Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

“Xu Youyou, Apa Kamu Sengaja?”



“Xu Youyou, Apa Kamu Sengaja?”

0"Brak!" Su Lanxu tiba-tiba menggebrak meja hingga mengejutkan Xu Youyou.     

"Apa yang kamu pikirkan, ayo pergi makan hot pot."     

"Ah!" Xu Youyou tersentak. Dia berpikir terlalu jauh.     

Su Lanxu menatapnya sambil berkata serius, "Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan dengan makan hot pot, kalau bisa, kita makan dua porsi!"     

Xu Youyou berhasil dibuat terhibur olehnya.     

"Ayo, ayo, ayo. Bukankah aku masih berhutang hot pot padamu?" Xu Lanxu menariknya ke luar kelas, "Aku akan memesan tempat, kita makan hot pot dan kepiting raja untuk merayakannya!"     

"Merayakan apa?" Xu Youyou menenteng tasnya, matanya terlihat penuh keraguan.     

"Merayakan kamu yang jatuh cinta pada Mo Shenbai, dan merayakan seleramu yang sudah meningkat dari seorang pecundang menjadi seorang CEO… terserah, yang penting kita melakukan perayaan!"     

Xu Youyou memilih untuk tidak menanggapi. 'Sebenarnya kamu hanya ingin mencari alasan untuk makan-makan, kan!'     

***     

Xu Youyou dan Mo Shenbai jarang bertemu setelah kembali dari Irlandia.     

Xu Youyou tidak tahu bagaimana harus menghadapi Mo Shenbai sejak menyadari dirinya tertarik dengan pria itu. Apalagi setiap kali melihat Mo Shenbai, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan mimpi erotis yang selalu berhasil membuatnya tersipu.     

Sebagai orang yang cerdas, bagaimana mungkin Mo Shenbai tidak tahu bahwa Xu Youyou sengaja menghindarinya. Gadis itu selalu membuat alasan untuk tidak membuat sarapan, berangkat lebih awal dan pulang terlambat agar tidak bertemu dengannya.     

Mo Shenbai juga memikirkannya dengan hati-hati, tapi tetap saja dia tidak tahu apa yang membuat Xu Youyou marah padanya. Selain itu, ada banyak hal yang terjadi di perusahaan selama dua hari ini, jadi dia mengesampingkan masalah itu untuk sementara waktu.     

'Jangan grusah-grusuh, kalau tidak, anak itu akan takut.'     

Entah sejak kapan udara terasa dingin. Xu Youyou tanpa sadar bersin ketika ia bangun di pagi hari. Dia merasakan angin dingin yang berhembus kencang, lalu menoleh ke arah jendela yang terbuka, dari sana terlihat daun maple yang terbang tertiup angin dan perlahan jatuh ke tanah. Musim gugur sudah berakhir, musim dingin mulai datang tanpa disadari.     

Xu Youyou bangkit dari tempat tidur, menutup jendela kamarnya lebih dulu dan mulai bersin lagi.     

Mo Shenbai sudah berangkat ke kantor saat dia turun. Xu Youyou duduk dan mulai bersin-bersin lagi.     

Kepala pelayan yang melihat wajah Xu Youyou pucat dan lesu, ditambah dengan bersin-bersin membuatnya bertanya dengan khawatir, "Nyonya, apa Anda masuk angin?"     

"Sepertinya begitu." Xu Youyou menyentuh dahinya yang tidak terlalu panas, tapi tenggorokannya agak sakit, "Semalam aku lupa menutup jendela kamar."     

"Saat ini cuaca sedang sangat dingin, suhu di malam hari sangat rendah. Pastikan untuk menutup jendela sebelum Anda tidur." Kepala pelayan berkata dengan cemas, "Apa Anda ingin saya panggilkan dokter?"     

Mo Shenbai punya dokter keluarga sendiri, jadi kepala pelayan tidak keberatan untuk memanggilkan dokter.     

Xu Youyou menggeleng, "Tidak perlu, nanti aku ada kelas. Jika benar-benar tidak enak badan, aku akan ke UKS di kampus."     

Xu Youyou merasa pusing sepanjang hari, akhirnya dia berhasil bertahan hingga kelas berakhir. Ia pun menuju UKS, namun ternyata dokter kampus sedang cuti dan pintu UKS dikunci. 'Lupakan saja, ayo pulang saja.'      

Gadis itu berjalan menuju gerbang kampus, ketika baru saja akan menelpon Cang Ming, tiba-tiba dia melihat seseorang yang begitu ia kenal.     

Lin Yin berjalan mendekat, matanya tertuju pada wajah kuyu Xu Youyou dan tanpa sadar bertanya, "Kamu kenapa?"     

"Tidak apa-apa." Xu Youyou menarik napas, "Kenapa kamu di sini?"     

'Apa ini masih tentang masalah Kakak yang memukulnya?'     

Xu Youyou tidak merasa tersanjung sama sekali dengan perhatiannya, Lin Yin juga tidak bertanya lebih lanjut lagi dan memilih untuk langsung ke intinya, "Nenekku sakit, datanglah menemuinya."     

Xu Youyou meliriknya. Dia merasa pria yang ada di hadapannya sudah gila. "Kamu hanya perlu mengirim WeChat untuk hal semacam ini. Tidak perlu menemuiku langsung."     

Lin Yin mencibir, "Xu Youyou, apa kamu sengaja?"     

"Ha?" Xu Youyou tertegun. Melihat ekspresi kesal Lin Yin, dia tiba-tiba teringat sesuatu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.