Lagi-lagi Membuat Sensasi

Kelas A akan Menjadi Tempat Penampungan Sampah



Kelas A akan Menjadi Tempat Penampungan Sampah

0Shen Hui kembali dari Kantor Kepala Sekolah dengan banyak pikiran. Sepanjang perjalanan, dia mengalami sakit kepala. Apa yang harus dilakukan ketika sekolah mulai ujian? Batinnya.     

Kelas B selalu dengan sengit memperebutkan posisi kelas atas dengan Kelas A. Ada Qiao Chen yang juga direkomendasikan ke perguruan tinggi terkenal. Jika Kelas A digulingkan oleh Kelas B dalam ujian, mereka akan menjadi lelucon terbesar.     

Shen Hui mendorong pintu kantor guru dengan penuh kekhawatiran. Sebelum masuk, dia mendengar suara Chen Xi yang ada di dalam sedang berbicara dengan yang lain, bersenang-senang atas kemalangannya.     

"Aku dengar Chen Yuan, yang diskors dari Kelas A, telah kembali."     

"Datang seorang Qiao Nian, kemudian Chen Yuan juga kembali ke sini. Lihat saja, Kelas A akan menjadi tempat penampungan sampah."     

Wali kelas Kelas F yang sedang ikut mengobrol menyahut, "Guru Chen, haruskah aku mengucapkan selamat kepadamu sebelumnya karena telah menyelesaikan serangan balik? Haha."     

Chen Xi yang tidak setuju berkata, "Buat apa memberiku selamat atas kemenangan dari kelas sampah. Itu hanya permainan biasa."     

Pada saat ini, pintu dibanting terbuka. Tepat ketika waktunya membaca pagi, beberapa guru wali kelas keluar untuk mengawasi kelas pagi. Namun, masih ada beberapa lainnya yang tidak pergi, tetap tinggal di kantor untuk minum teh.     

Shen Hui masuk dengan wajah gelap. Para guru yang sedang minum teh satu per satu kembali ke tempat duduk mereka. Chen Xi juga meletakkan cangkir teh, bersiap untuk mengambil rencana pelajaran dan pergi ke kelas. Dia tidak pernah berpikir bahwa Shen Hui akan langsung mengadang di kursinya, membanting setumpuk rencana pelajaran di mejanya, dan berbicara dengan agresif.     

"Minta maaf!"     

Chen Xi mengangkat kepala karena bingung apa yang terjadi. Dia bertanya, "Apa kamu gila? Kenapa aku harus meminta maaf padamu?"     

"Aku baru saja mendengar semuanya di luar."     

Shen Hui memasang wajah datar. Dia memiliki fitur wajah yang lebih baik daripada Chen Xi, tetapi dia tidak bisa berdandan seperti Chen Xi. Shen Hui biasanya menarik rambutnya ke belakang dengan rapi, jadi Chen Xi mencuri pusat perhatian sebagai guru yang paling cantik. Pada saat ini, dia marah. Auranya yang kaku dan kuat menjadi semakin jelas.     

Kilatan kecemburuan melintas di mata Chen Xi. Dia mengangkat dagu dan mengabaikannya. Dia hanya berkata, "Memangnya kenapa kalau kamu mendengarnya? Ucapan mana yang salah aku katakan?"     

"...Qiao Nian dari kelasmu memiliki nilai biasa saja di sekolah sebelumnya. Ketika dia tiba di SMA Utama, dia bisa masuk ke kelasmu dengan nilai sempurna. Beranikah kamu bilang tidak pernah meragukannya?"     

"...Dan untuk Chen Yuan, yang diskors dari semester kedua kelas dua. Dia belum menyelesaikan mata pelajaran yang ada pada kelas dua, kemudian dia juga harus mengikuti pelajaran di kelas tiga. Bukannya dia akan menjadi penghambat?"     

Shen Hui menatap Chen Xi. Mulutnya tidak mau kalah darinya, dia berkata, "Itu juga urusan kelas kami, tidak ada hubungannya denganmu. Kenapa kamu memfitnah murid-muridku dan kelasku di belakangku?"      

"Aku hanya bertanya-tanya. Guru Chen, kamu terus mengatakan kalau Kelas A adalah kelas sampah. Lalu apa itu Kelas B yang kalah dari Kelas A setiap tahun?" ujar Shen Hui.     

Wali kelas dari dua kelas berprestasi di sekolah tersebut bertengkar. Wali kelas kelas lainnya tidak berani angkat bicara. Bercanda, pertengkaran abadi semacam ini tidak ada hubungannya dengan kelas EDFS mereka.     

Chen Xi tidak bisa berkata-kata ketika ditanya. Setelah menahan diri dalam waktu yang lama, dia bangkit berdiri lalu berkata, "Karena kamu mengatakan hal itu, mari kita bertaruh. Ujian akan segera dimulai. Kalau kali ini kelas kami melampaui kelasmu, kamu harus memberikan gelar kelas terbaik kepada kami."     

"Oke." Shen Hui langsung menyetujuinya.     

Shen Hui juga tidak menyukai Qiao Nian, yang diterjunkan ke kelas mereka, dan Chen Yuan yang dalam waktu singkat kembali ke sekolah. Namun, karena mereka adalah siswa di kelasnya, dia tidak akan membiarkan orang luar merutuki dan menyebut mereka sampah.     

"Bagaimana kalau kamu kalah?"     

"Memangnya aku bisa kalah?" Chen Xi mencibir dan berkata, "Guru Shen, peringkat kelas kami tidak jauh dari kelasmu setiap tahun. Sekarang di kelasmu ada dua orang yang bisa menurunkan rata-rata kelas. Kamu memintaku kalah? Maaf, aku sendiri tidak tahu bagaimana caranya kalah."     

Shen Hui tidak pernah menyukai orang yang pandai bicara. Chen Xi tidak mengatakan bagaimana jika dia kalah, jadi dia membantu mengatakannya, "Kalau kamu kalah, kamu harus secara terbuka meminta maaf kepada Qiao Nian dan Chen Yuan yang ada di kelas kami! Dan juga, minta maaf padaku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.