Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

Apa Aku Bukan Orang?



Apa Aku Bukan Orang?

0

Xu Youyou tersenyum malu, "Aku sudah lapar sejak petang tadi, jadi aku makan lebih dulu."

Mo Shenbai menatapnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah plester yang ada di dahinya. Xu Youyou mengalami kecelakaan mobil tadi siang, bukannya merasa takut, gadis itu justru mengingat janjinya untuk memasakkan makan malam untuknya sebagai bentuk permintaan maaf.

"Kamu terluka, kamu bisa melakukannya lain kali."

"Bagaimana bisa? Seseorang harus melakukan apa yang dia katakan dan menepati janjinya sendiri." Xu Youyou mengangkat tangan untuk menyentuh luka di dahinya, sebelum kemudian menurunkannya lagi lalu berkata dengan tersenyum, "Lagi pula, ini hanya tergores pecahan kaca. Tidak serius sama sekali."

Meskipun dia sangat ketakutan saat kecelakaan itu terjadi, tapi dia sudah tidak takut lagi setelah terbangun di rumah sakit.

Ada sorot kekaguman yang melintas sekilas dalam tatapan Mo Shenbai, 'Meskipun dia masih muda, dia tidak manja sama sekali. Dia bahkan adalah orang yang menepati janjinya.'

"Ambillah mangkuk dan sumpit lagi, duduk dan temani aku makan."

"Aku sudah…."

Begitu Xu Youyou membuka mulut, Mo Shenbai langsung menginterupsinya, "Setelah Zhiyun kecelakaan, tidak ada orang yang makan bersamaku selama beberapa lama."

Xu Youyou, "????"

'Bukankah aku menemanimu sarapan tadi pagi? Apa aku bukan orang?"

Xu Youyou menggerutu dalam hatinya, namun tidak membantah. Dia pergi ke dapur untuk mengambil sepasang sumpit dan mangkuk lagi. Dia sudah makan sangat banyak tadi, dan benar-benar tidak bisa makan lagi. Jadi, dia hanya mengisi semangkuk sup ikan dan meminumnya perlahan.

Jari-jari Mo Shenbai yang ramping dan putih tampak semakin indah saat memegang sumpit hitam. Dia juga makan dengan pelan dan sangat sopan.

Xu Youyou merasa agak aneh karena tak satu pun dari mereka membuka suara, jadi dia mengambil inisiatif untuk membuka sebuah topik, "Bagaimana kabar Nona Muda Mo?"

"Setelah dia sadar, aku berencana mengirimnya ke luar negeri untuk memulihkan diri, dia pun telah merasa lebih baik belakangan ini." Kata Mo Shenbai sambil meletakkan sumpitnya dan beralih mengambil sup.

Xu Youyou segera meletakkan mangkuknya kemudian bangkit untuk mengambilkan sup untuk pria itu, "Itu bagus. Nona Muda Mo adalah orang baik, dia pasti diberkati."

Mo Shenbai mengambil mangkuk yang dia serahkan sambil berkata, "Dari mana kamu tahu kalau Zhiyun orang baik?"

Pupil mata Xu Youyou gemetar, 'Oh, aku keceplosan.'

"Tuan Mo, Anda sangat baik. Jadi, kupikir Nona Mo juga pasti sangat baik. Kalian semua adalah orang yang sangat baik."

Xu Youyou berbicara omong kosong, 'Percaya atau tidak, yang penting aku sudah membuat alasan!'

Sekilas, Mo Shenbai dapat melihat kebohongannya, tapi dia tidak peduli. Pria itu menundukkan kepala kemudian meminum supnya.

Xu Youyou yang mengira pria itu mempercayai kata-katanya pun menghela napas lega.

'Itu menakutkan, aku tidak boleh banyak bicara lagi nanti.'

...…

Xu Youyou keluar dari kamar mandi, berganti dengan satu set piyama berwarna putih. Ia mengulurkan tangan dan menyentuh plester di dahinya yang sedikit lembab.

"Tok tok tok."

Terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Masuk." Xu Youyou mengira itu adalah kepala pelayan, jadi dia berbalik untuk mencari pengering rambut di lemari.

Dia membelakangi pintu sambil membungkuk, memperlihatkan kulit putih dari leher jenjangnya.

Mo Shenbai pun mengalihkan pandangannya sambil berkata dengan nada rendah, "Apa yang kamu cari?"

Xu Youyou berbalik, ia sontak berdiri dengan tegak begitu melihat keberadaan pria itu, "Tuan Mo…."

Mata Mo SHenbai jatuh pada plester di bawah rambutnya yang basah. Pria itu mengerutkan kening seraya berujar, "Duduklah, aku akan membantumu merawat lukanya."

Pria itu pun memberi isyarat padanya untuk duduk di sofa yang ada di sebelahnya, meskipun posisi mereka sebenarnya jauh lebih dekat dengan tempat tidur.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri." Xu Youyou tidak ingin merepotkannya.

Namun, seolah tidak mendengarnya, Mo Shenbai berjalan ke sofa dan menatapnya dalam diam.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.