Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

“Kalau Kamu Pintar, Kenapa Kamu Bisa Menyukai Orang Seperti Lin Yin?”



“Kalau Kamu Pintar, Kenapa Kamu Bisa Menyukai Orang Seperti Lin Yin?”

0Mo Shenbai membeku sesaat sebelum kemudian tersadar kembali dan bersikap seperti biasa, dia berlagak mengobrol dengan santai, "Apa kamu sakit parah sampai harus minum obat sebanyak itu?"     

Xu Youyou sontak menjadi tegang, dengan perlahan dia bersandar di sofa dan berkata dengan acuh tak acuh, "Yah, aku menderita penyakit yang serius."     

Ada masalah serius dengan hatinya yang membuatnya nyaris kehilangan nyawa. "Jika bukan karena Lin Yin…"     

Bulu mata lentiknya bergetar, dia menggelengkan kepala 'Lupakan saja, aku tidak perlu mengingatnya lagi.'     

Mo Shenbai mengeluarkan obat demam dan menoleh untuk menatap wajah mungil Xu Youyou. Jakunnya bergerak sebelum suara rendahnya terdengar, "Apa kamu sudah sembuh sekarang? Aku kenal banyak dokter hebat."     

Xu Youyou mengulum bibir keringnya, "Sudah." Meskipun alasan yang membuatnya merasa lebih baik sudah tidak ada lagi.     

Untuk makan malam, juru masak menyiapkan bubur nasi yang menyehatkan dan beberapa makanan pembuka yang menyegarkan.     

Xu Youyou tidak nafsu makan saat sedang flu. Dia hanya menghabiskan semangkuk kecil bubur ayam dengan enggan, kemudian naik ke atas untuk mandi. Begitu dia keluar dari kamar mandi, dia langsung bertemu tatap dengan mata tajam dan dalam Mo Shenbai.     

"Kamu, kenapa kamu tidak mengetuk pintu dulu saat masuk ke kamarku?"     

"Aku sudah mengetuk pintu, tapi kamu tidak mendengarnya." Pria itu melangkah dengan kaki jenjangnya yang terbungkus celana kain, ada ketidaksenangan yang kuat dalam nada suaranya, "Kamu bahkan tidak tahu cara mengeringkan rambutmu saat sakit, apa kamu mau sakit parah lagi?"     

Wajah Xu Youyou memerah karena demam, bibirnya pucat, rambutnya yang basah tampak acak-acakan dengan ujung yang masih meneteskan air.     

"Aku baru selesai mandi, jadi belum sempat." Jelas Xu Youyou yang tidak mengerti kenapa dia dimarahi.     

"Minum obatnya, di mana pengering rambutnya?" Tanya Mo Shenbai sambil menyerahkan obat dan gelas yang dibawanya.     

"Di lemari kamar mandi."     

Kemudian Xu Youyou melihat pria itu berjalan menuju kamar mandi, detik berikutnya dia langsung bergegas menghalangi Mo Shenbai.     

Sedangkan, Mo Shenbai terlihat bingung.     

"Aku, aku bisa mengeringkan rambutku sendiri setelah minum obat." Xu Youyou menghalangi pintu kamar mandi untuk mencegah pria itu masuk.     

'Ayolah aku baru saja mandi, semua baju dan pakaianku ada di dalam sana. Apa aku masih bisa hidup jika dia melihatnya!'     

"Kalau begitu, cepat minum obatnya." Mo Shenbai memegang lengan Xu Youyou dan mencoba menariknya menjauh.     

Xu Youyou ingin menghalanginya sekuat tenaga, tapi dia tidak berdaya dengan perbedaan kekuatan pria dan wanita ini, jadi dia berhasil terdorong ke samping, lalu menyaksikan Mo Shenbai yang berjalan ke kamar mandi dengan wajah yang semakin memerah.     

Mo Shenbai berjalan ke arah wastafel dan membuka lemari yang ada di sebelahnya. Pria itu kemudian melihat pengering rambut berwarna biru, setelah mengambilnya dia berbalik dan melihat banyak pakaian yang tergantung di sana. Yang paling mencolok adalah bra berwarna putih.     

Setelah tertegun sejenak, Mo Shenbai tiba-tiba mengerti alasan kenapa tadi Xu Youyou tidak membiarkannya masuk. Bukan karena marah, tapi karena malu.     

Jari-jari rampingnya lantas mengusap bagian tengah alisnya, bibir tipisnya mengulas senyum tak berdaya.     

Mo Shenbai keluar dan langsung melihat gadis yang tengah sakit itu sedang membenturkan kepalanya di dinding dengan pelan, terlihat konyol sekaligus menggemaskan.     

Xu Youyou benar-benar tenggelam dalam perasaan malunya hingga tidak sadar bahwa Mo Shenbai sudah keluar, dia masih membentur-benturkan kepalanya di dinding berulang kali. Namun, detik berikutnya, dahinya tiba-tiba saja menempel di sesuatu yang hangat dan lembut.     

"Ha?"     

Xu Youyou mendongak dan melihat telapak tangan yang ada di depan kepalanya, lalu menatap pemilik telapak tangan tersebut dengan mata yang sembab, seolah-olah tengah menerawang apa yang ada di dalam hati pria itu.     

"Kamu sudah tidak pintar, kalau kamu membenturkannya, kamu akan menjadi lebih bodoh." Ucap Mo Shenbai dengan nada santai.     

Xu Youyou merasa Mo Shenbai sudah melihatnya, jadi dia langsung membalas dengan cepat, "Dari mananya aku bodoh? Aku sangat pintar, oke?"     

"Aku tidak melihatnya." Mo Shenbai berjalan ke sofa, "Kalau kamu pintar, kenapa kamu bisa menyukai orang seperti Lin Yin?"     

Xu Youyou teringat dengan rasa sukanya pada Lin Yin, kemudian matanya kembali menjadi sendu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.