Lagi-lagi Membuat Sensasi

Sangat Menyukai Qiao Nian



Sangat Menyukai Qiao Nian

0Di ruang perawatan VIP lantai 8, Ye Qichen sedang meringkuk seperti kucing di atas ranjang sambil menatap sebuah botol kecil yang ada di atas bantal. Matanya yang indah tidak berkedip. Bulu matanya melengkung seperti kipas kecil, tebal dan padat.     

Ada pil permen putih kecil yang berharga di dalam botol transparan kecil. Dia menatap pil permen kecil itu seperti orang bodoh sepanjang hari. Sesekali dia mengambil dan mengeluarkan pil permen kecil itu. Setelah melihatnya sebentar, dia enggan memakannya lalu diam-diam menaruhnya kembali ke dalam botol. Dia menghitung waktu dalam hatinya kapan Qiao Nian akan datang lagi nanti.     

Sudah hampir sehari dan dia belum juga datang, batin Ye Qichen.      

Ye Qichen berbalik dan duduk. Wajah putih porselennya terlihat serius lagi. Alisnya berkerut. Dia mengingat dengan cermat pada penampilannya saat hari itu. Tampaknya tidak cukup baik, batinnya lagi.     

Mata Ye Qichen tampak muram sewaktu mengambil botol kecil. Dalam sekejap suasana hatinya memburuk lagi. Khawatir akan kehilangan, dia berpikir apa karena dia tidak cukup baik sehingga Qiao Nian tidak bersedia datang menemuinya hari ini.     

Namun, saat gagang pintu terdengar, Ye Qichen menoleh dan melihat pamannya masuk dengan Qiao Nian di gendongannya. Dia hampir terjungkal dari ranjang saat melihatnya. Suasana hati membenci diri sendiri pada wajahnya langsung tersapu bersih. Mata kucingnya yang indah bersinar. Dia langsung tersenyum lebar, sulit untuk mengendalikan kegembiraannya.      

Dengan suara jernih, Ye Qichen memanggil Qiao Nian, "Kakak…"      

Ye Wangchuan mengerutkan kening. Matanya yang gelap melirik Ye Qichen lalu berbisik, "Kecilkan suaramu."     

Ye Wangchuan menggendong Qiao Nian masuk lalu berkata kepada anak kecil yang ada di atas ranjang itu, "Dia lelah, Chenchen. Bisakah kamu bangun dari ranjang dan biarkan dia tidur sebentar?"        

Qiao Nian menggosok keningnya. Dia memberontak ingin turun. Lalu dia berkata dengan suara serak, "Tidak perlu. Aku tidak perlu tidur. Biarkan aku duduk di sofa dan beristirahat."        

Ye Wangchuan menyipitkan mata dan tidak menanggapinya. Dia melihat ke arah Ye Qichen dan merendahkan suaranya, "Dia baru saja selesai operasi dan berdiri selama empat jam."        

Ucapan ini jelas dimaksudkan untuk didengar Ye Qichen.     

Gu San berdiri di pintu masuk. Benar saja, Tuan Muda tidak bersedia meminjamkan tempat tidurnya. Ah, sejak kecil, Tuan Muda selalu sadar untuk menjaga teritorinya dengan kuat. Permintaan Tuan Wang ini terlalu sulit baginya, pikirnya.     

Gu San melirik ke dalam dengan cemas. Kapan saja dia bersiap keluar untuk mempersiapkan ruang perawatan lain. Dia kira dia menebak dengan benar. Ye Qichen memang terlihat ragu-ragu sesaat, tetapi dalam sekejap juga dia mengangguk dan setuju. "Oke."     

Kemudian, dengan gesit Ye Qichen mengambil barang-barangnya dan turun dari ranjang. Setelah turun, dengan sangat perhatian dia membantu Qiao Nian melipat selimut berantakan karena ulahnya.     

Wajah kecil dan lembut Ye Qichen merona merah, seolah-olah dia malu. Dengan tidak enak hati, dia berdiri di samping ranjang sambil menggigit-gigit jarinya lalu berkata kepada Qiao Nian, "Kakak, aku, aku tidak tahu kamu akan datang..."     

Jika sudah tahu, Ye Qichen pasti akan langsung meminta pamannya untuk mengganti selimut dan bantal yang ada di atas ranjang dengan yang paling bagus. Dengan bantal yang bagus maka tidur pun akan nyaman.     

Mata Ye Qichen memancarkan kekesalan. Setelah berpikir sejenak, dia mengerucutkan bibir dan memberikan boneka kelinci favoritnya kepada Qiao Nian sembari berkata, "Aku paling suka boneka ini saat aku tidur. Dia sangat patuh dan bisa melindungi kakak."     

Ye Wangchuan tahu bahwa boneka kelincinya adalah hadiah ulang tahun yang dia beli untuk Ye Qichen pada hari ulang tahunnya yang pertama. Si kecil biasanya sangat ketat dengan barang berharganya dan tidak pernah bersedia membaginya dengan orang lain. Tampaknya dia sangat menyukai Qiao Nian, gumamnya dalam hati.     

Dia membungkuk untuk membaringkan Qiao Nian dari pelukannya lalu membantunya melepas sepatu. Dia menarik selimut, menurunkan kelopak matanya, dan berkata, "Kamu tidur saja di tempat Chenchen ini. Kami akan kembali lagi agak malam nanti."     

Qiao Nian dipaksa tidur di atas ranjang pasien dan ditutupi dengan selimut. Beberapa pasang yang mata menatapnya, membuatnya gelisah.     

Ye Wangchuan meletakkan tangan di dahi Qiao Nian lalu tiba-tiba dengan paksa menutup mata gadis itu. Dia berkata, "Tidur, kamu perlu istirahat sekarang. Jangan memikirkan apa pun. Kita akan bicara lagi kalau kamu sudah beristirahat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.