Lagi-lagi Membuat Sensasi

Mereka Menjemput Qiao Nian Sepulang Sekolah



Mereka Menjemput Qiao Nian Sepulang Sekolah

0Qiao Nian berhenti. Dia memasukkan tangannya ke dalam saku dan menyipitkan mata.     

"Permisi, apa Anda Nona Qiao Nian?"     

Usia Kepala Pelayan itu kira-kira sekitar 60 tahun. Rambutnya yang beruban disisir ke belakang. Dia mengenakan setelan jas dengan potongan yang pas, berdiri tegak dan sopan. Dia tidak seperti seseorang yang datang untuk mencari masalah.     

Dengan pandangan tidak peduli, Qiao Nian menanggapi, "Ini aku."     

"Bagus kalau Anda Nona Qiao. Saya masih khawatir salah mengenali orang." Kepala Pelayan itu memberikan senyum lembut lalu mengeluarkan sebuah undangan dan menyerahkannya.     

Qiao Nian mengambilnya dengan santai lalu mengerutkan kening, "Apa ini?"     

Kepala Pelayan tersenyum tipis dan menjawab, "Nona Qiao, begini, Nyonya Besar kami akan merayakan ulang tahunnya yang ke-70 dan akan mengadakan pesta ulang tahun di Kota Rao. Dia dengan tulus mengundang Nona Qiao untuk hadir. Pada undangan sudah tertera waktu dan tempat pesta ulang tahun. Pastikan Anda datang kalau Anda punya waktu senggang."     

Qiao Nian membuka undangan dan melihat dua kata bertuliskan indah di atasnya, 'Tang Wei'. Tang? Gumamnya dalam hati.     

Setelah memikirkannya, akhirnya Qiao Nian teringat di mana dia pernah mendengar nama itu. Pada hari pertama dia pergi dari kediaman Keluarga Qiao, dia makan di Shuixie Xuan. Dia bertemu dengan Qiao Weimin dan Qiao Chen yang makan bersama dua wanita berpakaian Tang yang sangat bagus. Salah satunya tampak mengenal kakek kandungnya. Hubungan mereka juga tidak buruk. Qiao Nian juga pernah mengobrol dengannya.      

Qiao Nian ingat sepertinya Tang Wei adalah gurunya Qiao Chen. Keluarga Tang mempunyai pengaruh kuat di Kota Rao. Orang yang datang ke pesta ulang tahun Nyonya Besar Tang pasti akan banyak. Qiao Nian tidak suka keramaian.     

Qiao Nian kurang tertarik. Namun, dia masih menerima undangan supaya tidak membuat malu. Dia mengangkat mata dengan pandangan yang arogan dan berkata, "Mari kita lihat nanti."     

Kepala Pelayan tidak berkecil hati. Dia tersenyum lalu membungkuk ke arahnya, "Kami menantikan kunjungan Nona Qiao."     

Undangannya sudah diantar. Jadi, dia tidak perlu tinggal lebih lama lagi, dia kemudian berkata kepada Qiao Nian, "Kalau begitu… Nona Qiao, saya pamit."     

Begitu Bentley hitam pergi, Phaeton terlihat familier yang ada di belakang berhenti di depannya.     

Jendela mobil diturunkan. Wajahnya yang imut segera menyembul keluar dari jendela mobil. Dia menatap Qiao Nian dengan mata cerah lalu menyapanya, "Kakak!"     

Begitu Qiao Nian melihat, di dalamnya ada seseorang selain si wajah imut. Profil wajah pria itu dalam dan bulu matanya sedikit terangkat. Dia memakai gelang manik Buddha di pergelangan tangannya yang halus. Meskipun terlihat ganas, tapi menunjukkan sedikit temperamen yang baik. Selain Ye Wangchuan, siapa lagi yang bisa mencampurkan dua jenis temperamen yang kontradiktif seperti ini dalam dirinya.     

Qiao Nian memandangnya. Kemudian, dia teringat gendongan ala putri kemarin. Hatinya merasa malu.     

"Kakak, masuklah ke mobil." Ye Qichen memanggilnya lagi dari dalam mobil.     

Qiao Nian tidak ragu-ragu lagi. Dia membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.     

"Shuixie Xuan."     

"Ya, Tuan Wang." Pengemudi yang di depan bukanlah Gu San, tetapi wajah yang tidak dikenal Qiao Nian.     

Setelah Ye Wangchuan menginstruksikan ke mana dia mau pergi, dia berbalik untuk menjelaskan kepada Qiao Nian, "Chenchen bersikeras untuk mengundangmu makan. Paman Chen belum juga sadar. Kita juga masih sempat pergi ke rumah sakit setelah makan."     

"Umm." Qiao Nian tidak keberatan. Sudah waktunya untuk makan, perutnya juga merasa lapar.     

Ye Qichen menggosok tangan kecilnya. Dia bertanya dengan gugup, "Kakak, apa kamu suka makanan di Shuixie Xuan? Pamanku dan Gu San bilang makanan di Shuixie Xuan sangat enak. Aku tidak tahu kamu suka makan apa sebelum pergi ke sana. Kalau ada tempat makan yang kamu suka, kita ikut makan di sana."     

Ye Wangchuan tidak memiliki alasan untuk terpikir kios pinggir jalan yang Qiao Nian pilih yang waktu itu Ye Wang Chuan mentraktirnya makan. Ye Wangchuan khawatir Qiao Nian akan menyarankan tempat lain yang mirip dengan kios itu lagi. Si kecil sudah lemah sejak dia masih kecil. Kondisi perutnya buruk dan rentan terhadap gangguan perut.     

Tidak disangka Qiao Nian tidak membuat permintaan aneh. Suaranya terdengar sangat lembut, "Shuixie Xuan? Aku sangat menyukainya."     

Dalam waktu singkat mata Ye Qichen berbinar. Dia sangat bahagia. Hihi, kakak bilang dia menyukainya, pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.