Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

Kamu Tunanganku, Aku Berhak Memegang Tanganmu



Kamu Tunanganku, Aku Berhak Memegang Tanganmu

1

Xu Youyou merasa lengannya nyaris patah, dia mengerutkan kening sambil berkata dengan jengkel, "Kamu menyakitiku, lepaskan…."

0

Alih-alih melepaskannya, Lin Yin justru semakin mencengkramnya erat, matanya berapi-api raut wajahnya pun begitu menakutkan, "Xu Youyou, jika kamu masih marah, aku akan mengerti dan membiarkanmu pergi. Tapi, jangan bicara tentang pembatalan pernikahan. Memangnya siapa lagi yang bisa kamu nikahi selain aku?!"

Dia berhenti sejenak, mencondongkan tubuhnya lebih dekat, kemudian berkata dengan muram dan sarkas, "Lagi pula, kamu telah menyukaiku selama bertahun-tahun, apa kamu benar-benar ingin putus?"

Xu Youyou bergeming selama beberapa saat, sebelum mata jernihnya menatap pria itu seolah-olah ia adalah orang asing. 

Dia tidak percaya, orang yang ia sukai selama bertahun-tahun bisa melontarkan kata-kata seperti itu padanya.

Meskipun pria di depannya masih sama seperti sebelumnya, namun tatapannya begitu dingin dan suram, ucapannya penuh dengan ejekan dan penghinaan tanpa ada jejak kehangatan dan kelembutan yang tersisa. 

Diam-diam Xu Youyou merasa sangat kecewa, rasa sakit perlahan menyebar ke seluruh relung hatinya. Bulu mata lentiknya sedikit bergetar, sambil menggigit bibirnya dia berkata, "Lepaskan tanganmu!"

Tanpa melepaskan cekalannya, Lin Yin langsung meletakkan kotak beludru itu di telapak tangannya, "Tidak apa-apa kalau kamu tidak suka hadiah ini, aku akan memberimu yang baru lain kali."

Xu Youyou melebarkan matanya, sorot matanya penuh dengan kebingungan dan ketidakpercayaan, "Lin Yin, lepaskan aku. Kalau tidak, aku akan….."

Wajah mungilnya memerah karena marah, dia menggantungkan ucapannya sejenak.

Lin Yin tetap bergeming, "Apa? Kamu tunanganku, aku berhak memegang tanganmu…."

Sebelum dia selesai bicara, tiba-tiba ada sebuah tangan yang terulur dari samping. Jari-jari panjang itu mencengkram erat pergelangan tangan Lin Yin dan mematahkannya dengan sekuat tenaga.

Sontak Lin Yin langsung melepaskan tangannya karena kesakitan, lalu menatap sang pemilik tangan tersebut dengan marah.

Xu Youyou menoleh ke samping lalu melihat Mo Shenbai yang berdiri di hadapannya. Dia sangat terkejut, 'Sejak kapan dia ada di sini?!'

Seolah tidak melihat keterkejutan di mata Xu Youyou, Mo Shenbai mengulurkan lengan panjangnya untuk memeluk bahu gadis itu dengan manis. Suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya, "Apa kamu baik-baik saja?"

Xu Youyou yang masih tercengang refleks menggelengkan kepalanya.

Melihat pria lain yang entah datang dari mana memeluk Xu Youyou, Lin Yin lantas bertanya dengan nada kasar, "Siapa kamu?"

Mo Shenbai mengangkat pandangannya, matanya terlihat begitu tenang dan dingin, dia menggerakkan bibirnya, "Suami Xu Youyou."

Kalimat sederhana itu layaknya sambaran petir bagi Lin Yin, membuat otaknya berdengung dalam sekejap. Bibirnya sontak berseru, "Tidak mungkin!"

Tatapannya jatuh pada Xu Youyou lagi, "Jangan pikir kamu bisa membodohiku hanya karena bisa menemukan pria panggilan untuk berakting denganmu."

Pria… panggilan?

Xu Youyou mengernyit sambil membatin, 'Jika dia tahu siapa Mo Shenbai sebenarnya, apakah dia akan menyesali ucapannya hari ini?'

Dia diam-diam melirik pada pria yang ada di sampingnya itu. Pria itu masih terlihat tenang, seolah tidak ingin menanggapinya.

Mo Shenbai mengerutkan keningnya, ada sorot dingin di dalam bola mata gelapnya. Dia tidak menanggapi kata-kata penghinaan Lin Yin, bahkan tidak mau repot-repot memandangnya. Sebaliknya, dia mengambil alih papan gambar Xu Youyou sambil berkata pelan, "Ayo pergi."

Xu Youyou mengangguk. Tepat saat akan pergi bersamanya, pria itu mencangklong tas papan gambar itu di bahunya, sedangkan satu tangan lainnya secara alami memegang tangan gadis itu.

Xu Youyou tertegun, matanya tertuju pada telapak tangan besar yang sedang menggenggam tangannya. Tangan Mo Shenbai sangat besar dan hangat, hingga membuat pipinya terasa panas.

Sejak kecil, tidak ada pria yang menggenggam tangannya seperti ini selain kakaknya….


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.