ada kesempatan, aku akan membantumu mendapatkan tanda tangannya."     

Zhao Jingwei tidak lagi merasa tertekan, dia melompat kegirangan dan bertanya, "Benarkah?"     

"Benar."     

Zhao Jingwei lalu meraih tangan Qiao Chen, seolah-olah sudah mendapatkan tanda tangannya. Dia berkata, "Jiang Li menyukai tipe sepertimu. Kamu pasti akan mendapatkannya!"     

***     

Hampir pada saat bersamaan, Kelas A juga mendapat kabar tersebut. Dibandingkan dengan kegembiraan Kelas B, atmosfer di Kelas A sangat redup dan mengerikan. Hanya Qiao Nian yang tampak tidak menyadarinya.     

Kemarin malam, Qiao Nian tidur sangat larut. Dia menyelesaikan semua hal yang dia janjikan pada Wei Lou semalaman. Sudah lewat pukul tiga dini hari saat dia melihat waktu, sementara pukul 7 pagi dia sudah harus pergi ke sekolah lagi. Matanya pun menjadi merah karena kurang tidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.