Lagi-lagi Membuat Sensasi

Mereka Pasti akan Setuju



Mereka Pasti akan Setuju

0Shen Qiongzhi memperhatikan Qiao Chen menghabiskan sup ayam lalu mengambil mangkuk kosongnya. Kemudian, dia menjawab dengan tidak peduli, "Ada urusan apa kamu mencari Ayah? Dia sibuk akhir-akhir ini. Malam ini dia ada rapat. Mungkin akan pulang agak telat."     

"Oh." Qiao Chen tidak terkejut. Dalam beberapa tahun terakhir, keluarga mereka telah berkembang dengan baik. Perusahaan telah meroket dan berhasil terdaftar di pasar saham. Sangat normal bagi ayahnya kalau sibuk.     

Qiao Chen teringat apa yang dikatakan Fu Sinian padanya suatu malam. Kemudian, dia berbicara tanpa berpikir panjang, "Kak Sinian mendengar kalau keluarga kita memiliki hubungan yang baik dengan Grup Chengfeng. Dia meminta bantuanku…"     

"...Dia bilang dia pergi ke pelelangan beberapa hari yang lalu. Bos Grup Chengfeng membuat penawaran atas obat tradisional Tiongkok yang berharga. Bahan obat itu juga diinginkan oleh para petinggi di Beijing. Dia ingin kita bicara pada Grup Chengfeng untuk melihat apa Grup Chengfeng dapat memberikan bahan obat itu kepada Keluarga Fu."     

Qiao Chen telah menjalin hubungan dengan Fu Ge begitu lama, tapi orang-orang dari Keluarga Fu selalu memperlakukannya dengan acuh tak acuh. Mereka tidak mengakui atau pun menyangkal identitasnya. Sikap mereka tidak jelas padanya.     

Tidak mudah bagi Fu Sinian meminta Qiao Chen untuk melakukan sesuatu. Qiao Chen pun harus melakukannya dengan baik, supaya dia dapat membanggakan diri dan puas diri di depan Keluarga Fu.     

Qiao Chen sangat mementingkan hal ini. Dia lalu bertanya kepada Shen Qiongzhi, "Bu, saat Ayah pulang malam nanti, Ibu harus memberitahunya tentang hal ini. Minta dia pastikan orang-orang dari Grup Chengfeng setuju untuk menyerahkan bahan obat. Kita bisa membayarnya lebih banyak."     

Shen Qiongzhi tidak menganggapnya serius, dia menepuk-nepuk punggung tangan Qiao Chen dan menghiburnya, "Jangan khawatir. Kita selalu memiliki hubungan yang baik dengan Grup Chengfeng. Kita telah diserahkan untuk membangun semua bioskop mereka. Ini hanya masalah sepele. Mereka pasti akan setuju."     

Qiao Chen akhirnya menunjukkan senyum puas, kemudian dia berkata kepadanya, "Bu, aku pergi mandi dan tidur dulu."     

"Pergilah." Shen Qiongzhi memperhatikan Qiao Chen naik ke lantai atas. Kemudian, dia berbalik dan berjalan ke depan telepon rumah. Setelah ragu-ragu sejenak, dia menelepon Qiao Weimin dan memberi tahu permintaan Qiao Chen.     

***     

Hari berikutnya…     

Kantor Kepala Sekolah SMA Utama.     

Shen Hui mendapat sebuah kabar pagi ini. Dia bahkan tidak pergi untuk mengawasi semua kelas pagi. Dia segera berlari ke Kantor Kepala Sekolah terlebih dahulu.     

Tok! Tok! Shen Hui mengetuk pintu dua kali lalu suara Kepala Sekolah terdengar dari dalam.     

"Masuklah…"     

Shen Hui membuka pintu, kemudian masuk. Dia kemudian bertanya, "Kepala Sekolah, apa Anda yang menyetujui Chen Yuan dari kelas kami yang sempat diskors untuk kembali ke sekolah melanjutkan studinya?"     

Kepala Sekolah Yu melihat Shen Hui yang masuk dengan wajah penuh kemarahan. Dia meletakkan pena yang ada di tangan lalu bersandar di atas kursi kulitnya dan tersenyum, "Guru Shen, jangan terlalu gugup begini. Nilai Chen Yuan sebelumnya tidak buruk, hanya kurang di beberapa pelajaran. Kalau pelan-pelan dia memperbaikinya maka nilainya akan kembali bagus."     

"Kepala Sekolah!" Pembuluh darah di dahi Shen Hui melompat, dia bersikeras memprotes, "Chen Yuan bukan hanya melewatkan satu atau dua pelajaran, dia diskors tiga bulan penuh!"     

Kepala Sekolah Yu masih tersenyum, seperti Buddha Maitreya, kemudian berujar, "Hanya tiga bulan. Dia akan segera memperbaikinya."     

"Tapi, ujiannya akan segera dimulai!" kata Shen Hui.     

"Pada saat itu, semua kelas akan mendapatkan nilai. Kelas kami sudah memiliki Qiao Nian. Kemudian, kalau Chen Yuan kembali dari diskors selama tiga bulan, bagaimana kami akan mengambil nilai ujian? Kelas A selalu menjadi kelas terbaik di SMA Utama. Kalau kelas kami kalah dalam ujian dari kelas lain, bagaimana saya bisa terus memimpin Kelas A?" Shen Hui berujar dengan dipenuhi amarah yang berkobar.      

Kepala Sekolah Yu tidak bisa berkomentar dengan asal-asalan lagi. Dia menghela napas dan terpaksa mengatakan yang sebenarnya, "Guru Shen, Chen Yuan pasti akan kembali untuk belajar dan akan kembali ke kelas asalnya. Tidak ada ruang untuk diskusi dalam masalah ini. Biarkan saya memberi tahu Anda, saya tidak dapat mengambil keputusan tentang masalah ini."     

Orang-orang dari Keluarga Wei di Beijing mencarinya secara pribadi dan meminta sekolah untuk membantu mereka. Siapa yang berani menolak?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.