Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

Di mataku, Kamu Bukanlah Wanita



Di mataku, Kamu Bukanlah Wanita

0

Tangan Mo Shenbai yang ada di balik tubuhnya diam-diam terkepal erat, raut wajahnnya terlihat begitu dingin, "Tidak akan ada lain kali."

Meskipun hasil investigasi belum dirilis, tapi mereka tahu betul bahwa kecelakaan itu bukan murni kecelakaan.

Hal seperti ini tidak sekali dua kali terjadi pada Mo Shenbai.

Xu Jialu tampak lebih tenang setelah mendengar kata-kata itu, "Aku bisa lihat jika Youyou sangat senang tinggal di sana. Aku tidak akan berterima kasih padamu. Bagaimanapun juga, aku sudah bekerja keras untukmu setiap harinya."

Mo Shenbai menutup bibirnya tanpa bicara.

Xu Jialu hendak pergi ketika tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu. Dia pun berbalik dan menunjuk ke arahnya lagi, "Aku peringatkan kamu! jangan mempermainkan adikku! Kamu sepuluh tahun lebih tua darinya, kamu sudah seperti pamannya!"

Pembuluh darah di dahi Mo Shenbai sedikit berkedut, "Sembilan tahun."

'Kenapa semua orang menyerang umurku akhir-akhir ini!'

"Apa kamu mengerti pembulatan!" Xu Jialu mengangkat dagunya. Ketika dia memikirkan sesuatu,dia tiba-tiba mengubah nada suaranya, "Sebenarnya, tidak apa-apa jika kamu benar-benar menyukai adikku. Bagaimanapun juga, adikku cantik dan imut. Semua orang menyukainya. Tapi, mulai sekarang kamu harus memanggilku kakak ipar."

Senang rasanya bisa mendengar Mo Shenbai memanggilnya kakak ipar.

Mo Shenbai mencibir, "Apa kamu pikir aku sama denganmu?"

Sebelum Xu Jialu sempat bertanya apa maksudnya, suara dingin Mo Shenbai kembali terdengar di telinganya, "Tak tahu malu."

Xu Youyou sudah seperti adiknya sendiri. Dia bukanlah orang cabul yang akan memiliki pikiran aneh pada anak kecil.

Xu Jialu, "...."

***

Ketika Mo Shenbai kembali ke bangsal, Xu Youyou sedang memegang ponsel, mengirim pesan kepada dosennya untuk meminta cuti. Begitu mendengar suara langkah kaki seseorang, dia sontak mengangkat kepalanya untuk menatap Mo Shenbai yang kembali sendirian, "Kakakku di mana?"

"Kembali ke kantor."

Setelah beberapa saat kemudian, Xu Youyou kembali bertanya, "Apa aku bisa keluar dari rumah sakit?"

"Hmm." Hasil CT Scan otaknya tidak menunjukkan adanya masalah, jadi dia sudah bisa keluar dari rumah sakit.

Xu Youyou menghela napas lega kemudian beringsut turun dari tempat tidur, "Untungnya tidak perlu dirawat di rumah sakit, jadi aku bisa pulang."

Mo Shenbai membantunya membawakan tas papan gambar, "Kamu takut sekali di rawat di rumah sakit, ya."

Xu Youyou mengangguk, "Entah kenapa, aku selalu merasa tidak nyaman setiap kali datang ke rumah sakit."

Mo Shenbai hanya berpikir bahwa dia seperti anak kecil yang tidak menyukai rumah sakit. Tanpa banyak berpikir lagi, pria itu pun langsung berjalan ke arah pintu.

Setelah beberapa langkah, Mo Shenbai yang menyadari bahwa dia tidak mengikutinya pun akhirnya menoleh, "Kamu tidak ingin pergi?"

Xu Youyou tersenyum lebar sambil berkata, "Kamu duluan saja, kamu duluan…."

Dengan alis berkerut, tanpa banyak bicara lagi Mo Shenbai langsung keluar meninggalkan bangsal.

Xu Youyou mengikutinya di belakang, tapi setelah beberapa langkah dia berpikir, 'Lima langkah seharusnya cukup jauh, kan?'

Ketika sudah naik mobil, Xu Youyou tidak duduk di kursi belakang, melainkan membuka pintu depan sebelah pengemudi.

Mo Shenbai pun tak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"

"Ah?" Xu Youyou balas menatapnya dengan bingung, "Kamu bicara denganku?"

Ekspresi Mo Shenbai menggelap seketika, "Duduklah di belakang."

Xu Youyou merasa bimbang, "Tapi, Kakak bilang…."

Sebelum dia selesai bicara, sebuah suara dingin sudah menginterupsinya, "Duduk."

Nada dinginnya terdengar tidak mau dibantah.

Xu Youyou yang merasa Mo Shenbai seperti sedang marah, lantas tidak berani duduk di kursi samping kemudi. Dia kemudian turun lalu duduk di kursi belakang, namun tidak berani untuk terlalu dekat dengannya dan menempel di pintu mobil.

Mo Shenbai menghela napas tak berdaya, "Tidak masalah jika kamu duduk di sini."

"Eh?" Xu Youyou menoleh dan menatapnya penasaran.

"Di mataku, kamu bukanlah wanita."

Xu Yuouyou, "...."

'Apa ini bisa dianggap sebagai serangan untukku?'

"Bagaimana bisa aku bukan wanita? Aku hanya sedikit imut, pendek dan tidak terlalu berisi. Aku baru berusia 20 tahun, dan masih memiliki kesempatan untuk tumbuh…."

Sebelum Xu Jialu menyelesaikan kata-katanya, Mo Shenbai mengulurkan jari-jarinya untuk menjepit mulut terompetnya itu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.