Lagi-lagi Membuat Sensasi

Mengerti Banyak Hal



Mengerti Banyak Hal

Liang Bowen berjalan menghampiri dan menepuk-nepuk bahu gadis arogan itu dengan keras. Bahu Qiao Nian menurun ketika Liang Bowen menepuknya. Sudut mulut Qiao Nian berkedut.     

Kemudian, Qiao Nian mendengar suara Liang Bowen yang ceria, "Karena Qiao Nian sudah datang. Untuk merayakan kemenangan kerja sama kelas kita kali ini, aku mentraktir semuanya untuk makan es krim. Ayo, kita ke kantin. Satu orang satu es kirim. Pilih apa pun yang kalian inginkan!"     

Para siswa Kelas A bersorak secara serempak. Mereka mengikuti Liang Bowen di belakangnya untuk membeli es krim. Shen Qingqing juga ingin pergi, tetapi ketika dia melihat Qiao Nian duduk di kursi tanpa bergerak, dia berbalik dan bertanya dengan ragu, "Niannian, kamu tidak pergi?"     

Qiao Nian mengeluarkan ponsel dari tas sekolahnya dan menjawab dengan malas, "Aku tidak ingin pergi."     

Shen Qingqing berpikir sejenak dan merasa bahwa Qiao Nian tidak ingin ikut ke kantin. Dengan tersenyum, dia berkata, "Kalau begitu, aku akan membawakanmu es krim saat kembali. Rasa es krim apa yang kamu suka?"     

Apa pun rasanya, Qiao Nian tidak menyukainya. Namun, sewaktu melihat mata Shen Qingqing penuh penantian, dia menopang tangan di dahinya dan berpikir lalu kata-katanya berubah menjadi, "...rasa jeruk saja."     

Shen Qingqing mengingat dalam hatinya lalu berkata kepada Qiao Nian, "Oke, tunggu aku kembali."     

Di luar kantin SMA Utama…     

Qiao Chen baru saja tiba di sekolah dan teringat dia lupa membawa pena. Ketika hendak pergi ke kantin untuk membeli sebuah pena, dia bertemu segerombolan siswa dari Kelas A berlarian ke arah kantin. Dia mengerutkan kening. Tanpa mengetahui apa yang terjadi, dia bertanya, "Apa yang mereka lakukan?"     

Zhao Jingwei menemani Qiao Chen untuk membeli pena. Sepanjang jalan, dia terlihat tidak fokus. Wajahnya terlihat tidak senang, terutama ketika dia melihat para siswa dari Kelas A yang bersorak kegirangan berlarian ke dalam kantin untuk membeli sesuatu. Wajahnya bahkan terlihat lebih buruk. Dia mencubit tangannya lalu berkata dengan iri, "Oh, apa lagi yang bisa mereka lakukan? Tentu saja pamer!"     

Wajah mereka sangat tidak sedap dipandang, seperti tidak pernah menang sebelumnya! Dasar kampungan! Batin Zhao Jingwei.     

Karena pada pagi hari ada urusan, Qiao Chen tiba di sekolah hampir bersamaan dengan Qiao Nian. Di Kelas B pun tidak ada yang berbicara. Mereka semua sangat pendiam. Dia belum tahu tentang hasil nilainya, jadi dia mengangkat wajahnya yang putih dan dengan tampang bingung bertanya kepada Zhao Jingwei, "Pamer? Pamer apa?"     

"Hasil ujian awal semester sekolah sudah keluar. Peringkat Kelas A berada di depan kita. Mereka memamerkan hal ini." Zhao Jingwei bergumam dengan cemburu. "Huh! Apa yang mereka banggakan? Siapa yang tahu kalau Qiao Nian itu curang? Bagaimana mungkin seorang siswi pindahan dari SMA Hongwei mendapatkan peringkat pertama dalam ujian? Pasti ada yang mencurigakan di dalamnya!"     

Wajah Qiao Chen menjadi pucat. Benda di tangannya hampir terjatuh ke atas tanah. Dia berkata, "Apa yang kamu katakan? Qiao Nian… meraih peringkat pertama dalam ujian?"     

"Iya." Zhao Jingwei merasa marah ketika membicarakan masalah ini. Semua orang mengira Chen Yuan dan Qiao Nian akan menurunkan rata-rata nilai Kelas A. Siapa yang tahu kalau mereka berdua malah mendapat nilai bagus dalam ujian.     

Zhao Jingwei melihat wajah Qiao Chen yang agak pucat, tampaknya tidak enak badan. Kemudian, dia teringat hubungan Qiao Chen dengan Qiao Nian. Dia letakkan tangannya di atas bahu Qiao Chen untuk menghiburnya.     

"Chenchen, jangan bandingkan dirimu dengan Qiao Nian. Kali ini kebetulan saja keberuntungannya bagus. Kamu berbeda dengan dia. Dia berasal dari Kabupaten Luohe. Bahkan kalau nilainya bagus dalam ujian, hidupnya akan tetap hancur…"     

"...Orang tuamu menjalankan sebuah perusahaan. Keluarga pacarmu pun keluarga kaya dan berpengaruh. Bahkan kalau dia melompat di masa depan, dia pun tidak bisa menjangkau jari kakimu. Untuk apa kamu harus membandingkannya dengan dia? Harga dirimu akan turun!"     

Qiao Chen awalnya sangat tidak nyaman atas hasil ujian Qiao Nian. Namun, setelah mendengar ucapan Zhao Jingwei, tiba-tiba dia mengerti banyak hal. Ya, apa yang aku bandingkan dengan Qiao Nian? Aku dan Qiao Nian bukan dari dunia yang sama! Pikirnya.     

Qiao Chen akan pergi ke Beijing untuk mengembangkan kariernya di masa depan. Dia akan menikah dengan Fu Ge dan menjadi anggota masyarakat kelas atas. Sementara itu, untuk masa depan Qiao Nian, dapat dilihat menggunakan ujung kuku kakinya. Mereka ditakdirkan untuk berbeda.     

"Terlebih lagi, kamu tidak mengikuti ujian kali ini karena sudah direkomendasikan di Institut Seni Teater Beijing. Kalau kamu ikut ujian, peringkat dia mungkin berada di belakangmu."     

Ucapan ini terlalu membual.      

Peringkat Qiao Chen biasanya hanya sampai sekitar ke-50 di seluruh sekolah. Namun, kali ini Qiao Nian meraih peringkat pertama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.