Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

Tidak Apa-apa, Masukkan….



Tidak Apa-apa, Masukkan….

0

Saat melihat bunga osmanthus yang bermekaran di halaman, Xu Youyou pun tidak bisa menahan diri untuk tidak memetik beberapa. Dia pikir dia bisa membawanya kembali dan meletakkannya di kamar, itu akan membuat kamarnya wangi untuk beberapa lama. Dia juga bisa mengeringkannya untuk menjadikannya karya seni atau juga dibuat untuk minuman osmanthus.

Bulan sudah menggantung tinggi di langit, cahaya putihnya yang terang memantul ke bumi. Jika dilihat lebih dekat, maka akan terlihat sosok mungil yang sedang berjongkok tengah memetik bunga osmanthus di atas rembulan, dan seekor kelinci kecil di sebelahnya.

Ranting osmanthus yang dipetik oleh Xu Youyou tiba-tiba jatuh ke tanah, baru saja dia akan berjongkok untuk mengambilnya, namun angin malam bertiup kencang, menimbulkan suara gemerisik dedaunan yang bergesekan, bunga-bunga kuning yang mekar juga bertebangan tertiup angin.

Ketika dia mendongak, dia bisa melihat bunga osmanthus yang berterbangan di udara, layaknya kepingan salju kuning yang menari-nari, membuatnya tak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.

Entah sejak kapan Mo Shenbai turun dari mobil, ia berdiri di ambang pintu menyaksikan pemandangan di hadapannya dengan bola mata gelapnya.

Cahaya bulan jatuh menerpa wajah kecilnya yang cantik. Senyumnya secerah matahari yang mencairkan semua rasa dingin dan menerangi semua kegelapan.

Suasana di sekitar begitu tenang, sangking tenangnya hingga pria itu bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri. 'Deg deg deg—-' seperti tabuhan genderang.

Begitu tenang hingga dia bisa mendengar suara retakan es di dalam hatinya.

Xu Youyou sepertinya menyadari ada tatapan yang tertuju padanya, dia menoleh dan melihat Mo Shenbai yang berdiri tidak jauh darinya. Gadis itu kemudian bangkit, lalu berjalan ke arahnya dengan tangan yang sudah penuh dengan bunga osmanthus, "Mo Shenbai, lihatlah bunga osmanthus ini begitu harum."

Tatapan Mo Shenbai beralih dari wajah yang tersenyum ke bunga kuning mungil di tangannya, lalu segera kembali ke wajahnya lagi. Suaranya tanpa sadar melembut, "Hmm, sangat harum."

Bibir tipisnya melengkung membentuk senyum tanpa bisa ia kendalikan.

Xu Youyou tertegun seketika saat melihat senyuman itu, "Kamu… kamu tersenyum."

Meskipun dia pernah sesekali tersenyum sebelumnya, tapi senyumnya sangat tipis. Xu Youyou merasa jika ini adalah kali pertamanya melihat pria itu benar-benar tersenyum.

Mo Shenbai tidak menyangkalnya, "Kamu tidak suka melihatku tersenyum?"

Lantas Xu Youyou dengan cepat menggelengkan kepala, "Aku senang melihatmu tersenyum. Itu bagus untuk kesehatanmu, juga bagus untuk suasana hatimu."

Dia menjilati bibirnya karena tidak bisa menahan diri untuk melanjutkan, "Kamu memiliki senyum yang indah."

Lengkungan di sudut bibir Mo Shenbai semakin dalam, "Apa kamu ingin tetap di sini atau kembali bersamaku?"

Xu Youyou berpikir sejenak, "Kembali saja. Aku ada kelas besok, aku juga tidak membawa papan gambarku."

Mo Shenbai menimpali, "Kalau begitu ayo kita pulang."

Xu Youyou pun mengangguk dan tidak menyadari bahwa pria itu berkata 'ayo kita pulang' alih-alih 'ayo kita kembali'.

"Lalu bagaimana dengan bunga osmanthus ini?" dia mengangkat tangannya, "Aku ingin membawanya kembali untuk menjadikannya bunga kering."

Mo Shenbai berpikir sebentar sebelum membuka jasnya dan berkata, "Masukkan di sini saja."

Xu Youyou mengerjap, "Jasmu sangat mahal. Sebaiknya aku meminta Bibi Pei untuk memberiku…."

Sebelum dia selesai bicara, Mo Shenbai sudah menggenggam pergelangan tangannya lalu membimbingnya masuk ke dalam saku seraya membujuk, "Tidak apa-apa, masukkan…."

Xu Youyou mendongak seketika dia bertemu pandang dengan mata gelapnya yang dalam dan seksi, membuat hatinya bergetar tanpa alasan. Dia kemudian memasukkan bunga osmanthus yang ada dalam genggamannya ke dalam saku Mo Shenbai dengan hati-hati.

Seolah-olah dia sedang memasukkan harta karun.

Kedua orang itu saling bertatapan dengan senyum secerah musim semi di wajah mereka.

Di sebuah kamar gelap di lantai dua, sesosok tubuh jangkung berdiri di depan jendela, jari-jari putihnya memegang cangkir kristal sambil sesekali menyesapnya, sementara bibirnya tersenyum penuh arti.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.